Perjalanan
Perjalanan
Setelah memarkirkan gerbong kereta di dekat bebatuan besar adi bersiap untuk memilih tempat mendirikan tenda dan mencari kayu bakar untuk memasak
Berjalan disekitar lahan yang terbuka dia memutuskan untuk memasng tenda di balik batu yang berdiameter paling besar dan berfungsi untuk melindungi kemah mereka dari angin
Mengambil perlengkapan dan bersiap memasang tenda, setelah memasang tenda dan berbicara kepada denok untuk pergi kesekitar untuk mencari kayu bakar dan air memasak
Saat adi pergi untuk mencari kayu bakar dan air denok yang telah kembali memasang perlengkapan masak dan bahan untuk makanan
Berjalan ke arah balik bebatuan adi merasa udara yang berbeda dan tahu udara yang berbeda karena adanya temperatur yang lebih rendah dan cenderung sejuk membuktikan bahawa terdapat sumber air tidak jauh dari tempatnya berkemah
Berejalan untuk menghampiri sumber air yang terletak tidak jauh dari posisinya memakan waktu yang relatif singkat hanya dau sampai tiga menit untuk berjalan
Mendengar suara gemerisik dari balik bebatuan karsa yang ada di depanya adi bergegas menuju sumber suara
Dan apa yang dilihat adalah sebuah kolam biru dengan air yang jernih dengan lebar yang hanya sekitar dua puluh meter dan kedalaman yang dangkal sekitar satu meter
Mencoba merasakan air tersebut adi mencidukan tangannya untuk menyuap segenggam air yang ada, memasukan ke dalam mulutnya terasa air yang segar dan penuh vitalitas tidak sabar untuk Memasukan ceret dan ember ke dalam kolam tersebut sehingga ia dapat kembali ke kemah dan memberi tahu denok tentang kasiat air tersebut
Kembali ke kemah dan cepat mangambil cangkir kemudian membuat denok untuk segera meminum air tersebut " denok cepat kesini dan minum air ini " memnaggil denok dengan tergesa
" ada apa mas tampak buru buru sekali'' jawab denok penasaran
" heheh ini ada hal yang menggembirakan buat kita denok, sudah minum air dalam cangkir ini dulu baru nanti mas jelaskan"
"baikalah kalo itu yang mas pinta"
Denok meminum air di dalam cakngkir terasa segar dan ada manis manisnya sampai dia telah meminum habis semuanya dia merasakan perasaan lelah yang sebelumnya ada di badanya menjadi hilang dan terasa menyegarkan
" air apa ini mas, rasanya sangat menyegarkan dan denok merasa kelelahan dalam tubuh denok langsung hilang"
"nah itu yang mas mau sampaikan ke kamu, kalo air ini ternyata punya efek magis seperti ini"
"dimana mas menemukan air yang berkasiat ini?"
" dekat dari perkemahan kita hanya butuh jalan sekitar dua sampai tiga menit nanti selesai kita makan malam mas akan tunjukan kepada kamu"
" baikalah mas kalo begitu, ngomong-ngomong denok akan coba masak pakai air ini apakah berpengaruh terhadap masakan "
" ya itu ide bagus, kamu boleh mencobanya"
Tercium bau harum dari arah tempat memasak di tengah hutan membuat suasana yang awalnya muram menjadi lebih hangat
Duduk tidak jauh dari tempat memasak adi yang bersandar pada sebuah batu besar dengan mata yang berbinar memandang denok yang sedang memasak
Membuat hatinya menjadi hangat dan gembira karena merasa bahwa dia menjadi seorang lelaki yang beruntung memiliki seorang istri yang cantik dan pintar memasak
Ya denok memang pintar memasak hal ini adalah salah satu poin tambahan dari rasa suka adi terhadap denok yang telah ditinggal oleh ibunya dan memiliki rongga untuk kasih sayang seorang wanita terutama bagi mereka yang lebih tua umurnya daripada dirinya
Seperti komplek Oedipus yang memiliki kecintaan terhadap wanita yang lebih tua denok pintar memasak tidak terlepas dari bimbingan ibunya dan juga dari nenek adi yang dengan setia mengajarkan denok tentang memasak
Karena dia teringat pesan nenek hati seorang lelaki tidak hanya terletak di ambisi dan cita-citanya tetapi juga terletak di perutnya yang menyiratkan denok untuk bisa memuaskan rasa makanan seorang pria maka dia akan bisa mengkap hati pria tersebut
Dengan ketekunana dan kesukaanya memasak menjadikan denok sebagai wanita yang tidak hanya pintar merawat pasanganya tapi juga pintar dalam merawat kantong dan dapur rumah tangganya
Mungkin terkesan sepela dan juga biasa tetapi dari hal sederhana itu justru banyak pria yang menemukan mereka menjadi sayang dengan lebih tulus karena faktor perawatan yang diberikan kepada mereka
"Jangan pernah meremehkan perut karena dari perut terkadang kebahagiaan itu terlahir dan dari perut juga kesedihan dan kesengsaraan di sebut-sebut"
Denok yang selalu mengingat pesan nenek dan ibunya membuat dirinya untuk tidak pernah lalai dalam merawat keluarganya terutama suaminya baik dengan merawat secara lahiria dan sepiritual karena kunci kebahagiaan rumah tangga sesederhana itu jika dia memahami dan mau belajar.
