Broken Life , Broken Heart

kail dan benang



kail dan benang

0  Setelah di rasa tenang.. Fitri ia kembali ke atas . Mengambil air untuk memandikanku ..     
0

  Ia terlihat bingung karena harus memandikanku diruangan sempit itu...     

  Yang jika itu terjadi nanti akan becek ...     

  " Ayah tirimu gila.. " Ucap fitri    

  Aku hanya terdiam dan melihat ke arah fitri    

  " Jika aku laki laki dan punya kekuatan aku bisa aja membunuhnya saat ini "     

  " Tidak harus jadi laki laki , jika tekadmu kuat kamu bisa membunuhnya .."     

  " Haha.. Iya kamu benar rharha.. "     

  Setelah memandikanku, kakiku masih terikat , dan ia bingung memakaikan ku celana..     

  Lalu fitri ia memberikanku baju dress berwarna hitam dengan penuh renda.     

  " Lihatlah orang sakit jiwa itu mau ngapain coba "     

  " Aku tidak tahu... Aku ingin mati saja rasanya fit... "    

  " Jangan bicara begitu... Aku tidak suka "     

  " Tapi... "     

  " Aku sudah selesai .. Aku harus pergi dulu... Aku khawatir sama kamu .. Tapi tidak ada yang bisa aku lakukan... " Ucap fitri    

  " Pergilah... "     

  " Jaga diri baik baik ya.. "     

  Aku pun hanya tertawa tanpa rasa humor..     

  Setelah kepergian fitri.. Ayah tiriku datang dengan membawa lilin. Ia menyalakan nya disetiap sudut. Hingga aku bisa melihat dengan jelas ruangan kecil ini sekarang    

  " Menyenangkan rasanya punya mainan baru .. " Ucap ayah tiriku    

  Aku tidak menjawabnya dan hanya melihat nya dengan sinis..     

  " Aku heran.. Dan selalu bertanya tanya. Bagaimana bisa seorang perempuan muda seperti mu bisa menjalin hubungan dengan wanita lagi. Apa tidak ada laki laki lagi di dunia ini ? "     

  " Bagiku tidak ada .. Laki laki yang aku kenal sebagian dari mereka adalah seorang brengsek. Penjahat . Sama sepertimu "     

  " Sama seperti ku ? "    

  " Ya sama sepertimu. Perilakumu sama dengan binatang.. "     

  " Lalu bagaimana dengan ayahmu ? "    

  Aku terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan nya..     

  Aku tidak bisa menjelekkan ayah kandung ku di depannya.     

  Lalu ia membuka sebuah kotak entah apa yang ia ambil dari dalam sana.     

  Ia membuka kakiku lebar hingga aku mengangkang..     

  Lalu ia mengikat kakiku yang satunya lagi dengan tambang.. Tidak lupa dengan kedua tanganku..     

  Lalu ia mengeluarkan sebuah benang dan juga benda seperti pengail.. Ia memasukan benang itu ke lubang pengail.     

  Aku pun terperanjat dan mencoba untuk menghindar.     

  " Apa yang mau kamu lakuin !? "    

  " Sudah ku bilang bermain main denganmu "    

  Ia membuka area kemaluanku dengan lebar lalu dengan seringaian ia menusukan kailan dan benangnya disana tepat di area kemaluanku    

  Aku berteriak histeris , saat pengail itu berhasil menusukan dirinya kedalam kulitku    

  Aku merasakan benang itu di kulitku..     

  Srrrrrrttt itulah yang aku dengar dan rasakan saat benang itu ia tarik , lalu ia menusukan kembali kail itu disana..     

  Entah berapa kali ia melakukan itu , hingga aku merasa mati rasa disana..     

  Aku menangis hingga menggigit bibir bawahku hingga aku merasakan ada rasa asin disana. Aku rasa itu adalah darah...     

  Aku mendongkang kan kepalaku melihat ke arah bawah dan ia sedang memegang sebuah cutter .. Ia memotong benang tadi dengan cutter , aku merasa area sensitive ku sakit tak tertahankan...     

  Lalu ia tersenyum padaku    

  " Apa yang kau lakukan ? " Tanyaku    

  " Aku hanya menutupnya agar tidak di masuki binatang "    

  Akupun mencoba menahan rasa sakit dengan sekuat tenaga ...     

  " Kau gila.. Kau sakit ... Kau sinting " Ucapku pada ayah tiriku     

  Tapi yang ia lakukan hanya tertawa..     

