Raja Terakhir ( Last King)

Latihan V



Latihan V

0Tanpa terasa dalam derasanya hujan badai, Jay tertidur lelap di dalam gua, sampai hari berikutnya berganti     
0

Ketika pagi hari tiba Jay bangun dari tidurnya, menatap lingkungan sekitarnya dia yang masih linglung baru teringat, bahwa karena menghindari badai ia berlindung di dalam gua     

Menatap ke sekitarnya ia masih tertidur di atas daun pisang, dan tak jauh dari tempat tidurnya bara api dari kayu yang ia bakar semalam telah redup     

Dan di samping kanannya deretan buah kelapa dengan buah pisang matang, tersusun rapih di pojok gua     

Melihat ke sampingnya lagi, dia menatap dua batok kelapa terbuka yang berisi air kelapa, merasa haus dia segera meminumnya     

Dan rasa segar masuk ke dalam tenggorokannya, meski ada rasa sedikit asam tapi semuannya masih layak untuk diminum     

Saat dia merasa sudah sadar dan pulih sepenuhnya dari tidurnya, ia mentap keluar gua dan melihat hujan lebat kini menjadi hujan rintik-rintik, dan langit agak cerah walau masih ada banyak awan gelap menutupinya     

Menyadari ia lapar, Jay mengambil buah kelapa dan memecahnya, makan satu buah kelapa dan meminum airnya, Jay merasa ia punya tenaga yang cukup     

Kemudian mengambil satu kayu bakar yang cukup tinggi dengan panjang 1,5 M, Jay membuat tombak dari pecahan batu runcing yang tersisa     

Setelah beberapa saat Jay melihat tombak kayu sederhana dengan ketajaman yang lumayan, merasa sudah siap dia kemudian melangkahkan kakinya ke luar dari gua     

Untuk pergi berburu makanan, tetapi satu hal yang tak disadari Jay bahwa semua ini hanya ilusinya saja, dan tanpa ia sadari awal yang ia bayangkan perlahan berkembang menjadi sebuah adegan dimana ia bertahan hidup     

Padahal sesungguhnya ini semua hanya ilusi dalam dunia roh, karena ujian yang diberikan ruang latihan, untuk mengunci tekat dan kesungguhan dari Jay     

Dan melihat progres yang ada tampaknya Jay mulai melenceng dari jalan yang seharusnya dia ambil, tapi angel yang melihat semua ini hanya membiarkannya saja     

Karena dia tahu, untuk melangkah ke tahap selanjutnya tidak hanya fisik yang dibutuhkan tapi dorongan kuat dari mental serta kekuatan roh     

Dan disinilah ujian untuk menguatkan roh bisa dilakukan, dan seperti yang dialami oleh Jay saat ini, dia harus menyelesaikan tugasnya jika ia ingin menguatkan rohnya     

Jika ia gagal hanya peningkatan fisik yang ia dapatkan, sedangkan peningkatan roh tidak ada sama sekali     

Dengan kata lain, dia tidak mendapat apa-apa dan hanya mendapat lelah, kembali ke ujian roh yang saat ini tampaknya telah menghanyutkan Jay     

Setelah keluar dari gua dengan maksud berburu, Jay berpikir untuk menuju ke arah pantai, karena di pagi hari seharunya air laut agak surut     

Jadi akan memudahkannya dalam mencari bahan makananya, dan seperti sudah memprediksi setelah badai besar yang ada     

Di karang pinggir pantai, Jay melihat banyak ikan, cumi, gurita, kepiting, lobster serta kerang yang terperangkap     

Melihat banyak sumber makanan di depannya, Jay merasa senang karena dia tidak butuh banyak usaha cukup ke pinggir pantai melihat karang dan menemukan panen yang banyak     

Kemudian tanpa penundaan, dia memanen beberpa kobster, kepiting, cumi, gurita, kerang, dan ikan yang berukuran besar     

Kemudian setelah memanen, dia berpikir kembali masih banyak sumber daya yang ada, jadi jika dibiarkan akan sayang     

Sehingga menaruh hasil panennya di pinggir pantai, Jay kemudian memilah beberapa batu karang dari ukuran sedang sampai besar untuk membentengi kolam kecil yang menjadi tempat dari sumber makanan laut yang ia panen     

