Raja Terakhir ( Last King)

Pertempuran Kota



Pertempuran Kota

0  Pertempuran kota terus berlanjut dan dimana-mana di seluruh penjuru kota yang dekat dengan markas besar kini terdengar pertempuran yang sengit    
0

  Sebuah Tim yang terdiri dari 12 orang anggota kepolisian, mengenakan pelindung dan juga senapan Laras panjang, mereka tampak menyisir area di sekitar perumahan warga    

  " Lapor Kapten, Ditemukan pergerakan zombie di arah jam 12 dengan total 5 target dan jarak 30 M" Seorang pengintai di tim melaporkan kepada Kapten    

  " Baiklah semua tim bersiap, mulai menyebar dan jaga parimeter tetap dekat" Kata kapten mereka    

  " Siap" jawab serentak    

  Kemudian tim mulai menyebar dan membuat jaring yang mengepung ke arah 5 zombie yang ada di depan mereka    

  Saat mereka semakin dekat, mereka melihat 5 zombie sedang menggaruk sebuah pintu dari kamar kecil sebuah bangunan    

  Melihat pergerakan agresif yang mereka lakukan, Tim tahu bahwa kemungkinan besar ada korban selamat di dalam sana    

  Tanpa banyak bicara " Shoot...shoot....shottt..shottt..shooot" headshot di lima kepala zombie dan kemudian suara tubuh yang jatuh " Bang....bang...." seperti domino    

  Mendekati ke arah zombie dan membersihkan mereka, kemudian kapten tim mulai mengetuk pintu" Buka....pintu...ada orang di dalam...kami tim penyelamat dari kepolisian....Dung...dung...dung" suara panggilan bersama dengan ketukan dipintu    

  " Ahhhh....akhirnya penyelamatan datang....kita selamat buuu....uaaaaaaaa" terdengar suara tangisan dari anak kecil    

  Tak lama pintu terbuka " crackkk..." terlihatlah tiga sosok yang sedang bersembunyi di dalam, melihat gagang pel dan sapu yang telah dipinggirkan    

  Ketiga sosok itu adalah sebuah keluarga yang terdiri dari, Seorang wanita dibakhir 30 bersama ke dua anaknya yang satu putra berusia 7 tahun dan bayi mungil yang tengah tertidur dipelukan ibunya    

  Mereka tampak lemah dan Pucat, segera kapten memerintahkan tim medis mengecek kondisi mereka, setelah diperiksa diketahui bahwa ibu dan anak berusia 7 tahun hanya lemah dan kelaparan, sedangkan untuk bayinya, mengalami demam dan butuh segera pertolongan    

  Menghubungi markas pusat meminta bantuan ambulance, tak lama ambulance datang dan membawa ke tiga anggota keluarga tersebut    

  Menghela nafas kapten berbicara " Kerja bagus kawan " puji kepada anak buahnya    

  " Baiklah ayo lanjutkan"     

  Hal serupa terjadi di berbagai tempat di kota Jaya, Tim penyelamat berhasil menyelamatkan mereka yang telah bertahan selama beberapa hari, baik di dalam rumah maupun di tempat yang aman    

  Perlahan namun pasti, progres kemajuan untuk mendapatkan kembali penguasaan Kota Jaya tampak berjalan mulus dan sesuai jadwal    

  Namun di lain sisi, tepatnya di sebuah pulau yang dekat dengan ibu kota Jaya, sebuah pulau yang hanya memiliki luas beberapa puluh hektar, kini sedang disinggahi oleh tamu yang tak diundang    

  Mengandalkan kelemahan dan juga ketidak siapan kerajaan Muria, tamu tak diundang ini berhasil masuk ke wilayah dekat ibu kota kerajaan Muria    

  " Huuu....cepatlah Benjo, aku sudah tidak tahan lagi di pulau ini, banyak yamuk" kata seorang pria kurus berkacamata    

  Tampak wajahnya yang runcing dengan mata yang dalam, menampakan ekspresi licik di sudut bibirnya    

  " Aku tahu, sebentar lagi Ruji, sudah masuk tahap akhir penyelesaian ini" jawab Benjo yang sedang sibuk mengutak Atik sebuah alat pemancar    

  Tak lama beberapa menit kemudian, terdengar teriakan " Hahahaha.....akhirnya selesai juga, yahhh kado spesial ini sudah disiapkan untuk mereka para bangsawan baru...hu...." mendengus dan berkata jijik    

