Alam Pati 5 (21+)
Alam Pati 5 (21+)
Begitu juga Amel yang menanti belaian selanjutnya dari Jay, ia berharap cemas namun tak bisa mengeluh dan berkata kepada Jay, ayo segera sentuh aku sayang
Ia terlalu malu untuk berbicara seperti itu dan ia merasa itu bukan lah hal yang patut ia lakukan dalam posisi nya saat ini, jadi dia hanya bisa menanti
Jay yang merasakan perubahan Amel disatu sisi senang, tetapi disisi lain ia juga tak tahan ingin segera memeluk Amel dan membaringkannya dan segera membuat pusakannya memanen madu
Tapi ia berpikir ini sudah dalam kondisi yang tanggung, kedua-duanya baik dirinya dan Amel sedang saling menahan dan Keduannya jelas tak mau kalah satu sama lain
Jadi melihat gerakan Amel yang masih menahan diri, tentu saja Jay juga harus bisa menahan dirinya dengan kuat meski begitu perasaan sesak selale membuatnya tak Yaman di celananya
Tapi kembali apa boleh buat, demi kenikmatan lebih dan demi malam yang lebih indah dan panjang, dia harus menahan dan dengan sungguh-sungguh mengontrol hormonya
Karena sebagai pria ia tak mau menyerah duluan, ia ingin menjadi penakluk dan bukan yang ditaklukan meski saat ini keadaanya sudah sampai puncaknya
Setelah sempat berhenti sesaat ia kembali melanjutkan aksinya, kali ini Jay dengan lebih lembut dan lebih halus mengelus kaki dan paha Amel dengan seksama
Seolah memberikan sentuhan lembut kepada kulitnya yang halus, disisi lain semakin Jay mengulangi gerakannya semakin panas Amel, ia merasa Jay sangat mempermainkannya
Dan Jay yang merasakan suhu tubuh Amel yang mulai naik mau tak mau tersenyum, dia berpikir ternyata kamu sudah mulai tak tahan sayang
Jadi mari kita tingkatkan intensitasnya, jadi bersama gerakan mengelus ia menambahkan gerakan meremas yang tentu saja ini menjadi dorongan ganda bagi Amel
Merasakan perasaan yang tak tertahankan saat pahanya dielus dan diremas oleh jay, hidungnya menjadi bernafas lebih cepat dan mukanya menjadi lebih merah
Ia merasa seperti kepiting rebus yang masak penuh dengan uap kenikmatan, Jay yang telah menambahkan stimulus kepada Amel merasa bahwa daya tahan amel kuat juga
Jadi ia mulai menurunkan tangannya untuk meremas kedua pantat Amel yang montok, sekejap seperti tertangkap basah Amel merasa perasaannya pecah
" Ahhhhhhh....." desah kenikmatan keluar dari mulutnya, menyadari kesalahannya Amel mencoba bertahan dan mengigit baju tidurnya tapi ini seperti alarm bagi Jay
Yang sudah menahan menanti suara alam dari desahan Amel, tak mau menunggu ia menambahkan remasan menjadi dua tangan tapi saat ia telah meremas
Amel juga sudah mempersiapkan dirinya dengan memasukan bajunya ke dalam mulutnya, demi menahan perasaan nikmat yang tak tertahankan
Melihat reaksi Amel yang seperti itu Jay tahu dia sudah mulai membuat pertahanan baru disekitarnya jadi dia berpikir harus ada cara yang lebih
Dan menatap tubuh menawan Amel Jay tertawa kecil di dalam dirinya, tanpa peringatan ia memasukan tangannya ke dalam baju tidur Amel dan langsung meraba pinggang dan punggungnya
Sekejap Amel merinding dan ia pun tak tahan dengan belaian langsung yang Jay berikan kepada dirinya, melengkuh ia mendesah " shshhhhh....ahhhhhhhhh"
." Ahhhh.....
