Dayang kerajaan Kusuma
Dayang kerajaan Kusuma
Tampak begitu istimewa berada di bawah perlindungan dari karang-karang yang ada, bersama hal tersebut rimbunnya hutan bakau, yang menyimpan kekayaan
Serta rindangnya pohon kelapa yang berjejer rapih membentuk pagar, membuat lanscape dari pantai ini begitu unik, terletak jauh di ujung sebuah benua, pantai yang unik serta indah ini
Tampak tidak pernah dijamah oleh manusia, karena vegetasi dan juga keasriannya yang sangat terjaga, membentang ribuan kilometer jauhnya dari pantai tersebut, baru ada kota kecil perbatasan yang nampak lusuh
Di pantai tersebut ada sebuah rumah kecil yang cantik dengan dua tingkat bangunannya, yang memiliki 4 kamar tidur, ada hamparan bunga dan sayuran di belakang rumah dengan luas ratusan meter
Sedangkan di depan rumah tersebut ada ayunan gantung dan juga pagar yang cantik yang terbuat dari pecahan batu karang, menambahkan daya estetika dari rumah tersebut
Meski tak ada kemewahan namun keasrian dan keyamanan bisa dijamin dirasakan di tempat ini, entah apa yang membuatnya seperti itu
Hanya saja seorang wanita cantik di pertengahan dua puluhan hidup di dalam rumah tersebut, masuk ke dalam rumah terlihat perabotan yang bersahaja namun Yaman ditinggali
Terdengar suara sibuk yang berasal dari area dapur, masuk untuk melihat nampak sosok anggun seorang wanita langsung nancantik berjubah ungu yang kini sibuk sedang memasak
Di sampingnya ada dua hewan yang menemaninya, satu monyet kecil berbulu putih dan satu adalah kelinci besar berbulu coklat
Keduannya nampak tak sabar saat melihat Sanga wanita sedang memasak, jelas bahwa kedua hewan ini adalah peliharaan dari Sang wanita cantik tersebut
Sambil memasak wanita itu menoleh, dan kali ini wajah rupawan yang menenggelamkan awan nampak begitu indah, dengan bibir kecil yang cantik, mata yang jernih, hidung yang mulus dan senyum yang tulus
Membuat orang yang melihat akan merasakan perasaan sayang " Nino dan kamu Rubi kenapa selalu tak sabar saat waktu makan siang" keluhan wanita itu kepada dua hewan peliharaan
Meski begitu mendengar suaranya yang manis ini jelas bukan bahan untuk Omelan, lebih tepatnya suara alam karena begitu lembut dan halus suara yang berasal dari mulut si cantik
" Berteriak sambil mencicit kedua hewan itu membalas, seolah mereka berkata itu wajar adanya menjadi tak tertahankan" balas mentap sang wanita cantik dengan wajah yang imut dan lugu
." Haaaa...kalian ini susah untuk dilawan kata sang wanita cantik menghela nafas dan tersenyum senang" meski ia menghela nafas tapi jelas itu bukan gumamamn kesal lebih tepatnya helaaan nafas akan kesenangannya menerima tingkah laku lucu dari Keduannya
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya masakan pun telah matang, bersama hal tersebut sang wanita cantik itu membawa masakannya ke arah meja makan diruang tengah
Sambil berkata kepada monyet putih kecil " Nino kamu panggil Anjani untuk segera ikut makan bersama" suara perintah lembut berasal dari sang wanita cantik
" Mencicit " Nino menyatakan protesnya, melihat ini jelas sang wanita tahu ia jelas butuh upah, sehingga mengambil potongan buah untuk menyuap sang monyet
" aku tahu kamu butuh upah, kenapa harus repot-repot berteriak " gigleeee...tertawa sang wanita cantik itu
" Ini upah mu, sekarang segera bergegas ke tepi pantai dan panggil Anjani"
" Mencicit " sebagai balasan senang dan kemudian menghilang dari meja makan
Disisi lain di sebuah lautan yang jernih, tampak sosok berusia belasan tahun yang kini sedang asik berenang dan berburu, sosok itu terlihat cantik dengan wajah ya yang imut serta kulitnya yang putih dan halus
Meski jelas ia tampak sangat berbakat dalam berenang tapi jelas ia tak memiliki corak kulit seperti Gandung, yang pada umumnya akan terjadi saat seseorang sering bermain di pantai
Memegang tombak kecil di satu tangan dan satu tangan lain, menarik jaring tertutup yang berisi beberapa kerang Avalon, lobster, dan beberapa ikan kerapu
Terlihat jelas bahwa itu adalah hasil panennya dalam berburu di bawah air laut, sambil terus menajamkan matanya dan mencoba mencari spesies ikan yang ia inginkan
Gerakan sang remaja cantik itu semakin gesit ia seperti ikan yang hidup di dalam habitatnya tak ada penghalang yang bisa menghalanginya dalam bersenang-senang di bawah air
Saat ia masih asik dalam menyelam dan berburu, tiba-tiba saja suara cicitan keras yang berasal dari pantai terdengar di telinganya
Meski ia berada di bawah air, tetapi ia tetap bisa mendengar suara di luar air dengan jelas dan tak merasa di batasi, tahu siapa yang membuat suara itu ia berenang ke atas air
" Splash" aliran air yang memercik dari bawah melihat sosok mungil kecil berwarna putih yang terlihat tak sabar, dia hanya tertawa sambil kemudian berkata " Ada apa ninoooooooo, jangan ganggu kesenangan ku" balas Anjani dengan wajah kesal namun tetap bercanda
" mencicit...mencicit" membalas sambil memperotes sambil menunjuk ke arah langit dengan jarinya
Melihat keluhan dan aksi dari monyet putih ini seperti tersadar, bahwa ia melupakan sesuatu" Baiklah aku akan kepantai sabarrrrrrrr" jawab Anjani menanggapi Nino
Melihat bahwa Anjani sudah paham, sang monyet tak mau menunggu dan segera berlari kembali ke arah rumah
Disisi lain Anjani yang kini sedang berenang ke arah pinggir pantai, sampai tak berapa lama akhirnya ia tiba juga di pantai, menepuk"nepuk sebentar kepalanya sambil memiringkan kupingnya
Dan dari sana beberapa tetesan air mengalir keluar dari kupingnya, jelas ia melakukan hal tersebut untuk membuat telinganya yang kemasukan air segera kering
Setelah melakukan beberapa kali dan memastikan tidak ada air, ia kemudian melihat ke arah tombak dan jaring yang tergeletak di pinggir pantai
Sambil mengangkat jaring ia bergumam melihat hasil tangkapannya "Ya lumayan hari ini dapat panen cukup, sayang ga Bangkep ikan itu", berkata dengan sedikit kecewa
Tapi segera ia tersadar karena ia harus bergegas ke rumah, untuk makan siang, jadi tanpa banyak penundaan lagi ia kemudian berlari menuju ke arah rumah
Hingga tak lama ia sampai di dalam rumah dan berteriak " kakak aku pulang, lihat hasil tangkapan ku" bergegas ke arah ruang makan, dengan kondisi masih basah
" Ok ok...kamu pergi ke kamar mandi dan bersihkan baru kemudian kita lanjut makan, biara sini hasil tangkapan kamu kakak simpan" jawab sang wanita cantik
." Baiklah kak, tunggu aku" jawab Anjani riang
" Mendengkur dan mencicit " dua hewan kecil peliharaan sang wanita cantik tampak tak puas dengan sikap Anjani
" Gigle.....kalian ini masih saja harus cemburu jelas ia melakukan pekerjaan baik, kenapa kalian harus marah" goda sang wanita cantik.