Raksasa Batu 2
Raksasa Batu 2
Dan dari kesempatan itu, adi bisa melewati patung batu menuju tantangan selanjutnya yang akan dia hadapi
Bersiap untuk kembali menyerang patung raksasa itu adi mengambil ancang - ancang
Dalam sekejap, adi menghilang dari posisinya dan sesaat kemudian seperti berteleportasi, adi tiba di atas kepala besar patung tersebut, sambil mencabut keris sakti yang ada di belakangnya adi menghunus keris tersebut ke kepala patung batu raksasa itu
Sesaat kemudian terdengar suara "" Crackkkkkkkkkkk"" disertai suara ledakan besar "" Booooooooooooooommmmm"" seketika seluruh panggung tertutup debu
Adi yang telah mendarat dengan cantik di belakang patung itu, tersenyum dengan senyum kecil dan berjalan dengan langkah tegap menuju pintu keluar stadion
hingga akhirnya terdengar suara ""Booooooooooooommmmmm"" patung batu yang semula berdiri dengan gagah kini telah hancur berkeping - keping
Adi yang berjalan menuju tempat ujian berikutnya berjalan kembali dengan langkah penuh dan kewaspadaan yang tinggi
Setelah keluar dari stadion adi berjalan menyusuri jalan yang terawat dengan rapih, dengan kedua sisi berjejer bunga - bunga yang sangat indah dan harum bau nya
Hingga adi akhirnya menatap sebuah jembatan di depannya, yang menghubungkan antara jalan yang dia lalui dengan sebuah bangunan yang terlihat sangat cantik dengan ukiran penuh kristal di setiap bagian bangunan nya
Adi berjalan melangkahkan kaki nya menuju ke dalam bangunan tersebut, sesaat setelah memasuki ke dalam bangunan tersebut adi di suguhkan dengan penampilan cantik dari berbgai kristal yang terdiri dari berbagai warna dan bentuk yang menghiasi di dalam
Saat adi terus menyusuri bangunan tersebut, tibalah ia di sebuah ruangan yang semuanya terdiri dari kaca kristal yang tersusun dengan rapih, baik untuk lantai hingga atapnya, semua tertutup oleh kaca kristal yang memantulkan cermin dirinya
Adi yang melihat ini semua menjadi penasaran, hingga dia berjalan menuju salah satu cermin kristal yang ada di dekatnya, saat dia sampai di depan sebuah cermin kristal yang berukuran besar, adi bisa melihat perawakan dirinya yang sama persis dengan dirinya saat ini
Melihat hingga menunggu dan tidak mendapatkan perubahan yang berarti, adi melanjutkan jalannya untuk melewati ruangan kaca kristal ini, hingga dia berjalan agak jauh, dia mulai merasa ada yang aneh
Karena dia masih ada di dalam ruangan kristal kaca tersebut, mencoba menampik kemungkinan bahwa dirinya tersesat adi kembali menelusuri jalan untuk keluar dari dalam ruangan tersebut
Hingga akhirnya dia sadar bahwa dia terjebak di dalam ruangan kaca ini, ruangan kristal ini seperti labirin yang mengurung dia di dalamnya, dia selalu berputar - putar dan selalu kembali di tempat awal di memasuki ruangan ini
Setelah tahu bahwa ia tersesat di dalamnya, adi mulai merenung untuk menemukan jalan keluar dari dalam ruangan ini, memperhatikan satu persatu dari setiap kaca kristal yang ada di dalam ruangan untuk melihat apakah ia dapat melihat petunjuk atau setidaknya seseuatu yang berbeda di antara kaca - kaca kristal ini
Melihat berbagai bentuk dari kaca kristal ini dan melihat berbagai ukuran dari yang kecil hingga besar, semuanya tersusun rapi, untuk menutupi setiap celah dari ruangan ini, tidak terlihat berantakan tetapi sangat cantik dan berkesan karena susunan ya yang rapih dan tepat
