Raja Terakhir ( Last King)

Serangan Binatang Evolusi VI



Serangan Binatang Evolusi VI

0Jadi jelas pelestarian dan juga bencana alam di desa adem bisa dikatakan hampir nol, semenjak mereka pindah dan mendirikan desa disana     
0

Sebab apa yang mereka lakukan terhadap alam, tidak rakus dan membabi buta, tapi mengambil dengan tidak berlebihan dan sadar diri untuk juga menjaga setelah mereka mengambilnya     

Jadi dalal hal ini alam juga menjaga mereka karena tidak mengeksploitasi mereka secara berlebihan     

######     

Disisi lain di tengah hutan yang lebat dan di sebuah lembah yang telah dipenuhi oleh para hewan nampak sosok besar dan agung dari beruang besar yang kini berdiri dan menatap para hewan lain     

Ya dia adalah raja hutan di wilayah ini, di sekitar perbatasan antara kota yang ada, dengan pusat kekuasaanya berada di area lingkup kecamatan     

yang tentu saja telah ditempati sebagian oleh manusia, beruang ini awalnya hanya beruang biasa dan hidup biasa seperti binatang yang lain, sampai pada satu waktu ketika ia tak sengaja memakan bunga kecerdasan     

Yang dalam dunia Kanuragan, memiliki efek meningkatkan Bakat dan membangun kemampuan yang baik dalam pondasi silat Kanuragan     

Setelah Sang beruang memakan bunga kecerdasan, ia mengalami demam yang tinggi dan rasa sakit yang luar biasa, karena fisik hewannya yang berbeda dengan manusia     

Menyebabkan arus yang dengan mudah diserap oleh manusia, kini terjebak dalam pembulu darahnya, yang tentu saja membuat dirinya kesakitan yang hebat     

Menahan rasa sakit dan bingung dengan apa yang terjadi padanya, beruang tersebut mencoba bertahan dari rasa sakit yang terus dia alami, dia percaya bahwa dia kuat     

Jadi dia melawan rasa sakit itu, meski perlawanannya sia-sia dan dia hanya bisa dikatakan tiduran di dalam sarangnya sambil mengeram dan menahan sakit     

Hal itu terjadi selama hampir satu hari penuh, yang dalam keadaan yang luar biasa, setelah ia berjuang panjang, mampu merubah semua keadaan fisiknya     

Ya fisik sang beruang berubah, menjadi jauh lebih kuat, seperti kepongpom yang membuka dirinya dari ulat yang jelek berubah menjadi kupu-kupu yang cantik     

Dengan perubahan ini membuat bahagia Sang beruang, karena dia merasakan kekuatan yang besar sedang mengalir di seluruh tubuhnya     

Warna bulu ya menjadi lebih hitam pekat, bersama hal itu cakar dan taringnya menjadi jauh lebih besar dan tajam tak lupa kekuatannya telah meningkat sepuluh kali lipat dari sebelumnya     

Dengan semua perubahan ini membuat beruang, menjadi sangat bersemangat dan dalam sarangnya yang gelap matanya menyala dengan tajam     

memancarkan ambisi yang besar, ia tahu ia bisa lebih dari sekedar beruang biasa, karena bunga kecerdasan membuka lebih otaknya dalam hal berpikir     

Jadi setelah menyesuaikan tubuhnya dan kekuatannya, ia dengan sadar mulai keluar dari sarangnya untuk melenturkan seluruh bagian tubuhnya     

Tak lupa perutnya yang sudah lapar kini menjerit meminta dirinya untuk mengisi terlebih dahulu, jadi setelah keluar dari goa, ia pergi ke arah sungai untuk berburu ikan     

Ia merasa rasa daging ikan lebih baik daripada daging mentah yang biasa ia cicipi, terlebih samar-samar ia berpikir jika dibakar akan menjadi lebih baik lagi pasti     

Bisa dibayangkan beruang yang liar kini, berubah berpirkir dengan pikiran yang luar biasa yaitu mencoba membakar ikan yang ditangkap kemudian memakannya setelah dibakar     

