Raja Terakhir ( Last King)

Melanjutkan Ekspedisi 2



Melanjutkan Ekspedisi 2

0Memberikan waktu dan ruang bagi para wanita untuk saling mengenal lebih jauh, Jay meninggalkan mereka dan berjalan ke luar ruangan untuk santai sambil berpikir sejenak soal langkah selanjutnya dari timnya     
0

Setelah menunggu lama, Jay yang dari tadi menunggu para wanitanya selesai mengobrol tak bisa mendesah, ini kenapa lama banget, sudah lebih dari satu jam, dan tampaknya tidak ada tanda-tanda bahwa mereka akan segera berhenti berbicara     

Karena merasa sudah menunggu lama, jadi Jay beralih ketempat yang lebih Yaman, untuk berlatih sambil menunggu jadilah ia berlatih sendiri di bawah pohon mangga     

Dan waktu berlalu begitu saja hingga pada akhirnya matahari sudah mulai condong menghilang di langit, merasakan perubahan temperatur yang ada di sekitarnya     

Jay membuka matanya dan dari sana ia melihat si sunset yang indah di kejauhan lembah, jika ia tak tahu bahwa dunia ini telah berubah mungkin ia akan bersyukur, tapi sayangnya pemandangan seperti ini harus menjadi tampilan pengingat bagi dirinya     

Bahwa bahaya malam akan datang, dan ada kemungkinan mendekati daerah resort, bangun dari tempat dia berlatih Jay menatap ke ruang santai     

Dan apa yang ia lihat menjadi tak bisa ia pikirkan, ia kira wanitanya sudah selesai tapi nyatanya ia masih melihat mereka asik berbicara sambil tertawa hingga lupa waktu     

Mendekati mereka dan memanggil " Sudah sore nanti lagi ngerumpinya ibuuuuuh" kata Jay meledek mereka     

" Huuu...bukankah kami menunggu mu" balas Amel     

" Oh apa iya?" tanya kembali Jay bingung     

" Lalu, ngapain kita nunggu disini sampe sore kelessss" jawab Mira sambil tertawa melihat ekspresi Jay yang menjadi terpana     

Karena diawal dia melihat wajah kesal Jay saat menegur mereka, tapi ketika Jay tahu bahwa alasan sebenarnya mereka masih disini adalah menunggu dirinya sendiri Jay menjadi malu     

" Ok ...ok..aku tahu aku salah, jadi malam ini biarkan kalian mencoba kerajinan dari pangeran tampan ini" jawab Jay dengan wajah malu tapi tetap sombong     

" Huuuuuu kita lihat nanti seberapa enak masakan kamu" kata sari meledek     

Mendengar ejekan dari sari kembali Jay malu, karena tak tahan ia segera meninggalkan tempat tersebut, yang disambut dengan tertawaan dari para wanitanya     

Menjadi santai dan tidak terbebani adalah apa yang ingin di berikan Jay kepada wanitanya, karena ia sadar betul keseharian mereka kedepan akan menjadi monoton, berlatih dan memperkuat diri     

Hingga dirinya merasa bahwa mereka layak baru ia akan mengijinkan mereka keluar untuk bertarung dengan zombie yang dirasa pantas, sehingga intermezo seperti ini dia rasa sangat dibutuhkan, apalagi dirinya tak bisa terlalu santai saat berada di luar     

Karena banyak bahaya yang mengintai mereka, dan tugas Jay Selain mencapai tujuannya juga untuk melindungi mereka, dia tak mau jika ia berhasil harus mengorbankan orang yang ia sayang, itu tak sepadan baginya     

Karena hidup tanpa orang yang berarti hanya akan menjadi siksaan, terlebih di Dunia yang sudah semakin dingin ini, jadi dirinya selalu memprioritaskan para wanitanya dulu baru dirinya     

Demi masa depan yang ia telah janjikan, dan sebagai pria dia harus bekerja keras demi mewujudkan hal tersebut, dan jika tercapai tentu akan menjadi prestasinya yang membanggakan     

