Raja Terakhir ( Last King)

Serangan Binatang Evolusi V



Serangan Binatang Evolusi V

0Hari ke empat di desa adem, mulai datang dengan diiringi oleh, hembusan angin pagi dan sinar mentari yang cerah membungkus seluruh desa     
0

Di bawah iluminasi sinar yang cantik, tampak deretan laki-laki dan perempuan muda serta setengah tua, yang sibuk menguatkan tembok desa adem     

Ya ini sudah pukul 9 dan setelah selesai sarapan dan juga beristirahat di awal, mereka dengan sigap kembali melanjutkan pembangunan tembok desa, dengan cara     

Mengaplikasikan campuran lumpur tanah liat yang tekh diolah sedemikian rupa, sehingga merekat seperti lem, untuk dilapisi di bagian luar dan dalam tembok desa     

Guna memperkuat kekuatan dari tembok, yang terbilang masih mengandalkan pancang kayu, meski begitu mereka juga dengan sadar mencoba menutupi hal tersebut     

Dengan perekat yang dibuat oleh tanah liat yang mampu memperkuat dan juga merekatkan lebih celah-celah tembok kayu yang telah mereka pasang     

Di sisi lain para pemuda dengan kelompok lain, tengah sibuk di hilir sungai desa, dengan kesibukan sibuk memecah dan mengangkut bebatuan kali, guna mempersiapkan bahan dalam tembok kedua     

Ya mereka kepala desa dan para tetua desa, berpikir untuk membangun tembok desa yang terbuat dari batu kali dan gunung untuk memberikan perlindungan ekstra bagi mereka     

Sebab mereka sadar tembok yang mereka bangun dari kayu ini, hanya untuk menahan zombie ataupun serangan biasa lainnya dengan kekuatan yang sederhana atau normal     

Namun begitu musuh atau jumlah zombie yang datang besar, maka tak pelak pasti tembok kayu itu tak akan kuat, jadi bersama dengan melapisi tembok kayu     

Mereka juga mulai mengumpulkan bahan untuk membuat tembok yang berbuat dari batu, karena jumlah yang sedikit mereka hanya bisa membagi dua tim     

Satu untuk melapisi tembok kayu dengan Tanah liat dan satu untuk mengumpulkan batu kali yang ada di hilir sungai, dan ketika nanti tembok telah selesai dilapisi     

Maka akan secara otomatis menambahkan tim dalam membangun tembok desa yang kedua, yang terbangun oleh batu sebagai bahan utamanya     

Tentu saja hal ini tak bisa diselesaikan secara langsung atau bersamaan, tapi hanya bisa dilakukan perlahan dan step by step, karena balik lagi jumlah pekerja yang ada di penduduk desa adem terbatas     

Bersama hal tersebut, guna mempercepat pelapisan tanah liat dengan tembok kayu, mereka menggunakan pelapisan dengan beberapa titik sekaligus sebagai tempat untuk melapisi     

Dengan estimasi, pembagian kerja yang tersebar, maka pekerjaan juga akan jauh lebih cepat, dan perlu diingat satu hal lagi     

Dalam hal ini pekerjaan yang mereka lakukan bisa dianggap cepat karena metode yang mereka lakukan, jadi semalam mereka menyiapkan semua tanah liat untuk campuran     

Pelapisan tembok kota yang terbuat dari kayu, kemudian mereka membuat papan panjang untuk meratakan tanah liat yang mereka akan lapisi dengan dua gagang pegangan di papan yang mereka buat     

Dan itu dalam jumlah yang banyak yang tentu saja sengaja dibuat agar lebih memudahkan saat proses pengerjaan yang dengan kecepatan mereka yang cepat dalam bekerja     

Jelas satu papan yang digunakan untuk meratakan tanah liat, hanya akan bertahan sebentar dan kemudian tak terpakai lagi, sehingga fungsi dari membuatnya banyak adalah     

Untuk menggantikan papan kayu yang sudah terpakai, sehingga mereka dapat menggunakan yang baru atau dapat mengganti papan yang baru dengan segera     

