Broken Life , Broken Heart

meet you again



meet you again

0   Ia merapikan semua barang barangku, dan memasukannya kedalam ransel kecil.     
0

  Aku merasa sangat bahagia, karena aku akhirnya akan di ajak jalan jalan..     

  Ia menunggu saat yang tepat saat keluarga ku akan pergi keluar rumah untuk makan .     

  Ia memastikan kembali beberapa saat , sampai keluargaku benar benar sudah pergi.     

  Ia bergegas menyuruhku untuk turun, aku melihat anak buah ayahku melihat ke arahku .     

  " Jangan hiraukan mereka. Mereka akan tutup mulut rharha "     

  Lalu aku menaiki taksi yang sudah di pesan fitri sebelumnya.     

  Aku senang bukan main.     

  Lalu ada dua anak buah ayah ku yang ikut masuk.     

  " Tenang mereka berdua temanku. Mereka juga benci pada keluargamu. "     

  Aku hanya melihat sekilas lalu melihat ke arah luar jendela.     

  Aku bernyanyi nyanyi disana . Dan nyanyian ku adalah nyanyian anak anak.     

  Fitri hanya tertawa mendengarnya     

  Sepanjang perjalanan , aku memperhatikan dan aku sedikit mengingat jalanan ini. Serta udara dingin yang sudah menyapa tubuhku..     

  Ini sudah memasuki kota bandung.     

  Setelah keluar jalan tol, taxi ini berhenti di depan gerbang, karena tidak berani memasuki kota bandung lebih dalam lagi.     

  Kami semua berhenti di sebuah toko oleh oleh , bercat warna pink dan kuning.     

  Fitri terlihat sibuk dengan handphonenya , dan kedua laki laki yang bersama kami , ia terlihat melihat lihat seperti sedang mencari seseorang..     

  Siapa yang mereka tunggu?     

  Setelah selesai menelpon , fitri terlihat melambaikan tangannya , posisi ku adalah menghadap ke arahnya . Aku membelakangi seseorang yang baru saja ia panggil.     

  Aku membalikan badanku untuk melihat siapa yang datang.     

  Namun Tiba tiba saja seseorang memelukku dengan sangat erat..     

  Aroma parfum ini , aku mengenalnya.     

  Hangat nya dekapan ini , aku bisa merasakannya.     

  detak jantung ku berdetak begitu tak beraturan . Hanya ada satu orang yang bisa membuat ku merasakannya .     

  Aku memundurkan tubuhku agar aku bisa memastikan .     

  Dan benar saja. Seseorang yang begitu aku rindukan ada di hadapanku. Ia sedang menangis sekarang sambil menatapku.     

  " Kamu si purple ? " Tanya fitri pada perempuan yang berpakaian serba ungu itu     

  " Ya... Aku si purple " Jawabnya dengan senyuman     

  " Syukurlah... Akhirnya kita bisa bertemu secara langsung... "     

  " Terima kasih juga telah membawanya kembali ke sini .. "     

  Perempuan itu mendekat ke arahku , dan ia membenarkan rambutku yang acak acakan tertiup angin..     

  " Bagaimana keadaan mu sekarang rharha. Apa kamu masih mengenalku? " Ia akan memelukku lagi , namun aku mendorong tubuhnya untuk menjauh.     

  Ada semacam perasaan bersalah , namun juga ada perasaan semacam inilah yang aku harus lakukan padanya.     

  " Siapa kamu? Berhentilah bersikap seperti itu padaku. Aku tidak mengenalmu. " Jawabku     

  Ia hanya tersenyum     

  " Fit... Apa dia separah itu? " Tanya nya pada fitri     

  " Bolehkah kita bercerita nya nanti saja ? Aku lelah, dan juga pegel berdiri terus dari tadi. Hehe "     

  " Maaf. Kalau gitu kita ke rumah ku saja . "     

  " Apa tidak apa apa pergi kerumah mu? Bukankah ada masalah antara kalian dan juga suami mu? "     

  " Tidak apa apa. Suami ku akan mengerti , apalagi setelah melihat kondisi dia . "     

  " Oke kalau gitu... Kamu kesini pake apa? Kita harus mencari taxi lagi untuk bisa ke rumahmu. "     

  " Aku bawa motor. Kalau gitu kalian cari dulu. Rharha biar sama aku. Gak apa apa kan? "     

  Lalu fitri bertanya padaku, apa aku akan ikut dengan bu izzy memakai motor.     

  Aku menolak nya dan terus mengekori fitri.     

