Mimpi Yang Berlanjut 6
Mimpi Yang Berlanjut 6
Mungkin hanya waktu yang akan bisa mengukir Jay tentang seberapa besar dan tinggi pencapaian keduanya dimasa depan baik sebagai pasangan maupun sebagai individu
Jay saat ini berdiri persis di depan rumah pedesaan sederhana itu, yang notabennya adalah rumah peninggalan dari leluhurnya kepada anak cucunya yang dalam hal ini jatuh ke tangan Jay
Saat Jay menoleh ke belakang rumah tersebut terdengar suara yang tua namun penuh dengan wibawa dan bercampur dengan kasih sayang yang ada
"akhirnya seorang keturunanku yang layak dapat memulai ujiannya, jangan kecewakan aku cu, karena apa yang akan aku wariskan kepadamu adalah sesuatu yang diluar imajinasimu jadi tetap lah dengan jalanmu dan lampauwilah rintangan yang aku siapkan, karena setelah itu kamu baru pantas menerima warisanku sepenuhya" dan suara itu tiba-tiba hilang menyisahkan adi dalam lamunan
Jay yang telah mendengar suara dari leluhurnya tidak bisa tidak berbalik ke arah belakang sambil memberi hormat ke arah rumah dan mengucapkan " cucu akan mencoba yang terbaik dan tidak akan membuat eyang menjadi malu dengan cucu" saat adi memberi hormat ke arah rumah itu sekejap rumah itu menghilang dan pohon itu kembali muncul seolah-olah bahwa rumah itu tidak ada disana
Jay yang kaget dengan perubahan itu hanya menenangkan hatinya dan kembali berjalan ke arah kemah untuk kembali memasuki tubuhnya
Saat dia sampai di kemah dan melihat ke arah sekitar kemah untuk memastikan apakah ada sesuatu yang membahayakan saat dia masuk ke dalam rumah
Tetapi kini dia merasa lega, dengan apa yang ia lihat karena tidak ada perubahan berarti yang terjadi di sekitar tenda, yang membuat hatinya tenang, dan merasa sudah waktunya ia kembali masuk ke dalam tenda
Perlahan malam berganti menjadi pagi dan tetesan embun menutupi dedaunan dan rumput membuat suasana menjadi sejuk dan nyaman saat dihirup.
Setelah membereskan semuanya dan memasang kembali kudanya ke kereta, kini Jay siap melanjutkan perjalanananya, adapun mimpi dan kebenaran yang telah Jay alami semalam
Akhirnya Jay mulai berjalan lagi menyusuri jalan yang ada, untuk masuk lebih dalam ke arah hutan, berjalan perlahan sambil menikmati suasana tak lupa Jay juga lebih waspada karena ia akan menghadapi ujian percobaan dari leluhurnya
Karena ia tidak tahu kapan dan dimana percobaan itu akan dimulai, terlebih lagi ia tidak tahu metode seperti apa yang akan menjadi ujiannya, oleh sebab itu lebih baik berjaga dari pada ia kecolongan pikirnya
Setelah berjalan lumayan jauh tepatnya hampir dua jam dari tempat terakhir mereka berkemah
Jay mulai melihat lingkungan yang berbeda, yang mereka hadapi dan lihat, jika selepas dari perkemahan Jay disuguhi oleh pemandangan kas hutan biasa yang lebat dengan pepohonan tinggi dan rapat yang hampir menutupi sinar matahari
Kini mereka dihadapi oleh lingkungan yang mati dan gersang tampak tanah dan pepohonan di daerah ini semuanya tampak hitam, dan seperti terbakar tetapi ketika Jay melihat lebih dekat, apa yang membuatnya kaget adalah bahwa pohon dan rumput yang dikira mati ternyata mereka hidup
Hanya saja warna mereka tidak hijau tetapi hitam seperti arang yang terbakar, dan jika dilihat lebih jauh pepohonan disini daun ya sangat jarang tetapi bukan berarti tidak ada
Jika satu pohon memiliki daun yang banyak, bisa dikatakan lebat tetapi pohon di area ini, walaupun banyak pohonya tetapi daunya jarang, dan daun di setiap pohon selalu bisa dihitung, karena sedikitnya daun yang tumbuh dan jelas terlihat secara visual oleh mata.