Kemudian dia berpikir, untuk memecahkan saja kristal kaca ini, untuk keluar dari ruangan ini, berdiri dan memusatkan kekuatan yang ada di tangan nya ia memukul salah satu kaca kristal dengan kekuatan yang cukup "" Baaaammmm"" terdengar suara benturan antara pukulan adi dengan kaca kristal
Tetapi sayangnya, kaca tersebut tidak bergeming dan masih untuh seperti semula, merasa mungkin kekuatannya yang kurang adi menambah kan kekuatan pada pukulan nya dengan kekuatan penuh
Dan sesaat kemudian suara yang lebih besar terdengar "" Booooooooommmmm"" tetapi kembali adi menatap takjup pada kaca kristal itu, karena tetap utuh dan tidak ada goresan apapun, padahal dia sudah mengerahkan semua kekuatan nya
Merasa juga pukulan penuhnya tidak dapat memecahkan kaca ini, jadi dia mengambil pusaka keris nya untuk memukul kaca tersebut, mencabut kerisnya dan membaca rapalan mantra, kemudian menusuk ke dalam kaca tersbut tetapi anehnya kaca tersebut tetap masih utuh
Karena pusakanya saja tidak mempan untuk menghancurkan kaca ini, berarti cara kasar keluar dari ruangan ini dengan mengancurkan kaca kristal harus di hentikan dan kemudian dia harus memikirkan cara yang baru
Saat dia bingung dengan apa yang harus dia lakukan, adi mencoba untuk duduk di dasar lantai ruangan kaca tersebut, untuk merenung menemukan jawaban atau petunjuk untuk melewati ruangan kaca ini, duduk termenung dan hingga adi tidak menyadari dia mulai masuk ke dalam ilusi ruangan itu, tanpa dia sadari.
Seperti sebuah mimpi yang nyata, adi ada di dalam sebuah ruangan dengan penuh cermin kristal yang memantulkan bayangan nya sediri
Perlahan melihat sosoknya yang ada di dalam cermin, adi menjadi kaget dengan apa yang ia lihat, ada senyum mengejek dari bayangan yang ia lihat pada dirinya di cermin
Kemudian secara bersamaan, muncul kembali bayangan- bayangan dirinya, dengan berbagai ekspresi dari senang, menangis, tertawa, marah, gelisah, hingga pendendam semuanya muncul satu persatu mengelilinginya
Adi yang kaget melihat ini semua, menjadi terpana dan bertanya pada dirinya sendiri ada apa ini, kenapa semua emosiku di tampilkan dan apa tujuan dari semua ini
Saat dirinya ragu dengan apa yang sedang terjadi terdengar suara pecahan kaca dari bayangan emosi pendendam nya ""crankkkkkkkkkkk" membuat jantung adi menjadi berdebar keras, dan sesaat kemudian, matanya menjadi gelap ia menjadi tidak bisa berpikir dan hal terakhir yang ia ingat, ia jatuh ke dalam tidur yang berat
Setelah beberapa saat jatuh ke dalam tidurnya, seperti proyektor film, adi di tampilkan dengan sesuatu yang mengingatkannya dengan kemarahan, dan semuanya menjadi sangat menyakitkan bagi adi, seperti ada bara yang membakar dirinya dari dalam adi menjadi kesal
Berteriak dengan suara yang parau dan mencoba untuk melampiaskan hasrat dendam yang ada di dalam dirinya, adi terus mencoba menahan keinginan dalam dirinya untuk membunuh, hingga ia mulai menjadi tidak sadar kemudian
Bayangan anak kecil muncul, seorang wanita cantik muncul, seorang ibu muncul, seorang nenek-nenek muncul dan akhirnya wajah denok dan neneknya juga muncul di dalam ingatannya
Satu persatu berbicara kepada adi dan meminta tolong untuk membunuh diri mereka, dengan cepat, seolah olah mereka tersiksa karena hidup dan ingin mengakhiri hidupnya dengan cepat.