Raja Terakhir ( Last King)

Tantangan Pertama



Tantangan Pertama

0Hal ini dapat ia yakinkan, karena air dalam kolam mata air ini yang sangat jernih, dan ia mampu melihat dasar dari kolam, sehingga ia yakin tidak ada kerikil yang jatuh ke dasar air kolam tersebut     
0

Mendapatkan jawaban dari hal yang aneh ini membuat suasana hatinya menjadi senang dan dengan riang dia menuju ke arah denok untuk makan siang bersama     

"Sayang-sayang kamu masak apa? Aku udah laper nih" berkata dengan penuh semangat adi menghampiri denok     

Denok yang melihat tinggah adi menjadi heran, karena sebelumnya dirinya dan adi sedang dalam suasana yang frustasi, dan kini tiba-tiba mendengar suara adi yang penuh semangat dan bahagia, membuat hatinya menjadi senang tetapi juga bingung     

"Kamu ga papa mas" menghampiri adi dengan menempelkan tangannya ke arah kening adi untuk mengecek apa adi sedang sakit     

Adi yang melihat tinggkah laku denok memiliki garis hitam di dalam pikirannya, dia sedikit mengeluh apakah denoknya mengira bahwa dia sedang gila     

"Sayang kamu ngapain sih!" berkata dengan sedikit jenggkel sambil melepas tangan denok dari atas keningnya     

"Ga aku cuma ngecek mas, apa kamu sehat rasanya kamu agak aneh?" bertanya denok dengan penuh tanda tanya     

"huuuuu" menghela nafas seakan tertekan karena disalah pahami oleh denok     

"Mas gapapa sayang, cuma mas senang mas menemukan petunjuk" berkata adi kembali dengan semangat     

"Benarkah mas!! kamu mendapat petunjuk!" denok kembali bertanya dengan semangat     

"Iya mas dapet petunjuk, saat kamu sibuk nyiapin masakan buat kita, yaudah nanti mas jelasin yang penting sekarang kita makan siang dulu ok" berkata adi sambil menyeret denok untuk menghidangkan makanan     

"Ok kalo gitu, tunggu sebentar mas, biar denok siapkan"     

Denok berjalan untuk menghidangkan makanan yang telah ia masak, dengan penuh perhatian dia menghidangkan makanan yang menggugah selera kepada adi     

Dengan penuh harmonis keduanya memakan makanan mereka sambil sesekali membicarakan kelanjutan dari petunjuk yang ditemukan oleh adi di kolam mata air     

Sesaat keduanya selesai makan siang dan membersihkan peralatan, yang telah mereka gunanakan, kembali berjalan menuju bawah pohon beringin untuk menghindar dari teriknya panas matahari     

Dengan berpegangan tangan, keduanya meletakkan karpet sebagai alas mereka dan dengan beberapa cemilan mereka mulai duduk dengan tenang dan saling berhadapan     

Ditatap dengan wajah yang penuh dengan rasa ingin tahu, adi menggelengkan kepalanya, seolah olah dia sedang menghadapi seorang gadis kecil yang menanti cerita dengan penuh semangat     

""Ok... ok sabar sayang cerita nya akan segera dimulai, hehehe....""     

"'Kamu mas kelamaan, buru kenapa! Denok udah ga sabar ini pengen denger cerita dari mas juga"" mengeluh dengan ekspresi yang lucu.     

"'Baiklah mas ceritain, (sambil menarik nafas dan menyesuaikan posisi duduknya) ... jadi saat mas tadi bingung, menemukan petunjuk dari ujian itu mas bete, dan karena bosan mas ambil kerikil disekitar mas untuk mas lempar ke dalam kolam, awalnya mas biasa aja tapi tiba-tiba setelah lemparan yang kesekian mas mulai memperhatikan ada sesuatu yang ganjil, yaitu kerikil yang mas lempar ke tengah kolam ga menimbulkan riak, atau dengan kata lain ga ada bunyinya""     

"'Kok bisa ga ada bunyinya mas?"" tanya Denok dengan rasa tidak sabar     

""Makanya dengerin dulu Denok, jadi setelah mas denger ga ada suaranya mas ulangi lagi, tapi kali ini mas perhatikan jatuhnya kerikil itu di tengah kolam, sampai mas lihat saat kerikil itu jatuh di tengah kolam tiba -tiba aja kerikil itu ilang"     

"' Haaaaa, ilang kok bisa?" berteriak kepada adi     

""Mana mas tahu denokkkkkk, mas juga ga tahu, tapi sekarang kita dapet petunjuk jadi yang perlu kita lakuin adalah meneliti, seberapa jauh fungsi atau kegunaan dari hal aneh yang ada di tengah kolam"     

""Ya benar mas kita harus mulai dari tengah kolam itu"" berkata dengan penuh semangat kepada adi     

