Raja Terakhir ( Last King)

Hari Pertempuran



Hari Pertempuran

Jadi setelah dengan sungguh- sungguh menyelesaikan tembok pertama mereka dengan baik, kini warga desa adem mulai melakukan persiapan pembangunan tembok kedua mereka     

Yang terbuat dari batu, yang tentu saja akan memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dan lebih aman bagi mereka, dan pastinya waktu untuk pembangunan     

Jadi setelah hari ke 4 mereka menyelesaikan semua hal yang berhubungan dengan tembok pertama, mereka kemudian mulai mempersiapkan hal yang dibutuhkan dalam pembangunan tembok batu berikutnya     

Untuk segi luas jelas, tembok batu ini lebih kecil ukurannya dari tembok kayu yang telah berhasil mereka bangun, hal ini terjadi karena mereka mempersiapkan jarak antara satu tembok dengan tembok lain     

Sebesar 300 M yang tentunya itu menjadi lahan bagi mereka untuk membangun pertanian di dalam desa dan juga untuk membuat ternak mereka hidup     

Karena di dalam tembok kedua nanti, hanya akan menjadi pemukiman warga desa, hal ini dimaksudkan untuk membuat desa tetap kompak dan juga baik untuk menyatukan seluruh sumber daya yang ada     

Tentu saja milik pribadi juga di terapkan, dengan tambahan ada ternak dan tanaman yang dialokasikan kusus bagi kepentingan bersama, karena bagaimanapun juga     

Mereka tak bisa memperlakukan sama antara mereka yang memiliki ternak dengan yang tidak, dan mereka yang memiliki jumlah 1 dengan mereka yang memiliki jumlah 2     

jadi akan Selalu ada rumus yang mengatur dan membaginya, demi keadilan dan juga pemerataan di seluruh warga desa, terlebih mereka semua adalah satu keluarga     

Jadi tak akan banyak konflik atau kerepotan yang terjadi apabila mereka melakukan hal tersebut, karena budaya dan warisan yang telah diturunkan oleh leluhur mereka sejak lama     

Yang jelas ini semua adalah hal yang baik, jadi warga juga sadar akan hal tersebut sehingga mereka dengan sukarela menyerahkan apa yang mereka miliki kepada para sesepuh dan kepala desa     

Sebab mereka yakin tak akan hilang dan juga tak akan dirugikan, yang tentunya ini adalah tindakan yang baik yang dilakukan oleh para sesepuh dan kepala desa     

Meski begitu harus dikatakan bahwa kerja sama dan persatuan di desa adem adalah hal terbaik yang mereka miliki dibanding semua hal yang mengelilingi mereka     

Beralih kembali kepada persiapan mereka dalam pembangunan tembok batu yang kini mulai coba mereka Kerjakan, setelah kemarin satu hari     

Menambang batu kali, dan mendapatkan 120 gerobak sapi bebabtuan yang ada, kali ini dengan jumlah tim yang bertambah, mereka membaginya menjadi dua     

Satu terus mengambil di sungai dengan jarak yang lebih jauh daripada kemarin, dan satu akan mengambil batu di belakang desa, tepatnya di kaki pegunungan     

Hari ini kesibukan di dalam desa adem tak beekurang justru semakin bertambah, dengan proyek baru yang telah disepakati oleh para penduduk desa adem     

Di dalam desa para pengerajin kayu terus membuat panah dan busur untuk pertarungan yang akan terjadi, dan pengerajin besi juga melakukan tugasnya dengan membuat mata panah dan juga pedang atau golok     

Sebagai Sajam untuk para warga desa adem, dengan hanya 3 orang jelas ini adalah pengerjaan yang berat, namun apa lagi yang mau dikatakan     

Mereka hanya bisa mengandalkan hal tersebut, dalam sehari mereka hanya mampu menghasilkan 10 pedang atau golok dan 50-100 mata panah, kembali karena kurangnya orang dan juga bakat     