Jay yang berjalan ke arah lebih dalam dari padang rumput mulai memperhatikan dengan cermat apakah ada petunjuk untuk misi percobaanya
Saat dia mencari disekitar kereta dengan radius 1 Km dia masih belum bisa mendapatkan jawabanya, dia pun mengambil kesimpulan dengan kembali ke kereta
Setelah mencari sebentar akhirnya menemukan sebuah mata air kecil yang jernih yang berada di pinggir dari padang rumput dan ada dua pasang pohon besar beringin yang berdiri dengan megah dan terlihat sangat kokoh seperti sepasang penjaga yang melindungi mata air
Jay yang melihat ini awalnya agak ragu untuk beristirahat disini, cuma karena merasa agak susah mencari lokasi sumber air yang lain akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat disini
Mengikat kedua kuda pada satu pohon beringin yang ada, dan menyandarkan gerbong kereta pada pohon beringin yang lain, adi dan denok berbagi tugas untuk kembali menyiapkan makanan dan mencari kayu bakar
Setelah memberi air minum yang dicampur garam untuk sepasang kudanya, dan memastikan bahwa keretanya sudah ditempatkan dengan tepat, dan tidak akan ada masalah dia meminta ijin kepada denok untuk mencari kayu bakar dan kembali mencari petunjuk yang ada, untuk memenuhi persyaratannya untuk warisannya
Berjalan sambil mencari ranting kayu yang telah jatuh untuk membuat kayu bakar sambil sesekali mengecek pohon, batu, rumput, bahkan tanah yang ada untuk melihat apakah terdapat petunjuk untuk ujiannya
Saat dia baru bisa mengumpulkan separuh dari kayu bakar untuk keperluan memasak dan membuat api unggun Jay menyadari bahwa tidak ada lagi ranting atau kayu mati yang ada disekitarnya dan dia harus lebih dalam masuk ke dalam hutan hitam ini untuk mencari kayu bakar
Melangkah lebih jauh ke dalam hutan adi tidak lupa memberikan beberapa tanda, agar dia tidak tersesat saat masuk lebih dalam, saat Jay berjalan dia mulai melihat perbedaan vegetasi dari jenis tumbuhan yang ada di bagian dalam hutan hitam ini
Jay melihat lebih banyak semak yang merambat yang mengelilingi bagian dalam hutan dan lebih jarang pepohonan yang ada disekitarnya dan ini sangat kontras dengan situasi hutan yang berada di bagian luar
Di dalam bagian lebih dalam hutan ini, selain semak yang mendominasi ada beberapa batu besar dengan pola aneh yang membentuk lingkaran dan seperti mengelilingi sesuatu.
Saat dia penasaran dan menuju bagian dalam dari lingkaran batu tersebut, Jay melihat sebuat platfom batu besar yang besar, dengan satu batu besar rata di depan sebuah batu besar berbentuk segitiga yang berwarna hitam legam
Dengan batu putih bersih datar di depannya, membuat kontras dari kedua warna yang ada disekitarnya, adi mendekat dan dia bisa lebih jelas melihat kondisi dari platform tersebut ada tangga yang berjumlah tujuh anak tangga dengan Setiap anak tangga yang cukup besar dan lebar, untuk dilalui seorang manusia dewasa untuk melangkah melewatinya
Dan di ke empat sisi dari paltform tersebut terdapat empat batu besar, yang memiliki ketinggian mencapai 10 M dan membentuk seperti penjaga, dari ke empat penjuru sisi
Hal ini membuat Jay semakin menjadi misterius dan penasaran apa ini tempat dia menghadapi ujian pertama hatinya berbisik kepadanya
Menghiraukan semua keraguannya Jay melangkah menuju atas platform, dengan mendaki ketujuh tangga yang ada, saat dia pertama melangkah ke tangga pertama seperti sebuah keajaiban
Tangga itu berubah menjadi berwarna merah, dan terus melangkah semakin tinggi, warna baru akan muncul dan saat dia sampai diatas, dari plkatform dia melihat ke arah bawah dan melihat tangga itu berwarna sangat indah, seperti pelangi dengan tujuh warna yang ada
Sedikit merasa tidak biasa melihat warna ini, dia menghampiri batu datar yang tersedia di tengah platform dan dia mengelilingi dan melihat dari aras ke bawah, dari batu datar itu mencoba mencari petunjuk yang berguna baginya
Setelah mengelilinginya Jay mendapat kisaran dari tinggi dan lebar dari batu datar ini, batu itu memiliki tinggi sekitar 1 M dengan lebar seluas 7 M yang sama diantara sisi sisinya.