Maka dimulai lah pencarian jawaban dari misteri baru yang mereka temukan di tengah kolam air dan dengan semangat yang menggebu - gebu, adi dan denok memulai pencarian mereka     

Setelah melakukan pengecekan sederhana, adi dan denok mulai membuat batu yang berukuran 1 Kg dengan di ikat tali pada tengah bagian dan memiliki panjang tali yang mengikatnya sekitar 5-10 M     

Setelah mempersiapkan itu semua, mengambil ancang- ancang adi melempar batu yang telah ia ikat ke arah tengah kolam dan hasilnya batu hilang begitu saja tampa ada percikan air sedikit pun     

Memegang tali dengan erat, dan saat tali mulai mencapai 2-3 M dari permukaan kolam, terasa batu di ujung tali yang diikat telah jatuh ke dasar     

Setelah memastikan ukuran dari ke dalaman lubang yang misterius itu, adi kembali mengangkat batu yang telah masuk kedalam lubang tersebut, sambil membuat beberapa kesimpulan yang telah ada untuk berdiskusi dengan denok     

""Sayang, mas rasa lubang di tengah kolam itu seperti sebuah portal, dan untuk ukuran dalamnya sendiri mungkin sekitar 2-3 M sesuai batas, yang ada di tali yang kita ikat kepada batu"     

""Cukup dalam berarti ya mas, maka dari itu sebaiknya kita sekarang mengecek lebar dari portal itu"     

""Jangan lupa cek pake binatang sayang, apa binatang bisa hidup saat lewat portal itu, takutnya binatang tidak bisa bernafas disana""     

""Oh ya benar juga kamu mas, aku hampir lupa, kita tidak boleh ceroboh harus diuji dulu, lantas binatang apa yang cocok untuk kita gunakan, kalo lihat hutan disekitar sini hanya ada binatang kecil""     

""Mas kepikiran burung atau tupai, nanti mas cari sayang""     

""Baiklah kalo begitu, sambil menunggu mas menangkap hewan untuk kita masukan ke dalam portal, denok akan siapkan bekal siang kita, dan bekal nanti kita di dalam portal sana, takut tidak ada perbekalan untuk dimakan""     

""Ok sayang, kalo begitu kita bagi tugas dulu""     

Adi dan denok berpisah untuk saling mengerjakan tugas yang telah mereka sepakati secara bersama, hingga siang telah semakin terik baru kemudian keduanya tampak terlihat kembali bersama     

""Kamu udah dapet mas binatangnya?"" Tanya denok dengan penasaran     

""Udah sayang ni, burung kecil lumayan bisa buat percobaan kita""     

""Uhhhh lucunya mas, aku jadi ga tega buat ngorbanin burungnya""     

""Mas tahu perasaan kamu, tapi mau gimana lagi mas cuma dapet burung ini, berharap semoga burung ini tetap hidup"     

""Betul mas denok harap burung itu ga mati, dan portal di balik kolam juga bisa bikin manusia bernafas"" menghela nafas dengans edikit penyesalan dan harapan     

""Udah ga usah terlalu dipikirain sekarang, yang lebih penting persiapan kita untuk memasuki ke sana, karena kita ga tau apa yang menanti kita disana"" berkata adi dengan serius kepada denok     

Setelah keduanya selesai makan siang, adi dan denok bersiap untuk memasuki portal tersebut, "Sayang, kamu, kerete, kuda, dan perlengkapan lain tunggu di ruang zamrud yah, nanti kalo aku rasa aman di dalam sana, aku bakalan keluarin kamu ok" berkata adi kepada denok sambil membelai lembut rambutnya     

Karena kini dia tahu ruang di seberang dari kolam mata air mampu membiarkan makhluk hidup bernafas, jadi sekarang ia tidak ragu untuk melangkah masuk ke dalamnya, hanya kini keselamatan denok yang menjadi pikirannya, dan setelah mendapatkan solusi dari ruang yang ada di zamrud adi tidak ragu lagi untuk masuk ke dalam portal tersebut     

Memikirkan keselamatan denok adalah prioritas terpenting yang adi pikirkan, sedangkan untuk warisan adalah yang ke dua, karena dia merasa tanpa warisan dia tetap akan bisa hidup tapi tanpa denok dia tidak yakin bisa hidup     

Ya itulah, yang dirasakan adi kepada denok dalam hati dan pikirannya, denok sudah tidak tergantikan dan posisinya sejajar dengan kakek dan neneknya     

Memikirkan kesulitan apa yang menanti mereka disana, adi dan denok mempersiapkan secara matang langkah-langkah mereka, setelah memasukan semua perlengkapan termasuk, kerete, kuda, peralatan, dan tentunya denok adi menghembuskan nafas sebgai cara mengurangi ketegangannya     

Berenang ke tengah kolam dan saat tiba di tengah kolam, memeriksa lagi peralatan yang ada di tubuhnya, mulai dari pedang, busur yang ada dipunggungnya, serta keris yang ada di balik bajunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.