Raja Terakhir ( Last King)

Pembebasan Kota Gede II



Pembebasan Kota Gede II

0Setelah Jay tahu apa musuhnya kini dia mulai menentukan strategi, " angel kenapa hilang jejak dari binatang itu"tanya Jay melihat ke arah jejak berdarah yang di tinggalkan oleh monster ular itu     
0

" Dari hasil pengamatan yang ada, setelah terluka oleh pertempuran ini, Ular itu melarikan ke arah hutan belakang kecamatan     

Yang tepat berada di belakang dari gedung ini Tuan muda, dan dari hasil pertempuran ini, ada Manyar yang di bawa oleh ular itu dan juga ada berita baik     

Nampaknya ada korban selamat dari pertempuran ini, dan melihat jejaknya ia terlihat terluka, Tuan muda bisa menelusurinya untuk melihat ke mana korban itu selamat"     

" Nah ada korban selamat itu lebih baik, karena kita bisa bertanya lebih jauh tentang Ular ini" kata Jay dengan senang     

.." Kalo begitu bisakah kamu menuntun kami ke arah mana korban ini berlindung?" tanya Jay kembali kepada Angel     

" Bisa tuan, karena terluka nampaknya ia tidak menyembunyikan keberadaanya dengan baik, sehingga ada jejak yang telah ia tinggalkan"     

Kemudian tak lama angel mulai memimpin Jay dan timnya untuk mengikuti ke arah mana jejak dari korban yang selamat ini     

Dan Melihat dari arah pelariannya jelas ia menuju ke sebuah gedung yang terletak di pusat kecamatan     

Sepanjang jalan mereka menyusuri jejak yang ada, Jay tak lupa membuat perimeter untuk dirinya dan juga timnya, sebagai langkah pencegahan jika ada serangan dadakan dari ular tersebut     

Dan Jay juga menemukan sebuah keganjilan, dimana zombie-zombie ini, tak ada satupun yang ia temukan di sepanjang jalan yang ia telusuri     

Saat akan menemukan korban selamat ini, dan tepat saat dirinya bingung, jaya dan timnya berhenti tepat di depan kantor polisi setempat     

Memastikan bahwa jejak ini benar adanya, Jay kemudian memimpin tim untuk masuk ke dalam, menggeledah dimana korban ini bersembunyi     

Dan dari jejak tetesan darah yang ada, Jay tahu bahwa ia semakin dekat meski di satu sisi ia juga merasa cemas dengan banyak darah yang tertinggal     

Kini dia tahu bahwa si korban tengah terluka cukup parah, dan ada kemungkinan dia kehabisan darah, yang juga berarti peluang untuk hidupnya semakin menipis     

Maka saat ini Jay beserta timnya secara tidak sadar berpacu dengan waktu untuk segera menyelamatkannya     

Sampai jejak itu berhenti di sebuah kamar di lantai dua, membuat ketukan sederhana untuk memberi tahu keberadaan mereka     

Jay tidak mendapatkan balasan, yang ada dia hanya menemukan pintu yang tetap terkunci dari dalam, merasa mungkin si korban sedang tak sadarkan diri Jay segera mendobrak pintu kamar     

Dan dalam sekejap " Bruakkk" suara bukaan pintu kamar secara paksa, melangkah ke dalam ruangan, seorang sosok wanita cantik tampak pucat menahan pendarahan di pundaknya dengan balutan kasar sebuah kain     

Mendekatinya dan memegang dahinya, perasan panas dari badannya yang tinggi langsung membangunkan Jay     

Jelas ini tidak baik, dia tengah mengalami demam, karena luka yang ia derita " Cepat panggil dokter medis" teriakan Jay bergema dari dalam ruangan     

Tak menunggu lama, seorang prajurit robot dari timnya bergegas masuk, memerintahkan untuk segera mengobatinya Jay keluar untuk menunggu perawatan     

Jay bisa di bilang tenang, karena robot ini sangat patuh dan juga setia, terlebih mereka tidak memiliki nafsu untuk lawan jenis     

Dan itu adalah kabar yang baik baginya, sehingga ia dapat mempercayainya lebih banyak, sambil menunggu Jay memerintahkan anak buahnya untuk kembali menyisir gedung kepolisian ini     

Dan meminta mereka mengambil semua senjata yang berguna bagi mereka, sedangkan untuk beberapa kendaraan taktis di luar, dia sendiri yang akan datang menyimpannya     

Maka sambil menunggu kesadaran dari wanita yang terluka di dalam, Jay dan timnya dengan cepat mengatur gedung kepolisian ini sebagai markas sementara mereka     

Membuat pengaturan keamanan bagi dirinya dan tim, setelah sibuk selama lebih dari dua jam menyita dan mengumpulkan barang yang ia temukan     

Jay merasa cukup puas, meski lebih sedikit dari yang ada di markas polisi sebelumnya, tetapi kali ini dia mendapatkan pelontar granat dan juga banyak amunisi berkaliber sedang     

Tentunya senjata serbu ringan juga ia temukan, menjadikannya lebih kaya dalam hal persenjataan     

Dan lebih dari 50 rompi anti peluru, menjadi ekstra tambahan pertahanan bagi dirinya dan juga timnya     

Setelah beristirahat sejenak dan membersihkan gedung dari kekacauan yang ada, Jay mendapati kini gedung kembali ke keadaan yang hampir serupa seperti sebelumnya     

Minus kaca pecah yang tidak di ganti, beserta beberapa komputer dan juga peralatan elektronik yang rusak dan tidak bisa dipakai     

