Raja Terakhir ( Last King)

Akhir Ujian



Akhir Ujian

0Melihat hasil kreasi dari dunia yang ia bentuk, tampak cukup senang adi, dan ia tampak bahagia, walaupun dunianya masih kecil hanya seluas 1000 km², karena disini tempat ia dan orang yang ia sayangi akan hidup     
0

Saat dirinya masih asik dengan penciptaannya terdengar sebuah suara dari dalam ruangan tersebut "" kamu sudah melewati ujian ini, sekarang sebagai hadiah, berikan setetes darah mu ke dalam bola itu dan kemudian ucapkan mantra ini "" ing jagat aku pangeranne""     

Tanpa banyak berpikir, adi kemudian menggigit ujung jarinya hingga keluar setetes darahnya, dan meneteskan darah serta merapalkan mantra yang ada, ke dalam bola tersebut, seketika cahaya silau menerangi mata adi, sampai ia tidak bisa melihat apapun, saat cahaya mulai redup, adi teresadar ia sekarang sedang duduk di pinggir kolam mata iar di dalam hutan ujung kulon     

Saat dirinya mengecek kebenaran tempat tersebut dan meghela nafas sesudahnya, ia mendengar kembali sebuah suara "" dunia mu kini menjadi imajinasimu, imajinasimu kini hidup dengan mu, di dalam sebuah pikiran dunia mu akan terwujud""     

Sesudah kata - kata tersebut adi menjadi heran apa maksud dari kata tersebut, sampai sebuah gagasan hadir dalam pikirannya, ia memejamkan mata dan memusatkan pikirannya dan memasuki ke dalam pikirannya ia kaget, ada sebuah bola indah dengan warna hijau dan biru yang mendominasi kedua sisinya dengan selubung kabut yang mengelilinginya, hadir di dalam pikirannya     

Saat ia ingin masuk ke dalam dunia tersebut ia gagal, dan ia terkejut kenap ia tidak bisa masuk ke dalam dunia bola itu saat ia bingung, ia kembali tersadar ada mantera untuk boal itu yaitu "" Ing jagat aku pangeranne" seketika itu ia masuk ke dalam dunia bola itu dan merasakan atmosfir serta dunia yang ia ciptakan adi tidak bisa menghela nafas, seberapa besar kekuatan yang ada di dalam ruangan gelap itu hingga mampu memberikan dirinya sebuah dunia, dan siapa suara itu?.     

Memikirkan semuanya tampak selalu menjadi misteri, adi mengesampingkan itu semua, kemudian ia berpikir untuk keluar dari dunia itu, dan seketika ia keluar, dan mengehla nafas lagi betapa ajaibnya itu semua, mengingat ia merindukan denok istrinya ia kembali memusatkan pikirannya sdan seketika ia muncul di dalam ruang zamrud tempat denok menunggungya     

Saat adi masuk ke dalam ruang, denok yang baru saja merapikah barang-barang mereka di bangunan vila berlantai 2, kaget dengan kemunculan tiba-tiba dari adi     

Denok tampak bertanya-tanya kenapa suaminya, kembali secepat ini, bukan kah adi akan menghadiri ujian untuk warisan nya lantas kenapa ia kembali begitu cepat, bahkan ia belum mempersiapkan makan siang untuk mereka     

""Mas, kenapa kamu cepat sekali kembalinya? Bukan kah kamu akan ikut ujian?"" denok bertanya dengan ekspresi bingung     

""Sudah sayang, mas sudah menyelesaikan semua tesnya, kini kita ahirnya bisa bernafas lega untuk melanjutkan perjalanan kita dengan nyaman, dan ada lagi satu kartu truf yang kini kita miliki" berkata adi dengan wajah yang bersemangat     

""kok bisa?, bukannya mas baru aja ujian, dan rasanya belum lama mas pergi, denok pikir mas setidak nya butuh 1/ 2 hari untuk menyelesaikan ujian nya"" bertanya sekaligus menjelaskan kepada adi     

