Malam Panjang (21+)
Malam Panjang (21+)
Perasan terbakar dan tak tertahankan sudah mulai menguasai Keduannya, tentu saja dalam hal ini mereka berdua tahu bahwa ini akan menjadi momen penting
Setelah mendengar detik berikutnya seperti alarm, Keduannya membalikan tubuh mereka dan membuat Jay di atas Amel dan Amel dibawahnya
Kini posisi mereka sudah berubah dan perasan menusuk Amel rasakan dibagian terpenting dari dirinya, meski belum menembus jauh ke dalam dirinya
Tapi Amel bisa merasakan perasan panas dan kuat yang datang dari sana, ia tahu perasan apa yang akan ia hasilkan saat dirinya mengalami tusukan yang sesungguhnya
Tapi bukannya ia takut ia menjadi lebih berani, karena ia tahu bahwa inilah momen yang ia nanti dan Jay juga pasti tahu perasan yang menawan itu
Tanpa mau banyak bicara lagi, Jay membuka baju tidurnya dan disana tubuhnya yang ber 8 pack terpangpang di depan Amel, seperti tak mau kalah
Amel juga membuka baju tidurnya tapi ia terhalang oleh tubuh Jay yang menindihnya, tahu kesusahan Amel Jay tersenyum dan dengan singkat merobek baju tidurnya
Sehingga segera dua payudara indah menjulang keluar, membuat Jay yang melihatnya tak tertahankan, ia tak bisa menelan air liurnya yang terasa siap membanjiri
Tak kuasa menahan pemandangan indah di depannya Jay segera menundukkan kepalanya, dan menelan strawbery pink yang tampak indah di depannya
Bersama hal tersebut Amel yang merasakan serangan Jay tak bisa tak mengeram dan dengan naluri kesadaran ia mencengkram kepala Jay untuk lebih dalam merasakan starbery manisnya
Disisi lain Jay yang merasakan penekanan Amel merasakan perasaan manis saat melumat kuncup merah muda Amel, ia mulai melumat dan menjilat
membuat alur yang melingkar dan terbenam, semuanya ia lakukan dengan penuh suka rela dan perasan ini sangat adiktif baginya, disisi lain Amel yang merasakan
Serangan Jay menjadi semakin panas dan tak tertahankan, seperti membalas ia membelikan kedua kakinya dipinggang Jay dan menekannya dengan kuat
Seolah-olah memberi tahu Jay bahwa ia ingin lebih dan lebih, disisi lain Jay yang merasakan tindakan Amel merasakan dua gelombang kenikmatan yang tak tertahankan
Jadi dengan sekuat tenaga ia mengangkat kepalanya dan membuat amel menjadi melepas tangannya yang menekan kepala Jay " ahhhhhh....ha...ha...ha..." suara nafas cepat keluar dari Amel
Melihat bibir harum menawan didepannya Jay melancarkan serangan berikutnya, ia melumat kembali bibir Amel yang harum, bersama dengan hal itu ia menggerakkan keduan tangannya untuk meremas
puncak jaya Amel sambil tak lupa, memelintir dengan lembut dua tombol merah muda yang sudah tegang dan tak bisa kendur, bersama itu lengkungan Amel menjadi semakin menjadi
Iapun mulai mendesah tak tertahankan di mulut jay memberikan kesempatan kepada Amel untuk mendesah Jay dan Amel saling mengeluh " ahhhhhhh.....
" Ughhh.....
Keduanya saling bersautan satu sama lain seolah memberikan tanda pada pasangan ya bahwa mereka merasakan perasaan yang nikmat
Bersama itu gesekan kedua tubuh mereka yang tak terhalangi oleh kain apapun menambah perasaan nikmat yang tak bisa dijelaskan oleh keduannya
Jadi dalam suasana yang sangat memabukan ininjay dan Amel larut dalam suasana yang penuh nafsu, tetapi meski begitu mereka sadar bahwa ini belum final
Jay yang merasakan perasaan terdesak, memahami sesuatu saat bagian pusakannya sudah muali terasa basah oleh percikan air madu yang Amel keluarkan secara sadar
Menggesekan dengan lembut di pintu gerbang Amel, Jay merasa nikmat yang tak tertahankan bersama itu Amel juga merasakan perasaan yang tak terlukiskan
jadi sambil mengeram, tumpahan airnya menjadi semakin banyak dan bersama itu tubuhnya menjadi semakin merah,seperti merasakan desakan yang tak tertahankan
tiba-tiba saja Amel memeluk Jay dengan kuat dan mengeram " Ahhhhh....aku keluar.....Jay...huft huft.....