Hal ini dilakukan agar tak menunda mereka dalam bekerja, jika tim tembok berpacu dengan kecepatan yang cepat dalam menyelesaikan tugas yang mereka miliki     

Maka tim pengumpul batu yang sedang bekerja di sungai, saat ini tak bekerja dengan cepat atau dengan kata lain, mereka hanya bekerja dengan kecepatan biasa     

Hal ini disebabkan oleh, pekerjaan berat yang mereka lakukan dalam menggali, dan memecah batu kali, serta kemudian menaruh ke gerobak, dan mengangkutnya ke dalam Desa     

Jelas karena keterbatasan personil, mereka memanfaatkan tenaga ekstra yang berasal dari sapi atau kerbau yang mereka miliki, untuk menarik gerobak mereka     

Karena jika menggunakan teraktor akan terlaku berisik yang beresiko zombie yang datang seperti kemarin, dan hasil seperti itu jelas tak diinginkan oleh seluruh warga desa     

Jadi dalam keputusan bulat, gerobak ditarik oleh sapi dan kerbau yang ada.     

######     

Saat ini terlihat puluhan orang sibuk dalam membagi tugas di pinggir sungai, mereka bahu membahu dalam mengangkut dan memecah kan batu     

Dengan tambahan anak-anak kecil yang berusia dini di bawah 14 tahun, mereka sedang sibuk membantu mengangkut batu kecil dan sedang yang mampu mereka bawa     

Untuk ditaruh ke dalam gerobak sapi, sebelum kemudian mereka membawanya ke dalam desa, hal ini dilakukan mereka karena mereka sadar     

Akan kekurangan bantuan dan tenaga kerja yang ada di desa, jadi untuk membantu para orang tua ini, mereka turun tangan dalam proses tersebut     

Di lihat dari kondisi sungai yang sangat asri dan juga banyak memiliki batu kali, jelas ini adalah sumber daya yang melimpah yang ada untuk desa adem     

Adapun dari mana bebatuan ini berasal, mereka semua datang dari arus kencang yang dibawa oleh pegunungan yang mengalir dari hulu ke hilir     

Menyebabkan sejumlah batu besar dan kecil yang berasal dari pegunungan terbawa oleh derasanya aliran air sampai di desa adem     

Dan h ini sudah berlangsung selama waktu yang tak terhitung jumlahnya, dan semenjak awal desa di bangun di tempat ini, mereka melakukan bebatuan ini dengan kearipan lokal yang baik     

Jadi mereka mengambil bebatuan yang ada di hilir desa yang berjarak 1 km dari desa, kemudian mengambil batu kali tersebut dengan jumlah yang normal     

Yaitu membuat takaran, jika sudah kedalam kali bertambah menjadi 30-50 cm, mereka harus berhenti mengambil bebatuan disana, dan dengan segera dan sadar pindah 1 km lagi ke arah hilir sungai untuk kembali mengambil bebatuan     

Dan setelah melakukan menambang dua kali, mereka diwajibkan untuk menunggu batu kali kembali pulih seperti sedia kala, dalam hal ini menunggu isi ulang yang dilakukan oleh arus besar     

Sungai dalam membawa material batu dari atas pegunungan, atau dari hulu pegunungan, yang tentu saja hal ini berdampak pada pelesatarian batu kali di desa adem dengan baik     

Belum lagi, saat mereka kekurangan batu untuk membangun sesuatu dan kali atau sungai untuk mengumpulkan batu belum mencapai titik penggalian, mereka bisa mengandalakan batu dari pegunungan yang ada di belakang dan samping desa     

Tentu saja mereka tak bisa menambang dengan bebas, pertama mereka hanya boleh mengambil batu yang berserakan di kaki gunung sebagai material     

Kemudian menambang secara langsung di kaki gunung belakang desa adalah ilegal, bersama itu mereka juga wajib dalam mencari batu alternatif di pegunungan samping desa     

Yang memiliki bebatuan yang lebih banyak, tetapi jarak yang dilalui jelas lebih jauh, serta akses yang hanya terbuat dari jalan tanah yang biasa dilalui oleh gerobak sapi atau teraktor.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.