  " Jangan cengeng. Sakitnya hanya sebentar ,"    

  Aku terus terusan merintih disana..     

  Ia membereskan benang dan kail itu dan memasukannya kembali ke dalam kotak..     

  " Selamat malam rharha... Semoga tidurmu nyenyak "    

  Aku tidak menjawabnya .. Dan dia pun berlalu pergi dari ruangan itu dan menutup pintu itu...     

  Akupun mengeluarkan kata kata kasar..     

  Lalu tak berapa lama aku terdiam sejenak..     

  Tiba tiba saja bayangan masa lalu ku semua nya terlintas di pikiranku..     

  Semua tentang pembullyan di sekolah , tentang perceraian orang tua ku. Tentang adik adikku.. Tentang pemerkosaan di sekolah... Dan tentang hubungan terlarangku dengan bu izzy.     

  Hingga tanpa sadar yang aku lakukan hanya lah tertawa dan terus tertawa . Semakin keras dan semakin menjadi..     

  " Hahaha.. F*ck you... Kalian semua brengsek. Kalian semua binatang . *njing lo semua .. " Ucap ku dengan keras sambil tertawa..     

  Lalu tiba tiba pintuk kamar itu terbuka , fitri ada disana ..     

  Aku mengusir fitri dengan kata kata kasar ku ..     

  " Jangan menangis di depanku... Jangan pernah merasa kasihan padaku.. Kamu dan semuanya adalah palsu.. "    

  " Rharha.... "     

  " Stop. Jangan berbicara apapun lagi.. Haha... Aku tahu kalian senang sekarang menyiksaku .. Haha itu yang kalian inginkan . Melihatku hancur ... "    

  " Rharha.. Jangan bicara gitu "    

  " Pergilah dari sini.. Aku tidak ingin melihatmu ada di depanku ... Kalian semua bersekongkol menghancurkan hidupku... Aku akan hancur sekarang. Hahaha "     

  Fitri tidak mendengarku dan ia berjalan mendekat ke arahku.    

  Ia mencoba melepaskan ikatan di tanganku    

  ..    

  Lalu ia melepaskan ikatan yang ada di kakiku.. Ia terdiam sejenak dan ia melihat ke area kemaluan ku. Dan ia terlihat kaget ..     

  " Astagfirulloh.. Rharha apa yang ayah tirimu lakuin... "    

  " Jangan berpura pura tidak tahu fitri.. Kamu adalah orang suruhan nya. Berhenti seolah olah kau peduli padaku... "    

  " Rharha. Ini sudah keterlaluan ... Lihat ia menjahit kemaluanmu.. "     

  " Hahaha... Ya memang .ia melakukannya .. Katanya biar tidak di masuki binatang."    

  " Apa ? Rharha ini harus di lepas secepatnya.. Kamu bisa sakit jika seperti ini. "    

  " Biarkan aku mati saja fitri. Hahaha "     

  Lalu tanpa aku duga fitri menamparku    

  " Sadarlah... Apa yang kamu ucapkan. Dan berhentilah tertawa ini tidak lucu rharha.. "     

  Akupun hanya membisu ..     

  Ternyata jika sedang marah , ia menjadi menyeramkan..    

  Ia menyalakan senter di handphonenya.     

  Lalu menyoroti senter itu ke arah ku..     

  " Aku bingung.. Aku harus mulainya dari mana. Tapi kamu tahan ya. Ini akan terasa sakit.. "    

  " Tidak apa apa aku sudah biasa.. "     

  " Aku akan melakukannya pelan pelan.. "    

  Ia mengambil gunting ke lantai atas untuk membuka simpulan benang di bagian atas ..     

  Aku pun menjerit saat fitri mencoba melepaskan benang itu , walaupun itu secara perlahan    

  " Jika ini di biarkan , nanti akan tertutup dan akan sangat sulit di lepas ... " Ucap fitri    

  Aku menangkup wajahnya untuk melihat ke arahku    

  " Kenapa kau peduli padaku? Apa pedulimu benar benar tulus atau kau sama palsunya? "    

  "Aku tidak akan menjawabnya. Kau bisa lihat sendiri nanti... " Jawab nya    

  Ia dengan sangat hati hati melepaskan benang itu dari sana ..     

  Aku hanya meringis setiap kali ia menarik benang itu ...     

  Jika aku tidak memakai obatku sebelumnya mungkin aku akan pingsan karena rasa sakit nya..


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.