Raja Terakhir ( Last King)

Berlatih Setahun (21+)



Berlatih Setahun (21+)

0Adi yang melihat ini, sedikit gemetar menahan perasaan klimaks, dan tak lama kemudian mengangkat kepala denok, dan memberikannya ciuman yang dalam di bawah aliran air terjun.     
0

Hal ini berlangsung sampai matahari terbenam, tentu ada kelanjutan dalam aksi mereka, tapi itu akan diceritakan dilain kesempatan berikutnya.     

Setelah mengeringkan tubuh mereka, dan memakai pakaian mereka, adi dan denok seketika hilang dan kembali muncul di dalam vila mereka, bergegas menuju dapur untuk memasak, karena telah membakar banyak kalori.     

Dan tak lama, setengah jam kemudian, laukan dan nasi yang hangat, tersaji di depan mereka, memakan bersama sambil tak lupa mengulas latihan pernapasan mereka, adi memberi tahu denok, bahwa sesi meditasi di malam hari juga adalah sesi yang penting.     

Denok yang mendengar penjelasan adi, menganguk dengan serius dan kembali memakan makanan mereka, setelah selesai makan dan bersantai di halaman belakang vila, dengan meminum teh dan beberapa buah segar, adi den denok menghabiskan waktu sore mereka yang mantap, sambil menunggu malam tiba.     

Meditasi tahap awal menyetukan raga dan ruh     

Setelah malam datang di dalam ruang, adi dan denok yang kini sedang bersantai di kamar tidur mereka, mulai mempersiapkan meditasi untuk memperkuat latihan mereka berdua.     

Tak lupa menyiapkan lilin yang terbuat dari sari bunga, untuk membuat pikiran tambah rileks saat sedang melakukan meditasi, dan tetnu ada alasan lain, yang dilakukan adi dengan menyelakan lilin beraromakan bunga.     

Yaitu untuk menambah suasa romatis dan juga yaman, saat adi dan denok melakukan sesi meditasi, melihat semua persiapan sudah selesai dilakukan, dan mengambil posisi duduk yang yaman, di atas kasur dengan menyatukan kedua tangan adi dan denok secara bersama.     

Guna mentransfer kekuatan dan keseimbangan yang ada pada diri mereka, karena masing-masing dari mereka memiliki aura yang saling tarik menarik, layaknya bulan dan matahari, siang dan malam, dan laki-laki dan perempuan.     

Keduannya saling melengkapi, begitu juga dengan resonansi dari aliran aura yang ada di dalam tubuh mereka, akan secara sadar membuat gelombang yang saling mengikat, saat sesi meditasi antar keduanya tercapi dengan sempurna.     

""Ok sayang sekarang jernihkan semua pikiran mu dari pikiran yang tidak perlu, fokuskan ke dalam satu bentuk yaitu kekosongan, buat seyaman diri kamu dan jangan pikirkan yang lain, serta tempelkan tangan kamu denagn tangan ku, agar aliran aura kita akan seamakin menyatu""     

Adi mengintruksikan denok dengan cara duduk sila, berhadapan dan merentangkan kedua tangan mereka untuk saling menyentuh, dan perlahan menutup mata mereka dengan tenang.     

Saat keduanya mulai memasuki sesi meditasi, tanpa mereka sadari, pikiran mereka menerima berbagai macam ganguan, dari segala hal dan segala rasa datang ke dalam lautan kesadaran mereka untuk membuyarkan meditasi mereka.     

Adi dan denok saling berjibaku dengan semua pikiran dan rasa yang mereka hadapi di alam sadar bawah mereka, dan sampai titik dimana mereka harus berhasil membebaskan semua pikiran dan rasa yang menjerat mereka.     

Karena tanpa mereka berhasil membuang semua hal yang menggangu meditasi mereka, mereka hanya akan berputar-putar pada hayalan kekosongan tanpa benar-benar menyentuh kedamaian dalam kekosongan yang merupakan sarat mutlak dari meditasi.     

Waktu berlalu dengan cepat di luar kesadaran mereka, menit berganti jam dan jam terus berjalan hingga awal pagi, baru keduanya mampu memasuki dunia batin mereka, dan tak lama hanya terasa seperti 5 menit, keduannya membuka mata mereka secara bersamaan.     