Menjelajahi lagi sekitar pantai, Jay menemukan juga banyak jenis ikan dan makanan laut yang banyak bersembunyi di sela karang     

Memanen dengan senang hati dan mengumpulkannya kembali ke kolam yang telah ia buat menjadi bendungan kecil Jay dengan senang melemparkan hasil tangkapannya ke dalam     

Dan memeriksa bendungan dengan cermat untuk mencegah kebocoran yang ada Jay menambahkan beberapa batu karang untuk memperkuat pondasinya     

Setelah di rasa cukup, Jay kemudian kembali ke gua dengan panen yang kaya, kembali ke dalam gua Jay melihat hasil panennya     

Setelah beberapa saat dia memutuskan untuk memakan ikan, cumi, gurita, dan kerang, untuk lobster dan kepiting dia berpikir untuk nanti siang hari     

Bergegas membuat api, dan tak lama setelah usaha yang keras, api kembali menyala, memanggang cumi, gurita dan ikan Jay dengan mulut penuh air liur tak sabar memakannya     

Setelah 20 menit, cumi matang lebih awal kemudian di susul oleh gurita lima menit kemudian, dan ikan 15 menit selanjutnya     

Memakan seafood di pagi hari meski terasa aneh, tetapi karena lapar semuanya terasa enak dan tak membutuhkan waktu lama semuanya habis ke dalam perutnya     

Meminum air kelapa untuk meredakan haus dan menurunkan kolestrol, Jay merasa kenyang dan puas     

Menatap buah pisang yang matang dengan cantik, Jay tidak bisa menahan mengambil satu dan memakannya sebagai pencuci mulut     

Merasa rasa pisang ini cukup manis dan sedikit sepat, Jay mengangguk puas untuk sarapan pagi yang bergizi pikirnya     

Dan tanpa terasa ia bersandar kembali di dinding gua, memikirkan sesuatu ia tampak berpikir seperti ada yang salah tapi ia tidak tahu apa yang salah     

Mencoba mengingat tentang apa yang ia pikirkan salah, Jay duduk dengan tegak dan perlahan meriview semua yang telah ia lakukan     

Dimulai dari kemarin dan sampai pagi ini, awalnya ia merasa biasa tetapi kemudian sebuah pertanyaan penting terngiang di telinganya     

" Nagapain saya disini? bagaimana saya bisa disini? dan kenapa saya bisa disini?" setelah tiga pertanyaa itu keluar dari pikirannya     

Jay tidak bisa tidak mengerutkan pikirannya dan tanpa sadar ia berpikir, ini ada yang ga beres     

Setelah bergumam beberapa kali, dia masih tidak bisa menemukan jawabannya, perlahan namun pasti dia merenung di tempatnya tanpa menyadari perubahan yang terjadi di luar     

Dan perlahan namun pasti langit menjadi semakin siang, dan matahari bersinar tinggi tepat di puncaknya     

Sinar matahari yang bersinar tinggi, perlahan memasuki ke dalam gua, dan dengan merayap menuju ke arah Jay     

Sampai sinar matahari mengenai kaki Jay, dan Jay tidak merasakan perasaan apapun, ia menjadi bingung     

Karena kenapa tidak panas, bukankah ini sinar matahari dan tampak dari posisinya sepertinya berada di saat puncak     

Seharunya dengan normal itu akan terasa panas, tapi kenapa saat ini tidak terasa panas, ada apa dengan sinar matahari ini     

Saat matanya menatap bara kayu di depannya, sebuah pikiran terlintas di pikirannya ragu-ragu dengan apa yang ia pikirkan     

Tetapi setelah beberapa saat berpikir dia memberanikan dirinya untuk melakukan apa yang telah ia pikirkan     

Dan tanpa menunggu lama, sebuah tangan terentang ke arah bara api kayu, yang masih menyala dengan merah dan saat tangan menjadi semakin dekat dengan bara kayu     

Sebuah pikiran menjadi lebih tegas terbesit di pikirannya, tanpa ragu lagi segera ia menyambar bara api itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.