  " Minggir, sekarang giliran ku" kata Ruji yang kini sudah berada di depan alat pemancar, mengetik beberapa kata sandi dan kemudian ada deretan perintah berbentuk angka yang padat, yang kini sedang di susun dan di terjemahkan ke dalam layar    

  Hingga akhirnya beberapa saat kemudian " Ok selesai, ayo cepat tinggalkan tempat ini, dan kita bisa menyaksikan pertunjukan yang bagus dari dalam kapal selam" jawab Ruji memanggil Benjo    

  " Ok...ok...aku juga sudah tidak sabar" berkata mengikuti Ruji, menuju ke kapal selam    

  Tak lama mereka berjalan, di sebuah pinggir karang yang relatif dalam, tampak kapal selam berukuran sedang, yang kini sedang bersandar di dekat karang    

  Berjalan menuju ke kapal selama, dan tak lama keduanya berhasil masuk ke dalam kapal, membuat laporan kepada atasan mereka, perlahan kapal selam itu tenggelam ke dalam bawah air    

  Setelah menyelam dalam waktu yang cukup yaitu sekitar 2 jam kemudian, kapal berhenti kembali di sebuah lautan dalam    

  Perlahan kapal selam itu muncul kembali di atas permukaan laut, dan dengan cepat memunculkan separuh tubuhnya yang bongsor    

  " Kapten semua persiapan siap dilakukan" seorang awak kapal selam memberitahu kapten kapal    

  " Baiklah laksanakan operasi tengkorak" jawab dingin kapten kapal selam    

  " Siap, laksanakan" kemudian memencet tombol merah di atas papan keyboard    

  "PING...pinggg...pinggg" suara sonar kapal yang bergema seperti sinyal, di kejauhan di dalam ibukota kerajaan Muria yaitu kota Jaya    

  Di sebuah bangunan gelap yang jauh dari Tim pembebasan ibu kota, tampak suasana gelap dan menyeramkan di sebuah ruangan    

  Ada banyak bekas sayatan dan juga bercak darah, baik di lantai maupun di dindingnya, di sebuah kamar ada sebuah kursi dan juga tempat tidur yang bermotif palang merah di dalam kamar    

  Jika mencermati dengan bijak, baru akan diketahui bahwa ruangan di dalam bangunan ini adalah, salah satu kamar yang ada di rumah sakit    

  Melihat nama RS Jiwa Sumber, sebuah rumah sakit jiwa besar yang ada di dalam ibu kota Jaya, Yang memiliki bangunan luas dengan ratusan kamar yang mendiaminya    

  Jelas bahwa rumah sakit ini adalah, Rumah sakit pusat kesehatan Jiwa yang ada di dalam kota, tapi kini rumah sakit yang berisikan berbagai aktifitas tampak sepi dan sunyi, terlebih ada aura mencekam yang menyelimutinya    

  Dan aura yang mencengkram ini tidak lain berasal, dari sebuah kamar pasien yang berjenis kelamin laki-laki dengan usia yang paruh baya    

  Tampak sesosok Zombie pria paruh baya, yang kini terlihat sedang asik memakan daging, dengan piring dan juga gelas yang penuh dengan darah segar yang menetes    

  Seperti sangat menikmati, zombie tersebut dengan perlahan mengunyah dan menelan daging yang ada di atas piring    

  Terlebih dengan senyum yang menyeramkan, tampak kepuasan yang terpancar darinya.    

  Jelas zombie ini adalah zombie normal, yang memiliki kesadaran yang lebih dari pada zombie yang lain, melihat perilakunya tampak sangat persis dengan manusia yang masih hidup    

  Terkecuali mata yang merah, gigi yang bertaring dan bau mayat yang berasal darinya, tidak ada perbedaan lain dengan manusia yang hidup.    

  Saat zombie itu sedang asik menikmati makanannya, tiba-tiba saja gerakan memotong daging berhenti dan kemudian mata merah zombie itu menjadi gelap sedalam langit malam    

  " Clangg....." suara piring jatuh terpecah ke lantai dan sosok Zombie yang semula tengan duduk menikmati makanannya    

  Kini sudah bergegas keluar dari kamar dan dengan aura yang ganas terpancar dari tubuhnya, ia membuka mulutnya dengan sangat lebar, hampir 90° dan tak lama suara erangan keras menggema di seluruh area Rumah sakit Jiwa dan sekitarnya " Arggggggggggggg...." seperti sebuah panggilan teriakan Zombie tersebut membuat seluruh zombie yang berada di sekitar Rumah Sakit terdiam dan menunduk, menyambut perintah dari zombie paruh baya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.