Sadar bahwa di dalam ruang batin mereka terasa sangat cepat tapi di luar itu sudah berlangsung beberapa jam, dan ini membuat mereka merasa terpana dan juga senang, karena meditasi membuat pikiran mereka terbuka dan menghilangkan semua kelelahan mereka.     

Hanya perasaan jernih dan tenang serta yaman yang kini membalut keduaanya, tidak ada perasaan tidak puas apalagi kelelahan dari sesi meditasi mereka, dan ini adalah kabar baik bagi tujuan mereka untuk berlatih semakin dalam dalam sesi bermeditasi.     

""Bagaimana perasaan kamu sayang? "" adi bertanya denan penuh senyum kepada denok     

""Denok merasa sangat yaman mas, dan tidak ada perasaan lelah, yang denok rasa pikiran denok sangat jernih, mas sendiri bagaimana?"" kembali tanya denok kepada adi     

""Mas juga ngerasa hal yang sama sayang, dan mas juga merasa bahwa waktu berjalan sangat cepat di dalam meditasi, dan saat kita membuka mata tiba-tiba saja sudah pagi"" adi berkata dengan penuh senyum mengagumi sesi meditasi     

""Betul mas, denok juga merasa begitu dan sekarang karena sudah pagi, mas mandi sana, dan denok akan siapkan sarapan dulu, sebelum kemudian kita lakukan sesi latihan pagi denok"" berkata denok menyarankan     

""Baiklah sayang, itu juga yang mas pikirkan""     

Akhirnya keduanya pun melanjutkan kegiatan mereka dengan adi menuju kamar mandi untuk mandi, dan denok memasak di dapur mneyiapkan sarapan untuk mereka berdua.     

Maka pagi itu dimulai kembali lah, latihan denok yang sudah berlangsung selama dua bulan lebih, dan tak terasa waktu berjalan begitu cepat di dalam ruang. Sudah satu tahun waktu berlalu di dalam ruang, baik adi maupun denok kini sudah mengalami peningkatan yang tinggi dalam kanuragannya.     

Dan denok sudah bisa menjaga dirinya sendiri dari ancaman bahaya yang minimal, dan kini setelah berlatih penuh selama satu tahu di dalam ruang, adi dan denok memutuskan untuk beristirahat sealam seminggu, sebelum pergi keluar dari ruang dan melanjutkan perjalanan mereka.     

Waktu satu tahun hanyalah waktu yang singkat bagi para praktisi kanuragan, dan dalam satu tahun ini baik adi maupun denok telah mengalami kemajuan yang signifikan, adi sekarang berada di tahap Adipati Tengah, dan denok seakrang berada di tahap Punggawa Akhir.     

Keduannya telah maju dan meningkat dengan pesat, serta mampu menjaga diri mereka dengan lebih baik, kini saat mereka akan melanjutkan perjalannan mereka, adi dan denok kembali mengkonsolidasikan ilmu mereka.     

Dimulai dari adi yang telah mampu mencapai tahap dua dari illmu kanuragan ngalap lampar, dan dengan kemajuan itu membuat adi menjadi lebih senang.     

Adapun pusaka yang mampu adi terima ketika dia mencapai ranah baru, dia membuka kembali kotak yang diberikan oleh kakenya, setelah membuka dan melihat ke dalam isisinya ia kaget, karena telah mendapatkan pusaka sakti keris Halilintar.     

Ya, sebuah pusaka yang sangat cocok dengan ajian ngalap lamparnnya, dan dengan kedua kekuatan disatukan adi yakin dia mampu bertahan pada liga yang berbeda, atau setidaknya dia mampu berlari dari maut saat bertarung dengan yang lain.     

Adi masih ingat saat dia mengetes kesaktian keris tersebut, keris itu mampu membuat kehancuran yang besar, dengan sinar merah yang melesat dari keris dan mampu membuat batu setinggi puluhan meter hancur berantakan.     

Terlebih keris ini mampu terbang sendiri, dan seakan dapat melihat mangsa atau musuh yang dituju, jadi selama dalam kisaran kemampuan adi, keris ini tidak akan pernah buta untuk berburu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.