Saat anak-anak mereka nanti lahir, dan dia akan memiliki cerita yang baik untuk dirinya, sehingga anaknya bisa menjadikan dirinya panutan meski tak bisa sepenuhnya     

Mandi dan berganti pakaian, Jay segera turun ke arah dapur untuk bersiap memasak, meski ia sudah berlatih sesaat dia hanya bisa menjamin bahwa masakan yang ia makan layak untuk dimakan     

Sisanya dari segi penampilan dan rasa ia sadar ia hanya bisa dibilang tak memenuhi unsur estetika restoran, jadi menu rumahan adalah pilihan utamanya     

Dan keterbatasan kemampuannya menjadi faktor tambahan yang tak bisa ia singkirkan dengan cepat, butuh proses dan latihan yang banyak hingga pada akhirnya ia mampu mewujudkan masakan yang enak secara rasa dan penampilan     

Dan kali ini dia memilih menu nasi goreng dengan ekstra telor dan sosis sebagai topingnya, butuh hampir 45 menit untuk Jay memasak nasi goreng porsi besar bagi 8 orang termasuk dirinya, belum lagi dia harus menyisahkan porsi lain bila ada yang ingin nambah     

Jadi dibutuhkan kekuatan dan konsentrasi ekstra dalam memasak meski ia yakin masakan yang ia masak kali ini akan lebih baik daripada selumnya     

Terlebih ini hanya nasi goreng bukan sesuatu yang terlalu susah, jadi jika sampai gagal ia harus malu rasanya, setelah menyelesaikan masakannya ia membawanya ke meja makan     

" Mari cicipi keterampilan memasak dari chef Jay, " berkata Jay dengan penuh bangga     

" Baiklah kita akan mencoba" jawab Mira     

" Ya kita lihat seperti apa rasanya" jawab Diana     

" aku tak sabar ingin mencicipi masakan Kaka" jawab Rani     

" Ya masakan sepesial dari sang tercinta " kata Devina     

Setelah berkomentar sebentar kemudian mereka semua mulai mencicipi masakan nasi goreng buatan Jay, ada antisipasi di wajah Jay saat melihat mereka memakan makanannya     

Hingga senyum manis terlihat di wajah mereka, Jay menghembuskan nafas lega, ya dia lolos, dia tahu rasa masakannya hanya biasa tapi dengan bumbu cinta segalanya jadi lezat hehehe     

Pikirnya dengan wajah senang, " lihat lah wajahmu yang begitu senang, masih banyak perbaikan yang perlu kamu lakukan, jangan melihat yang lain memujimu, tapi bagiku masih banyak celah yang perlu ditingkatkan " suara sari terdengar saat Jay masih melamun senang     

Sadar akan komentar sari Jay mengangguk dengan patuh " Ok chef saya tahu" jawabnya serius dan di sambut tawa oleh para wanitanya     

Setelah makan tentu mereka beraantai, bersama dengan hal tersebut Jay meminta mereka masuk kamar dan berlatih sedangkan dirinya akan juga berlatih sementara sebelum tidur     

Karena dia merasa kegiatan malam yang tak penting akan dikurangi, demi memaksimalkan latihan yang telah ia persiapkan untuk mereka, dan di sini peran Devina sebagai pesilat dengan ilmu Kanuragan tinggi tercermin     

Dia dengan senang hati membantu para saudarinya dalam berlatih dan melihat wajah bahagia serta seriusnya Jay tahu, Devina sudah masuk dalam perannya di dalam haremnya     

Sehingga Jay yang melihat ini menjadi senang dan dengan segera, ia melakukan latihannya karena merasa malu dengan para wanitanya yang berlatih dengan serius     

Hingga waktu malam yang terus bergulir dengan cepat, kini sudah saatnya untuk tidur, membangunkan mereka dari latihannya Jay kemudian menuju kamar tidur utama, tempat dimana ia akan tidur     

Saat dirinya membuka kamar, tampak sosok Indah yang malu menunggunya dengan piyama tidur yang ketat, melihat ini Jay tahu apa maksudnya jadi tanpa banyak bicara ia menutup segera pintu kamar dan tak lama semburan nafas cepat akan terdengar dari kamar Jay.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.