Desa Terpencil
Desa Terpencil
Sehingga mereka dengan aman bisa memetakan daerah di sekitar desa mereka untuk pertahanan, di sisi lain mereka yang dikirim untuk mengecek keberadaan zombie di desa lain
Kini sudah pulang dan berita yang mereka harapkan benar adanya zombie juga berada di desa lain, selain itu di jalan ke arah kecamatan bisa terlihat beberapa zombie yang berjalan tak menentu arah
Ini menujukan bahwa zombie ini menyebar ke seluruh daerah di sekitar mereka, mereka tak tahu apakah ini sudah sampai di kota atau bahkan lebih jauh menyebarnya
Mereka hanya bisa menentukannya sampai 2-3 hari kemudian, jika tak ada bantuan polisi atau militer yang datang ke sini, jelas bahwa itu menyebar ke kota
Dan jika lebih dari seminggu maka ada kemungkinan sudah sampai ke propinsi dan jika lebih dari sebulan jelas seluruh kerajaan berada dalam keadaan darurat
Hal ini sangatlah akurat tentang penilaian yang dilakukan oleh para tetua desa, mereka dengan cepat bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi
Dan bersama hal tersebut mereka juga bisa tahu sekala dari bencana ini, tersebar ke mana, apakah berdampak lokal atau bahkan berdampak luas
Meski begitu kesadaran dari penduduk desa juga bisa dibilang sangat tinggi, mereka tahu ini adalah hal yang harus mereka hadapi bersama, beruntung mereka telah menyelesaikan musim panen
Jadi setidaknya mereka tidak akan kawatir akan kekurangan makanan pada saat ini, dan dengan bibit serta tanah yang ada di dalam desa, bisa dibilang setiap keluarga dalam jangka pendek dan menengah bisa bertahan
Dengan sayuran yang mereka tanam di halaman dan belakang rumah mereka, karena faktor kebiasaan warga desa yang suka menanam sayur mayur di halaman dan belakang rumah
Tanpa mereka sadari perilaku ini sangat membantu mereka, dan tentu saja ini juga kelebihan dari tanah yang ada di pedesaan
Semuannya luas, dan banyak tempat kosong untuk sekedar menanam sayuran dan pala wija, dan jika dibandingkan dengan di kota jelas hal tersebut tak mungkin
Sehingga kembali keunggulan desa kali ini tercermin dengan jelas, dan tak perlu dikatakan lagi dengan daerah yang aman desa merupakan tempat terbaik untuk tinggal
Jika fasilitas dasar memadai dan akses jalan baik, namun meski begitu kita perlu sadari bahwa ketidak beruntungan desa dalam ketidak hadiran infrasturktur yang memadai
kini bisa dibilang menjadi salah satu hal yang sangat diunggulkan, karena mencegah penyusup luar atau zombie luar untuk memasuki daerah tersebut
Sebab pikiran praktis yang sudah dikembangkan sejak dahulu bahwa tidak ada hal yang baik di balik jalan yang jelek dan tempat terpencil
Kususnya mereka yang mencari materi dan sesuatu yang berharga, padahal jika mereka mau mencermati, sesungguhnya di desa adalah harta Karun yang tersembunyi
Dan hal ini jelas sesuatu yang tak disadari oleh banyak orang, hanya sebagian kecil saja yang tahu dan sebagian kecil itu adalah warga yang hidup di pedesaan
Meski tak dipungkiri bahwa akan ada dari mereka yang memilih hidup di luar desa atau memilih ke kota, itu tak lain karena mereka mungkin hidup sendiri, tidak memiliki lahan atau bahkan dikucilkan orang
Akan tetapi walaupun demikian pada dasarnya desa adalah lingkungan yang baik dala hidup dan menghabiskan umur yang ada
Tentu saja ini juga perlu di dukung oleh kenyataan bahwa desa memiliki tiga hal dasar dalam memenuhi persaratan orang yang akan hidup
Yaitu sandang, pangan , dan papan yang semuanya jelas adalah kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh manusia untuk hidup, dan sisanya akan berkembang seiring manusia bisa menyesuaikan diri hidup di daerah tersebut
Jadi dengan kata lain, hidup di desa adalah sesuatu yang beruntung bagi manusia, karena mereka jelas memberikan lingkungan terbaik untuk bisa hidup dengan bersahaja dan tak berlebihan
Kembali ke pada masalah zombie yang mulai membuat warga desa tersebut kawatir dan was-was
Saat ini tampak kesibukan yang sedang terjadi di depan pintu desa, terlihat banyak anak muda dan orang tua serangan baya yang sedang sibuk membuat pagar perlindungan sederhana desa
Mereka membuat pagar setinggi 3 M dengan kayu yang mereka buat dan satukan sehingga menjadi tembok kayu yang cukup kuat,
jelas proyek ini termasuk proyek besar di desa, Karena membutuhkan banyak tenaga dan material yang ada, akan tetapi hanya tersedia lelaki di desa sebesar 85 orang dengan 25 lebih adalah remaja di bawah 14 tahun
Dan sisanya lebih dari 100 orang adalah wanita dari berbagai usia, dengan jumlah seperti itu untuk membuat dinding yang melindungi seluruh desa, jelas dibutuhkan waktu setidaknya 7 hari
Beruntung material yang mereka miliki cukup dari penebang kayu yang ada di desa, dan hutan yang mudah di akses di dua gunung yang ada
Sehingga yang dibutuhkan sekarang adalah tenaga kerja yang harus dikerahkan, dengan bantuan beberapa wanita dewasa yang kuat, jumlah orang yang mengerjakan tembok desa meningkat
Hingga 140 orang, tentu saja sisanya adalah lansia yang benar-benar tak bisa bekerja berat, dan anak-anak
Meski begitu mereka membantu dengan cara lain, seperti menyiapkan makanan untuk mereka yang bekerja, meski capek tapi setidaknya tidak terlalu lelah dibandingkan mereka yang membangun tembok desa
Jadi dengan cara gotong royong perlahan namun pasti desa mencoba bahu membahu untuk segera menyelesaikan tembok tersebut, akan tetapi jelas bahwa tidak mungkin menyelesaikannya dalam satu hari
Sehingga mereka membuat penghalang sederhana jauh di depan pintu masuk desa, dengan beberapa orang yang berjaga sebagai penjaga, dan memasang serta membuat jebakan di seputar desa
Yang dibuat dengan tujuan untuk menghalangi zombie yang datang dari antah berantah, atau bahkan manusia dan hewan liar yang berniat buruk terhadap desa
Tentu saja untuk membuat penjagaan lebih dibutuhkan senjata dalam melindungi desa dan wargannya beruntung ada pengerajin besi di desa,jadi dengan kekuatannya ia membuat banyak pedang serta alat saham
Yang digunakan untuk melindungi desa, tak lupa beberapa busur kuat dibuat dengan sepesifikasi lebih yang didasari dari busur untuk berburu
Dan yang lebih membuat mereka tenang adalah, adanya beberapa senjata angin yang bisa dibilang cukup membuat mereka menampilkan perlawanan yang berarti jika serangan datang
Selain senjata Sajam itu semua, mereka tak lupa membuat bambu runcing serta tombak panjang dari batang kayu, guna melindungi dan membuat strategi lebih saat musuh menyerang
Yang tentu saja semua peralatan ini mereka buat dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh.