Raja Terakhir ( Last King)

Keluar dari Hutan



Keluar dari Hutan

0Dari atas ketinggian inilah ia sadar bahwa ia bisa melihat lebih baik, meski berbeda puluhan meter tapi efeknya jelas sangat baik atau bisa dibilang menjawab keraguan yang ada di dalam dirinya     
0

Meski sepanjang mata memandang terdapat hutan yang hijau, tapi samar-samar dengan memusatkan kekuatan batinnya di matanya, Jay bisa melihat pegunungan tinggi yang membentang tak berujung di sana     

Dan melihat ini Jay tahu bahwa apa yang perlu ia cari harus berada di balik dari pegunungan itu, tapi jelas ia tak bisa melampauwi pegunungan ini karena jelas terlalu jauh dan tinggi     

Dan di tengah dari pegunungan yang tinggi ini air terjun besar berukuran ratusan meter dapat ia lihat mengalir dengan deras di tengah pegunungan     

Seolah sumber mata air yang mengaliri seluruh hutan dengan kuat, dan menopang semua kehidupan yang ada di dalam hutan, kemudian setelah ia tahu apa yang menghalanginya     

Jay menatap ke arah belakang dirinya dan yang ia lihat lagi-lagi pegunungan tinggi yang melindungi seluuruh hutan, ia sadar bahwa ini seperti cekungan, dan hutan ini berada di dalamnya     

Jadi apapun yang ada di luar jelas sesuatu yang perlu ia ketahui, meski ia masih belum tahu misi apa yang perlu ia jalankan disini, tapi ia hanya tahu     

Dari hatinya bahwa ia harus melewati pegunungan ini, jadi tanpa banyak bicara lagi Jay mulai terbang ke arah pegunungan tinggi tersebut, dengan kecepatan sedang ia bergegas ke sana     

Tapi seperti layaknya sebuah ujian, baru saja mengambil puluhan meter terbang tiba- tiba saja Jay merasa berat dan seperti ada kekuatan yang menekannya     

Secara otomatis dia menjadi turun ke bawah dan saat ia turun ke bawah bukannya perasaan itu menghilang tetapi semakin kuat menekan tingkat Kanuragannya     

Hingga ia menyentuh tanah, baru ia sadar bahwa ini jelas penekanan pada basis Kanuragannya karena saat ini dia merasakan kekuatannya ada di level Senopati yang notabennya turun hampir 2 tingkat     

Meski begitu Jay tak terlalu ambil pusing, dia hanya terus berjalan dengan cepat menuju ke arah pegunungan, tapi jelas lewat bawah ia jauh lebih lambat     

Karena medannya yang padat dan tak diketahui, meski begitu Jay agak merasa aneh, dimana hewan-hewan yang menghuni hutan ini tak satupun ia melihatnya     

Bahkan burungpuj ia tak melihat lantas ada misteri apa di balik dari hutan ini hingga hewan pun tak bisa tinggal disini, tapi saat keraguannya muncul sekejap     

Sebuah keajaiban terjadi, hutan yang awlanya tadi sunyi kini mendadak menjadi ramai, ada burung yang terbang di atasnya, dengungan kumbang Dan teriakan monyet dikejauhan     

Seolah memberitahu dirinya bahwa tadi perasaan hutan yang sepi hanya ilusi, bersama hal tersebut Jay mulai berpikir kembali, kenapa bisa begitu membayangkan ada harimau besar     

Sekejap ia menjadi tertegun karena apa yang dia hadapi puluhan meter di depan adalah sesosok harimau besar yang tampak menatapnya dengan tajam, masih kaget dengan apa yang ia lihat     

Harimau itu sudah berlari ke arahnya dan dalam hitungan detik, harimau sudah melompat ingin menyergapnya, mengerutkan kening Jay hanya membuat pukulan acak     

Dan sekejap pukulan biasanya di alam Senopati, menerbangkan sang harimau jauh menabrak pohon " Bruk" ..." Mengaummmm.." menahan rasa sakit     

Meski begitu tidak ada tanda dia akan menyerah, menggelengkan kepalanya sedikit untuk menghilangkan rasa pusing, kemudian kembali menyerang Jay     

