Raja Terakhir ( Last King)

3 Armada XII



3 Armada XII

0Di kapal induk, di ruangan kusus dekat dengan ruang laksamana, tampak 3 lelaki paruh baya sedang menutup mata mereka     
0

Terlihat aura kuat dan tajam yang memancar dari ketiganya, dengan postur duduk bersila ke tiganya tampak memejamkan mata, karena sedang berlatih     

Bersama dengan suasana yang hening, sebuah cahaya masuk ke dalam ruangan dan dari sana suara nomer 3 terdengar " Kakak tolong bantu kami, kami dalam masalah ada dua monster level Adipati dibawah air yang bersiap bertarung dengan armada" kemudian seketika suara itu hilang     

Mendengar permintaan dari nomer 3, mereka yang awalnya menutup mata kini membuka matanya dan saling menatap, tanpa banyak bicara     

Seorang pria paruh baya yang berada di tengah menganggukkan kepalanya, dan sekejap dua sosok pria paruh baya di sampingnya menghilang     

Setelah dua sosok itu menghilang, segera mereka muncul di atas kapal induk, dan memandang ke sebuah arah     

Tampak keseriusan dari wajah Keduannya, dan kemudian seperti sebuah kedipan, dua sosok paruh baya itu menghilang     

Dan saat kemudian mereka muncul di langit dari beberapa kapal perang, hingga tak lama mereka sudah berada tepat di atas lokasi pertarungan     

Tanpa banyak bicara, keduanya kemudian menyelam ke bawah air untuk menyusul junior mereka yang kini sedang bertarung dengan dua boss besar     

######     

Di dalam air nomer 3&4 tampak terjerat oleh belitan gurita, bersama dengan hal tersebut segera nomer 1 datang membantu mereka     

Mengeluarkan sabut besar seukuran manusia, ia menebas langsung ke arah tentakel dari gurita, dan tak lama lolongan kesakitan dari gurita terdengar     

Melihat ini, nomer 3&4 segera melepaskan diri dari belitan yang mengurung mereka, dengan segera mereka berkumpul kembali dengan nomer 1     

Kemudian mereka berkata " untuk kamu datang ketua" jawab nomer 3 dengan wajah yang penuh teror     

" Benar ketua ini sangat menakutkan, kekuatan mereka sangatlah besar, ini jelas kelas Senopati yang berbeda" jawab nomer 4     

Mengangguk dengan wajah serius nomer 1 berkata " Saat ini kita hanya bisa bertahan, dan menunda waktu sebelum senior kita tiba, karena jika kita gagal konsekuensinya fatal" jawab nomer 1     

" Nah sekarang sembuhkan luka kalian dulu, biar aku yang coba menunda mereka sejenak" kata nomer 1     

Meski dia hanya setengah langkah dari alam Senopati, dan bukan lawan dengan kedua boss ini, tapi dia tahu dia bisa menunda sesat     

Terlebih ada dua orang yang membantunya, saat nomer 1 meminta nomer 3&4 untuk memulihkan luka mereka, segera Keduannya memudatkan energi untuk memulihkan luka yang ada di sekujur tubuh mereka     

Tak perlu lama, luka mereka sembuh dengan mata telanjang, tapi jelas energi mereka berkurang, untuk menambah kekurangan energi     

Mereka memakan dua buah yang memancarkan rasa harum saat menggigit dan menelan buah tersebut, Keduannya merasa arus hangat yang mengalir melewati tenggorokan mereka     

Dan turun ke bawah untuk selanjutnya berpusat di perut merek guna diedarkan ke seluruh tubuh     

Melihat bahwa mereka hampir pulih, nomer satu segera waspada karena dari arah samping sosok besar hiu membuka mulutnya dan mencoba merobek dirinya     

Tahu ini tidak baik segera ia menahan dengan sabitnya, dan untuk sesaat dirinya terpental beberapa meter menahan benturan, sedangkan untuk hiu     

Dia berbelok dan bersiap melancarkan serangan berikutnya, tetapi saat dirinya bersiap untuk menahan gelombang serangan lain dari hiu, sebuah tentakel besar melilit kakinya     