  " Gak apa apa.. Nanti kalian ikuti saja aku ya.. "     

  " Oke.. "     

  Setelah mendapat taxi. Kami pun mengikuti nya , aku terus memperhatikannya dari kejauhan..     

  _______     

  rumah ini tidak pernah berubah , tetap bertemakan ungu semuanya..     

  aku melihat ada seorang anak laki laki sedang bermain di teras rumah, lalu mama nya ikut bergabung bersama kami ...     

  fitri mulai menceritakan pada bu izzy, ia dan ibunya terlihat kaget dan tidak percaya , fitri menjelaskan maksud dan tujuannya membawaku kesini..     

  ibunya dan bu izzy setuju aku tinggal disana sementara .. lalu muncul suaminya , bu izzy menceritakan juga pada suaminya, tapi suaminya tidak setuju, bu izzy terus membujuknya , bu izzy memberikan 1001 alasan hingga suaminya luluh, setelah suami nya menyetujui ,bu izzy membawaku ke kamar nya     

  ia menatap mataku dan mulai menangis     

  " Kamu pasti sangat kesakitan rharha.."     

  Aku tidak menjawabnya     

  " Aku terluka sangat melihatmu. Lihatlah tubuhmu , sangat kurus. Bahkan aku bisa melihat tulang tulangmu. Dan aku bisa melihat luka luka itu pasti sangat menyakitkan. "     

  " Maafkan aku . Aku tidak bisa berbuat apa apa saat itu. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Jika kamu masih tidak ingin berbicara padaku, tidak apa apa. Kamu istirahat aja sekarang.. Kamu pasti sangat lelah. Aku akan menemui temanmu di bawah.. " Ucapnya.dan akupun hanya terdiam     

  Ia pun pergi dan menutup kamar. Aku melihat ke sekeliling dan berbaring di tempat tidur..     

  Kenapa harus dia lagi? Aku menjauh darinya , namun selalu kembali padanya?     

  Tanpa sadar aku pun tertidur dikamar ini.     

  _______     

  saat tengah tertidur , tiba tiba aku bermimpi buruk, aku terbangun dengan nafas terengah engah ,namun aku kaget saat seseorang menyentuhku     

  " kamu kenapa ?" Tanya bu izzy padaku,     

  aku tidak menjawab dan hanya memandanginya lalu ia memeluku, aku melepaskan nya lagi kali ini kasar     

  " jangan takut padaku rharha , aku tidak akan menyakitimu . "     

  aku memejamkan kedua mataku     

  jangan sekarang     

  tubuhku kini berubah menggigil , tenggorokanku terasa kering , tubuhku sakit lagi... aku mencoba menahan keinginanku tapi itu percuma, bu izzy dengan panik pergi memanggil fitri, lalu membawanya ke dalam kamar     

  " dia kenapa fit? "     

  fitri hanya mematung melihatku, aku melihat keringat kecil di dekat pelipisnya     

  Ia pun terlihat gugup... Ia tidak menceritakan hal ini tadi .     

  " dia.. diaa. apa kamu tidak tahu purple "     

  " apa? tidak tau apa? dia kenapa ? "     

  " dia.. aduh.. gimana ya .. diaaa .  diaa pemakai purple, sekarang dia sedang sakau . lihatlah" ucap fitri sedikit gugup sambil menggaruk kepalanya     

  bu izzy menatapku tajam, aku masih dalam posisi tertidur sambil memeluk tubuhku sendiri     

  " sejak kapan? dia.. hah .. menjadi... pemakai" tanya bu izzy     

  " sejak sekolah dia sudah menjadi pemakai purple, kau tidak tahu atau kau tidak sadar ? "     

  " apa? sejak sekolah ? aku.. aku .. aku tidak tau ia pemakai padahal ia selalu bersamaku fit"     

  " aku sudah mencoba merayu nya untuk berhenti tapi ia tidak mendengarkan " ucap fitri lalu ia akan memberikan barang terlarang itu kepadaku     

  " tunggu apa yang kamu lakukan? " tanya bu izzy     

  " memberikan padanya apalagi, apa kamu mau melihat dia mati sekarang? "     

  " tidak . tidak.. jangan memberikannya lagi.. biarkan dia seperti ini... dia akan terbiasa "     

  " apa? apa kamu tega melihatnya sekarat purple?"     

  " tunggu sebentar aku akan menitipkan anakku dulu pada ibuku, dan aku akan kembali, aku belum selesai berurusan dengan kalian "     

  bu izzy pun membawa anaknya pergi dari kamar itu, aku terus memohon pada fitri untuk memberikannya padaku, tapi ia menjadi ragu ragu dan menjauhkan nya.. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.