Tahu ini hanya menunda dirinya sendiri Jay menggunakan ajian anginnya, " slashhhh" seperti cahaya membelah harimau menjadi dua, dan dia pun melajutkan perjalananya tanpa menoleh     

Bersama hal tersebut Jay kemudian, melanjutkan larinya menuju ke arah pegunungan sambil terus memindai lingkungan sekitarnya     

Yang tidak Jay tahu adalah setelah ia membunuh harimau, mayat harimau yang terbelah menghilang begitu sjaa tanpa jejak seolah-olah itu hanya ilusi     

Jay yang kini berlari ke depan tak mengetahui hal tersebut, karena kini dibayangannya saat menatap rawa di depannya ia tak bisa tidak memikirkan ular besar anakkonda     

Dan seperti kejadian sebelumnya, sebuah batang kayu besar yang tampak berlumpur kini bergerak tiba-tiba dan dari sana tatapan mematikan dan dingij dipancarkan     

Menyaksikan ini Jay kaget dan tertegun, ada apa ini, tapi seolah tidak memberi dirinya ke sempatan " Sshshhhhh" ular anak konda tersebut langsung menyerangnya dengan membuka mulutnya lebar     

Melihat deretan gigi runcing yang mendekat, kembali Jay harus menghela nafas akan serangan yang mendadak ini, " sringgggg" tebasan halus dari pedang ya     

Seketika kepala ular anak konda itupun putus menampilkan, tubuh yang kejang, tapi saat ia berpikir ular anak konda ini sudah selesai tiba-tiba saja ia mendapat firasat mengancam     

Terbang dari tempat ia berdiri, sekejap rawa yang awlanya diam mengalami ledakan, dan dari dalam air yang keruh muncul kepala anak konda yang berukuran tiga kali lipat     

Telah menghantam tempatnya berdiri, tahu akibat fatal yang akan terjadi apabila ia telat bereaksi Jay menjadi lebih serius, kemudian dia membalikan tubuhnya yang masih melayang     

Dan menacapkan pedang yang ada di tangannya ke kepala ular " Mengaummmm...." melihat dirinya tertusuk pedang Jay ular tersebut memberontak, tapi mana mungkin Jay memberikan kesempatan kedua     

Dengan dorongan lebih ia merobek tusukannya ke depan dan sekejap " Breakkkkk" suara robekan terdengar kepala ular raksasa itu terbagi menjadi dua dari dalam ke luar     

jijik dengan pemandangan ini, segera Jay menggunakan tubuh ular anak konda itu sebagai tolakan dan melanjutkan pelariannya menuju ke arah pegunungan     

Dan kembali setelah Jay melakukan pelariannya tubuh dan bangkai dari dua anak konda tiba-tiba saja menghilang tak bersisa, seperti tak ada tanda-tanda bahwa ia pernah ada disana     

Jay yang kini telah berlari cukup jauh kembali tak menyadari hal tersebut, tetapi saat ini fokusnya menjadi berantakan, karena dua peristiwa aneh ini terjadi setelah ia memikirkan sesuatu yang salah     

Hingga ia berkesimpulan apakah ini mengabulkan fantasinya, jadi sepanjang perjalanan ia mau tak mau tidak berani berpikir apapun yang ia anggap dapat mengancam dirinya     

Atau setidaknya menganggu dirinya dalam perjalanan, tetapi melakukan itu lebih sulit daripada membayangkan, jadi saat ia melihat sarang lebah tanpa sengaja di atas pohon     

Mau tak mau imajinasinya menggambarkan lebah, yang banyak dan sekejap dengungan besar terdengar di telinganya " ngung....ngung...." suara lebah yang berdengung cukup keras     

Bersama hal tersebut Jay merasakan, bagian belakang dirinya kesemutan, dan menatapnke arah belakang ia harus berkata betapa luar biasanya imajinasinya     

Karena kini ia di buru oleh kumpulan lebah yang besar yang mengejarnya dengan cepat, jelas tau ini tak baik Jay segera meningkatkan larinya " Berengsekkkk....apaan sihhhhh" keluarnya kesal tapi seperti Taka ada yang mengurus hanya dengungan lebah yang kini dia dengar di seluruh kupingnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.