Perilaku ini seperti seorang manusia dalam memperlakukan makananya hanya saja fisik ya yang berbeda, satu halus dua kasar tentu ia tak beranggapan fisiknya kasar     

tetapi menganggap bahwa manusianya yang terlalu lemah dan lembut seperti Ikan, karena tak berbulu dan juga lembek akan pertahanan, tak seperti dirinya yang memiliki cakar dan taring panjang sebagai senjata     

Dan bulu di sekujur tubuhnya yang dapat melindunginya dari panas dan dingin, sehingga ia beranggapan bahwa manusia jelas bukan spesies yang unggul seperti dirinya     

Jadi mereka tak layak menempati wilayah yang besar yang berada di sekitaran daerah pegunungan tempat hutannya berada, sehingga dengan kesimpulan itu ia memusuhi manusia untuk tinggal di daerah ini     

Tentu saja ia juga sadar meski manusia terlihat lemah, tapi mereka cerdas dan mampu membuat alat yang mematikan, ia masih ingat saat dirinya kecil     

menatap sosok manusia yang berukuran kecil mampu membunuh kerbau besar hutan yang berukuran 2-3 kali lipat dari ukuran tubuhnya, menggunakan tongkat yang mengeluarkan suara yang menggelegar     

Tak perlu banyak bertindak, cukup berdiri dan membidik kemudian dengan sadar mengarahkan tongkat ke arah kerbau tersebut dan dalam bunyi yang menggelegar kerbau itu jatuh tak lama kemudian     

Rentang waktunya sangat singkat dan bisa dibilang cepat, ia hanya mendengar suara ledakan besar kemudian suara kerbau yang terjatuh     

Hal itu membingungkanya, akan tetapi dia tahu manusia itu kuat dengan tongkat tersebut, tetapi apabila ia tanpa tongkat ia hanya bisa disebut lemah     

Sebab ia melihat di sebuah adegan, dimana manusia di kepung oleh 3-4 serigala, dan tanpa tongkat yang mengeluarkan ledakan besar itu     

mereka seperti kelinci kecil yang dengan mudah dibuli dan diterkam serta di habisi, dan begitu juga dengan manusia yang dia lihat mati diterkam oleh serigala itu     

Kemudian dirobek dan dimakan dengan puas, jadi bisa dibilang meski manusia berbahaya tanpa tongkat mereka hanya bisa dibilang lemah, tetapi selain tongkat itu juga ada     

senjata berupa kayu melengkung, yang dapat menembakkan kayu tajam ke dalam tubuh hewan dan membunuh mereka, meski tak sekuat tongkat kayu     

Tapi entah kenapa kayu melengkung itu, jelas berbahaya bagi mereka, sehingga ia juga sadar banyak senjata tersembunyi yang dimiliki manusia untuk melawan mereka     

Dia kemudian berpatokan, selama manusia itu memegang sesuatu seperti tongkat dan kayu melengkung serta senjata lain, mereka patut diwaspadai     

Sisanya mereka bisa menyerang dengan leluasa, jadi setelah merenungkan tindakannya terhadap manusia sia, dia yang kenyang dengan pilihan ikan yang ia makan mentah     

kini sudah bersiap melangkahkan kaki pertamanya ke arah tujuannya menaklukan seluruh hutan yang ada di pegunungan ini, dengan penuh ambisi badannya yang besar kini melesat dengan cepat ke arah musuh pertamanya     

Ya musuh pertamanya adalah sekumpulan serigala yang berjumlah belasan yang menempati area di dekat sarangnya     

Yang sudah dianggap tak enak dipandang matanya sejak lama, karena serigala bagi dirinya adalah musuh licik mengandalkan jumlah mereka suka merebut makanan para binatang lain     

Termasuk dirinya, meski tak sepenuhnya berhasil merebut makannya tetap saja ia perlu bertarung dengan kekuatan yang melelahkan demi mengusir dan memukul mundur mereka     

Dan Kali ini dengan kekuatan yang ia miliki, ia percaya ia akan dengan mudah membalas dendam kepada mereka, dan dengan sungguh-sungguh akan menaklukan mereka juga     

Jadi dalam kecepatannya berlari ia dengan sadar ingin segera sampai dan melakukan serangan di sarang mereka, dan dengan kuku dan taringnya akan mencabik - cabik mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.