Otomatis, sisanya seperti bangku, meja dan juga lain-lain masih tetap dalam keadaan utuh dan bisa digunakan     

." Lapor Tuan muda, korban sudah sadar dan dia meminta bertemu dengan Tuan muda" laporan dari petugas medis datang kepadanya     

." Ok terima kasih atas kerja keras mu, saya akan menemuinya sekarang" mengucap terima kasih kepada dokternya, Jay bergegas ke kamar sang korban     

Mengetuk pintu di luar, Jay masuk dan mendapati bahwa kini wanita yang terluka itu telah bmterlihat lebih baik     

Kulitnya tidak sepucat sebelum awal perawatan dan penampilannya menjadi jauh lebih baik     

Ada pakaian baru ditubuhnya yang jelas telah diganti, dari pakaian berdarah dan robek yang semula ia kenakan     

Memberikan salam " Halo apakah kamu sudah baik?" tanya Jay dengan lembut     

Saat Amelia menatap wajah Jay yang tampan dan mendengar suaranya yang lembut penuh perhatian entah kenapa ada wajahnya terasa panas     

" Ahhh....saya baik...dan...terima kasih banyak telah menyelamatkan saya" jawab Amelia kepada Jay     

." Oh bagus kalo begitu, cepat sembuh dan kamu akan segera bisa kembali beraktifitas normal, perkenalkan nama saya Jay Wijaya" mengulurkan tangannya untuk membuat perkenalan     

.." Yah perkenalkan juga nama saya Ameliana, kamu bisa memanggil saya Amelia, " balas Amelia dengan menangkap tangan Jay untuk berjabat tangan     

Merasakan tangan yang lembut menggenggamnya entah kenapa Jay merasa perasaan senang     

" Ya senang bertemu dengan mu Amelia" kata Jay kembali membalas     

Sesudah perkenalan singkat, Jay mulai bertanya lebih lanjut kepada Amelia tentang keadaanya     

Mereka berbicara dengan sangat menyenangkan, entah mengapa Jay dan Amelia seperti sudah saling mengenal sejak lama     

Rasanya mereka bukan kenalan untuk pertama kalinya, mereka merasa sudah mengenal satu sama lain sejak lama, tetapi tidak tahu dimana mereka mengenal sebelumnya     

Hingga waktu yang terus berlalu tak terasa suara lapar dari perut Amelia, membangunkan obrolan keduannya " Yah kamu lapar maaf membuat mu mengobrol panjang ameli" kata Jay meminta maaf     

" Tidak....Jay...tidak apa-apa aku juga terlalu asik mengobrol dengan mu" balas Amelia dengan wajah y wea yang kembali malu sambil dalam hati berkata " aduh Amel kenapa kamu seceroboh itu membuat malu dirimu sendiri dua kali aduhhhhh " mengeluh dalam batin     

" Nah kamu tunggu sebentar biar aku siapkan makanan untuk mu" kata Jay membalas Amelia dan segera keluar mencari makan untuknya     

Melihat sosok Jay yang meninggalkan dirinya untuk pergi mencari makan, samar-samar bayangan seorang sosok melintas di matanya     

Terkejut sejenak Amelia mencoba mencari kembali ke dalam memorinya     

#####     

" Amelll.....tungguuuuuuu" teriak seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang berlari mengejar seorang anak perempuan seusiannya     

"ayo Jay kejar aku.....hahaha kamu terlalu lambat bukan" balas anak perempuan bernama Amel tersebut     

" aaaaaaa....awas ya kalo kamu ketangkap" teriak Jay membalas di belakangnya     

Sampai tak lama sosok Jak menangkap Amel " yaaaaa, akhirnya kamu tertangkap juga hahah" kata Jay dengan senang saat memeluk Amel dari belakang     

" Ya kamu berhasil menangkap ku Jay, sekarang buat permintaanmu" kata Amel dengan wajah yang lelah sehabis berlari tetapi ada juga rasa senang yang terdengar dari suaranya     

" Baiklah apa yaaaaaa..." berkata dengan tatapan berpikir di depan Amel     

" Jangan lama-lama aku harus pulang, nanti ibuku keburu memanggil" perintah Amel untuk segera bergegas karena waktu bermainnya nampak sudah akan selesai     

" Ok aku sudah memutuskannya Amel, aku ingin kamu jadi pengantin ku di masa depan bagaimana?" tanya Jay dengan wajah yang malu     

." aahhhhhh.....apa kamu benar - benar berharap itu Jaya?" tanya Amel kembali tak percaya     

" Ya aku benar berharap itu Amel" jawab Jay dengan wajah serius tetapi kekanak Kanakan     

Menatap tatapan serius Jay, Amel berkata " baiklah aku setuju, ketika kita dewasa kita akan menikah dan hidup bahagia bersama" jawab Amel ruang     

Mendengar ini tentu Jay senang dan dengan polosnya memeluk kembaki Amel " hahaha ok ketika kita dewasa kamu pasti jadi istri ku Amel" tertawa senang     

." Amel....Amel....pulang....udah siang nak" suara dari seorang wanita terdengar memanggil Amel     

" nah ibuku sudah memanggil, kita berhenti main disini Jay, kalo begitu sampai ketemu besko"     

" Tunggu Amel" kata Jay kembali     

" Ada apa?"tanya ya bingung     

kemudian dengan cepat Jay mencium pipi Amel dan melarikan diri sambil berteriak " yaaaaaa ini hadiah untuk ku hehehehe" berlari meninggalkan Amel     

" Huuuu...awas kau Jay, besok ketemu lihat aja" jawab Amel dengan wajah memerah dan berbalik menuju ke arah ibunya     

####     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.