Meski begitu mereka sudah bekerja dengan maksimal dan tak ada penyesalan yang mereka rasakan, tentunya hal ini secara sadar mereka lakukan     

Karena jelas bagi mereka untuk melindungi desa adem sama dengan melindungi keluarga dan rumah mereka, oleh sebab itu mereka terus bahu membahu dalam pembuatan Sajam tersebut     

Apalagi soal sumber daya besi yang digunakan oleh mereka bertiga, meski sedikit terkejut akan asal usul besi yang mereka gunakan tetapi mereka     

Tidak akan mempertanyakan otoritas yang diberikan oleh para tetua dan kepala desa, karena tugas mereka hanya membuat perlengkapan senjata dan juga Sajam yang diminta dibuat oleh desa     

Sisanya mereka tak akan bertanya, apalagi mereka tahu pasti para tetua bersama dengan kepala desa, sudah memutuskan hal tersebut dengan baik     

Master dari pengerajin masih ingat saat itu, ketika di siang hari bolong, saat dirinya masih sibuk membuat pedang, tiba-tiba saja terdengar suara kereta sapi yang menuju ke arah bengkelnya     

Dari sana ia melihat wajah familiar dari warga desa, saling menyapa kemudian sang kusir yang mengendarai gerobak sapi paling depan berkata     

" Frank ini ada 3 tumpukan besar besi yang dikirimkan oleh para tetua dan kepala desa, kepada kamu untuk dibuatkan sejata pedang panjang dan juga mata anak panah " kata sang kusir kepada Frank     

" Coba biar saya liat dulu, Bud, kata Frank kepada Budi yang memimpin kiriman ini     

" Ok kamu bisa cek dan lihat barangnya" kemudian ia meminta rekannya yang lain untuk membuka bungkus yang ada di atas gerobak     

Dan sekejap tumpukan besi yang siap untuk di bentuk menjadi senjata terlihat sangat banyak, melihat ini Frank tak bisa tidak berseru " banyak....Bud...ga salah nih? emang mau bikin berapa banyak?" tanya Frank kepada Budi dengan wajah serius     

" Kata para sesepuh dan kepala desa, kamu diminta membuat sebanyak banyaknya, tentunya kualitas juga harus diperhatikan agar tidak ada penurunan dalam saat dipakai" tegas Budi kepada Frank     

" Ok kalo begitu kamu bisa bantu aku memasukan mereka semua ke dalam bengkel ku" jawab Frank kepada Budi     

" Tak masalah, beres kata Budi dengan tersenyum     

Maka selanjurnya Budi dan Frank beserta rekan ya yang lain dan dua magang pandai besinya, sibuk memindahkan besi dari tiga gerobak sapi     

Dengan jumlah yang banyak ini, diperlukan hampir setengah jam dalam memindahkannya, karena butuh ekstra tenaga dan kehati-hatian dalam memindahkannya     

Jadi setelah selesai memindahkan besi tersebut, mereka Budi dan para rekannya mengucap salam kepada Frank dan pamit pergi     

" Guru tidak salah ini para sesepuh dan kepala desa meminta kita membuat begitu banyak pedang panjang dan mata panah" kata seorang magang frank     

" kamu ga salah Sam, ini memang perintah yang diberikan oleh para sesepuh dan kepala desa kepada kita, jadi tak perlu banyak bertanya hanya kerjakan, yang jelas apapun itu desa pasti menyiapkan ini untuk acara besar" kata frank berkata kepada Sam dan masuk ke dalam bengkel mulai melakukan pembuatan pedang     

" Sudah jangan telalu banyak berpikir, kita hanya menuruti perintah guru, sisanya lihat nanti" kata Jhon teman magang dan     

" Ya kamu benar Jhon" berkata sam membalas dan mengikuti masuk ke dalam bengkel untuk menempa     

Ketiganya adalah andalan dari desa adem untuk membangun peralatan pertanian dan juga berburu serta senjata biasa, tentunya mereka juga bisa membuat senjata bagus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.