Desah panjang amel saat merasakan perasaan yang indah, setelah mengejang beberapa saat Jay yang merasa gelombang kenikmatan Amel datang
Merasakan perasaan basah dan lengket saat pusakanya seperti tersiram oleh nektar cinta Amel yang berhasil menerobos pintu gerbangnya yang rapat
Melihat wajah memerah Amel dengan penuh kepuasan Jay tahu ini sudah menjadi tanda final baginya untuk melakukan gerakan pamungkas
Sambil membelai tubuh Amel dan membuatnya lebih rileks Jay mulai menciumi tubuh halus Amel dengan penuh sayang, sampai ia bagian di depan pintu gerbang Amel
Jay menjilat dan menelan sisa dari nektar cinta yang masih bocor dan mengalir dengan perlahan, seolah membersihkan sirup manis yang sangat memabukan
Setelah membersihkan sisa dari nektar cinta yang berceceran dan melihat Amel yang sudah memejamkan dirinya sambil menggigit bibirnya seolah memberi tanda bahwa ia siap menahan penetrasi Jay
Menempatkan dengan presisi pusakanya kepada pintu gerbang Amel, dan mengegesekannya seolah memberi tahu penghuni dalam bahwa tamu siap masuk
Mengangguk sambil tetap memejamkan matanya amel menjawab isyarat dari Jay, bahwa ia telah siap jadi tak perlu menunggu lebih lama lagi
Jay yang sudah dipersilakan masuk tentu tak akan sopan, jadi dalam satu ketukan ia masuk ke dalam " Ughhh....." keluh Amel saat ia merasakan perasaan sesak membanjiri dirinya
Disisi lain Jay yang merasakan perasaan hangat dan ketat juga tak bisa menahan erangannya " Ahhhhh..
...nikmat...."
Desah puas Jay saat ia berhasil memasuki ke dalam diri Amel, merasa Amel yang sudah siap sepenuhnya ia langsung membuat dirinya masuk sepenuh ya ke dalam diri Amel
" Iya......ahhhhhhhhh" teriak Amel sambil disusul oleh erangan yang tak tertahankan
Dan Jay pun juga mengerang " ahhhhhhhh.....akhirnya masuk semua sayang" berkata kepada Amel sambil mencium pipinya yang sudah dibanjiri keringat
Amel tak menjawab perkataan Jay, ia hanya merespon dengan melingkarkan kembali kakinya kepinggang Jay, seolah memberitahunya untuk segera bergegas
Dan Jay yang mendapatkan petunjuk Amel tak mau membuang waktu jadi segera mulai melakukan aksi menembaknya dengan cepat " Plok...plok..plok....plok....
" Ahh...ah...ah...ah...
" Plok
..plok..
plok...."
Ah...ah...ah
."Ugh...ugh...ugh...
" Ha...ha..ha..ha..." Keduannya saling berkicau dengan nikmat, seolah memuji masing-masing akan kenikmatan yang diberikan oleh pasangan mereka
Disatu sisi Amel merasa dirinya terbang saat setiap kali Jay mengguncang dirinya dengan kuat, merasakan perasan panas dan kuat dari pusaka Jay, Amel tak bisa berbicara seberapa nikmat perasaan ini
disisi lain Jay yang dengan kuat menembak Amel terus melakukan aksinya dengan konstan dan tidak cepat juga tidak lambat, seolah ia ingin terus merasakan perasan terjepit di dalam diri Amel yang sangat ketat dan yaman.