"ya kalo itu dalam keadaan umum, tapi kali ini karena ada alasan khusus jadi bisa lebih cepat"" berkata adi sambil memeluk denok, saat memeluk denok adi bisa mencium baru harum dari tubuh denok, seketika itu nafsunya yang telah lama hilang terbakar, seakan kini telah membara     

Denok yang awalnya senang di peluk adi, menjadi malu karena merasa perubahan pada bagian tubuh adi "" mas kamu"" sebelum denok bisa meneruskan kata katanya mulutnya telah di segel oleh mulut adi     

Tampa banyak bertanya denok melayani dengan penuh hasrat, sampai mereka berpisah, dan denok melihat mata adi yang penuh nafsu, dia tahu dirinya tidak bisa lepas kali ini, dan di hanya berkata malu kepada adi, "" di kamar saja mas, denok malu""     

Seperti sikring, suara denok membangunkan magma nafsu yang ada di tubuh adi, dengan penuh kekuatan adi mneggendong denok menuju kamar, dan setelah beberapa saat terdengar suara, robekan baju dan jeritan dari denok dengan suara yang menawan     

Hingga sore keduanya asik melampiaskan hasrat mereka berdua, hingga akhirnya terdengar suara denok yang lirih, "" masssssss denok ga kkuat, huft....huftttt""     

Adi yang mendengar suara denok tersenyu puas dengan perkataan denok, sebagai lelaki dia mampu membuat pasangannya puas secara alami dia bangga, "" ia sayang, mas juga udah puas ko, kamu mainya kali ini luar biasa"" berkata adi dengan senyum kemenangan dan kemudian mencium denok yang kini berbaring lelah di sampingnya, dengan keringat yang telkah membasahi sekujur tubuhnya     

Denok yang mendengar balasan adi, hanya tersenyum kecil dan memejamkan matanya, seakan tidak kuat membalas perkataan adi, tak lama kemuadian keduanya berpelukan dan tertidur karena lelah     

Hingga waktu beralih sore baru keduannya, mulai bangun dari tidur mereka dan mandi bareng untuk membersihkan sisa- sisa dari pertempuran yang telah mereka lakukan     

Berbaring untuk semantara waktu di atas kasur, adi menceritakan semua pengalaman yang ia lalui selam ia menjalani ujian, denok yang mendengarkan cerita adi, memiliki ekspresi yang kompleks di wajahnya     

Ia tidak berharap bahwa suaminya akan mengalami begitu banyak ujian, terlebih beberapa ujian mengancam nyawanya, memikirkan hal buruk yang mungkin menimpa adi, denok tidak bisa mencengkram tangan adi yang ia genggam dengan kuat, seakan takut kehilangan adi     

Apalagi setelah adi menceritakan situasi, dimana ia harus keluar dari ruangan yang gelap, dan butuh banyak keajaiban untuk dapat bertahan dan keluar dari dalam, agar ia mampu lolos dan kembali kepelukannya     

Memikirkan adi yang tidak memiliki konsep waktu, dan bahkan menghabiskan waktu yang lama, sendiri disana memecahkan semua masalah yang harus ia hadapi, ia berpikir seandainya ia di possisi adi, apakah ia bisa, ia ragu untuk menjawabnya karena ia sadar akan kemampuan nya, tetapi memikirkan adi yang kini telah kembali di pelukkan nya ia sadar lelaki yang ia pilih adalah lelaki yang tangguh     

Kemudian keduanya menuju dapur untuk mempersiapkan masakan malam mereka, meskipun di luar masih terang dan hanya terlihat matahari yang seperti senja     

Setelah itu kedunaya meletakan karpet di luar halaman sambil membuat beberapa snack kecil dan minuman untuk menemani sore mereka yang santai, adapun adi yang terlintas di benaknya adalah untuk menghabiskan beberapa hari istirahat di dalam runag     

Sambil sesekali menjelajahi ruang, dan mencari tahu rahasia bola bundar yang ada dalam pikirannya, memikirkan beberapa gagasan yang ada di dalam pikirannya adi menjadi bersemnagat untuk mampu menghadapi tantangan masa depan yang menanti mereka di perjalanan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.