Saat sedang asik melamun terdengar suara panggilan denok "Mas cepat ke mari makanannya sudah matang"
"ok De" jawa adi senang dengan berjalan menuju tempat makan
Saat datang ke meja kecil tempat makan terlihat hidangan sederhana ada sayur sop, tempe goreng, sambal, serta tumis dendeng
Melihat makanan yang ada di depannya adi tidak dapat menahan rasa syukur serta nikmat, bergegas duduk di depan denok
Denok yang melihat adi duduk sudah sigap mengambil piring dan menyiduk nasi kemudian menambahkan dengan tumis dan tempe disertai dengan sambal
Menyerahkan kepada adi dengan senyum, adi yang menerima piring dari denok merasa senang dan menunggu denok untuk mengambil makan kemudian makan bersama
Setelah kenyang memakan masakan denok adi istirahat bersandar pada batu dan memandang api unggun yang menyala di depannya, denok yang kemudian datang membersihkan makanan ikut duduk di samping adi sambil meringkuk ke dalam pelukan
Memandang api unggun yang terbakar hangat dengan bulan dan bintang yang cerah di atas langit menambah suasana romantis bagi kedua pasangan yang baru saja menikah
Adi dan denok saling meringkuk dalam kasih dan menikmati suasana yang ada diantara keduanya mengingat perjalannanya dari kampung halamamnya hingga sekarang membuat perasaan yang tidak bisa di lukiskan
Dengan saling menggenggam tangan satu sama lain adi dan denok meremas kasih sayang diantara keduanya
#####################################
Terdengar suara kicauan burung di pagi hari dan matahari yang mulai meninggi bersama dengan embun yang jatuh ke tanah membawa aroma rumput hijau yang wangi menembus hidung
Di sebuah tanah lapang dengan rerumputan hijau sebagai karpet terlihat sepasang pasangan yang tidur beralaskan selimut sedang berpelukan
Menahan sinar matahari yang menyinari kepalanya adi mulai membuka matanya dan perlahan lahan melihat sekitar sambil menutupi pandangan sinar matahari dengan tangannya adi menoleh kesamping dan mendapati denok yang tertidur pulas di sampingnya
Menjerat lengannya sebagai bantal denok terlihat sangat manis saat tertidur dengan senyum lembut dibibirnya adi mencium pipi denok dengan penuh kasih
Denok yang merasa sesuatu menyentuh pipinya perlahan membuka matanya dan melihat suami yang dicintainya tersenyum dengan manis menyambutnya terbangun dari tidur
Menggerakkan tanganya untuk membelai pipi adi denok tersenyum menampilkan gigi ya yang putih "mas sudah bangun dari tadi?"
"ga terlalu lama dari kamu sayang, ayo bangun udah siang tampaknya" menjawab denok dengan menyisir lembut rambut denok
"emmmm sebentar lagi mas denok masih pengen meluk mas""
Membenamkan kepalanya kedalam pelukan adi
" hahahah yasudah sebentar saja ya sayang" memeluk denok lagi dengan penuh hangat sebagai jawaban.