Kaget dengan apa yang ia rasakan, segera ia mencoba melepaskan diri dengan menebas tentakel tersebut, tapi sayang tentakelnya begitu kuat dan seolah besi tak mampu digores     

Tahu ini ada yang salah ia membaca jurus dan seketika dengan suara siulan " Swossshhh" sabitnya mengenai tentakel tersebut     

Dan sesaat terlihat luka kecil di atasnya, memanfaatkan hal ini dia segera melancarkan tebasan lain, hingga darah mulai menetes baru tentakel itu meregang     

Merasa ikatan berkurang ia meloloskan diri, dan saat ini matanya tertuju pada nomer 3&4 yang sedang bertarung dengan hiu, tampak mereka kewalahan dengan pukulan hiu yang bertubi     

melihat ini jelas ia ingin membantu, tapi ia kembali terjerat oleh belitan tentakel gurita yang kali ini berjumlah dua, menguncinya dari dua sisi     

Saat dirinya terus mencoba untuk membuka tentakel tersebut, dia merasa semakin tak berdaya, karena kali ini tentakel terasa sangat kuat dan keras     

Melebihi yang sebelumnya, dan saat dirinya tengah berjuang nomer 3&4 sudha terluka cukup parah, jika tak ada perubahan tinggal menunggu waktu sebelum Keduannya mati di makan hiu     

Saat keputus adaan dirinya melanda, segera sinar putih menerobos lautan dan memotong dua tentakel yang membelitnya     

Bersama dengan hal itu, seberkas cahaya putih yang lain melukai hiu di bagian matanya, dan membuat hiu itu mundur sementara     

Dan tak lama dua sosok muncul di hadapan mereka, melihat ini ketigannya senang, dan segera mendekat " Salam senior terima kasih untuk bantuannya" kata nomer 1 berbicara     

." baik kalian bisa kembali ke kapal biarkan kami mengurus sisanya" kata dua senior yang kini menatap dua sosok bos yang tengah mundur     

Dua boss tahu serangan yang sebelumnya menyerang mereka, adalah serangan berbahaya yang dapat melukai mereka dengan serius, sadar bahwa itu mengancam jiwa Keduannya kemudian mundur lebih jauh     

Saat melihat dua sosok manusia dengan aura yang lebih kuat muncul mereka sadar kali ini lawan sepadan bagi mereka telah datang, bersama itu Keduannya saling menatap seolah berkomunikasi     

Dan dari sana segera tercipta sebuah pengertian antara Keduannya, mereka mengangguk dan dengan perlahan menutup mata mereka     

Seolah menyiapkan sesuatu yang lebih mumpuni untuk bertarung dengan dua senior yang baru saja muncul     

Setelah beberapa saat tampak perubahan dari kedua boss tersebut, kulit hiu kini tampak lebih gelap dan samar-samar sedikit mengkilap     

Disisi lain gurita kini tampak lebih mengecilkam ukurannya dan warna merah tua pada kulitnya berubah menjadi warna ungu     

Bersama dengan hal tersebut, tentakel yang sempat terpotong kini tumbuh kembali, menandakan vitalitas mereka yang ulet     

Saat proses perubahan itu terjadi, dua sosok senior melihat hal tersebut sambil mengerutkan kening, mereka seolah sadar ini akan menjadi lebih berat     

Memandang satu sama lain, kedunnya seperti memahami sesuatu dan dengan cepat merapalkan ajian yang mereka miliki, segera perubahan tampak terjadi pada Keduannya     

Kini Keduannya berselimutkan zirah emas dengan motif cantik, dengan senjata pedang dan tombak yang masing-masing dipegang oleh Keduannya     

Seperti pertempuran yang lebih sengit akan segera terjadi, dan ini jelas bukan hal baik, karena dengan basis Kanuragan mereka kerusakan parah dapat ditimbulkan dilingkungan yang mereka pakai untuk bertarung     

Sadar akan hal ini, Keduannya harus tahu apa yang mereka lakukan dan dengan mata tegas keduanya harus bisa menarik jauh kedua sosok bos ini dari armada.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.