" ahhhh
Desah amel semakin menjadi sering dan Jay yang telah menatap diri Amel menjadi tak tahan, hingga ia memeluk Amel dari belakang sambil meraba bagian depan tubuh Amel
Merasakan pelukan Jay yang tiba-tiba Amel seperti kecolongan dengan sigap ia menahan kedua tangannya di pangkal pahanya seolah melindungi area penting
Yang akan menjadi sasaran oleh Jay berikutnya, melihat reaski Amel dan pertahanan yang dilakukannya Jay tahu kemajuannya menjadi lebih lambat
Tapi ia tak mau menyerah jadi bersamaan dengan perilaku pertahanan Amel Jay melanjutkan serangannya, mencium tengkuk Amel dan sambil menjilat ya
Sekejap amel kembali merasakan perasaan melayang ia tak mengira Jay akan melakukan aksi tersebut tak kuasa ia mendesah " ahhhhhhhhhhhh....
Bersama itu dia semakin mencengkram tangannya di tengah pahanya, membuat posturnya melengkung kebelakang dengan bagian pantat yang cembung
Disisi lain Jay yang telah melancarkan serangan lain, merasakan perubahan posisi Amel merasa ada keuntungan, ia kemudian menyelipkan pusakannya diantara pantat Amel
Tapi tertahan oleh jepitan tangan Amel dipahanya yang membuat dirinya tak tahan dan mendesah, betapa nikmatnya meski hanya terjepit sementara
" Ughhhhh.....jadi Jay tak bisa tidak mendesah karena nikmat
Keduannya sedang dalam suasana yang menyenangkan, masing-masing dari pasangannya merasakan perasaan liar dan tak tertahankan
tetapi meski begitu Keduannya keras kepala dan tak ada yang mau menyerah meski mulut dan tubuh mereka lebih jujur daripada hati mereka
Tapi apa boleh buat karena belum ada yang menyerah jadi pertarungan pemanasan ini harus terus dilakukan, bersama itu Jay yang sudah mengeram
Tak tahan dan mencium leher amel dengan rakus sambil ia meremas dua ayudara Amel yang menjulang, dengan remasan yang mendadak Amel kembali mengeram
" Ughhh....ahhhhhhhhhh....".desah amel panjang merasakan bagian sensitifnya telah diserang oleh Jay, bersama hal tersebut seperti menyadari sesuatu
ia dengan sukarela dan seperti dorongan bawah sadar menghadap kebelakang dan disana bibirnya disambut oleh bibir Jay, keduanya saling melumat dan Tak ada yang mau kalah
Karena disana level berikutnya bagi mereka untuk bersenang, Jay dan Amel saling menjerat dengan lidah mereka yang merah, perlahan namun pasti Air liur Keduannya mulai membasahi
leher amel yang putih dan juga baju tidur Jay yang mulai berantakan, sadar perasaan aliran air liur yang mengalir di lehernya Amel mengeluh dan mengeram " arghhhhhhhhhh" dia mendesah karena nikmat
Seolah ia dibelai oleh ribuan tangan kenikmatan yang menyebar ke seluruh tubuhnya, disisi lain Jay juga tak kalah mengalami ransangan
Dirinya yang merasa belaian Amel menjadi tak tahan, saat pusakanya bersentuhan dengan jemari Amel yang terjepit oleh kedua pahanya, seolah ingin membalas tangan mulus Amel
meremas lembut pusakanya dan dari sanalah ia menjadi tak tahan merasakan remasan lembut yang terpisah oleh baju tidur yang halus, keduanya nampak menikmati suasana ini dan Tak ada yang mau berpisah
Sampai beberapa saat kemudian saat keduannya merasa puas ia melepaskan ciuman mereka, dan dari sana nafas yang panas dan cepat dikeluarkan oleh dua hidung mereka
Merasakan nafas masing-masing keduanya mau tak mau saling menatap dan disana ada campuran kerinduan, kecintaan, dan nafsu yang tak tertahankan
Semuannya terungkap di Mata masing-masing pasangan mereka, sambil menatap detik jam di dinding seolah memiliki kekuatan magis yang tak terucapkan
Berdetak dengan pelan seolah memberi tahu mereka aba-aba untuk perlombaan berikutnya, ya keduannya yang saling menatap tahu bahwa kini acara yang lebih panas akan dipentaskan.