Ratu dan Para selir bertemu
Ratu dan Para selir bertemu
Kali ini perjalanan mereka lebih cepat dari biasanya, karena sepanjang jalan Jay tidak memutuskan untuk berhenti
Jay memutuskan untuk terus melanjutkan perjalanan karena dari peta yang ada di tangannya, lokasi keraton sudah dekat dan mereka akan tiba saat makan siang
Jadi Jay tidak mau menunda lagi lebih lama di jalan, disisi lain semakin dekat tim mereka menuju keraton semakin gugup ekspresi Amel untuk bertemu dua saudarinya
Meski Jay tidak menjelaskan lebih banyak tentang dua sosok kakak perempuan yang telah menanti Jay dan dirinya di keraton, itu tidak membuat Amel merasa lega
Seperti ada perasaan malu bercampur dengan bimbang, membayangkan reaksi dan sambutan yang seperti apa yang menanti dirinya disana
Dan seperti yang telah diperkirakan oleh Jay, mereka tiba di jalan perkampungan menuju ke Keraton tepat sebelum makan siang
Memberi kabar kepada para anggota keraton untuk mempersiapkan tempat tinggal dan juga makan siang bagi mereka dan para wanita pengungsi
Dan berjalan 10 menit tak lama Jay dan timnya tiba di depan gerbang besar keraton, kali ini melihat sekitar gerbang tampak perubahan yang jauh lebih rapi dsn terurus
Tidak seperti diawal yang terbengkalai dan juga banyak semak, memberi kesan tidak terawat dengan baik
Tak perlu menunggu dengan perlahan pintu gerbang terbuka secara otomatis dari dalam, dan menampilan pemandangan indah serta damai di dalam are keraton
Merasakan perubahan atmosfir yang berasal dari dalam Keraton Jay merasa senang, karena atmosfir tenang dan damai ini yang ia rindukan
Setelah menanti selama berhari-hari di luar dengan suasana yang penuh bahaya dan waspada
Akhirnya ia kembali merasakan kenyamanan dan kedamaian, memimpin kendaraan masuk ke dalam Keraton dan berhenti tepat di depan pendopo
Jay melihat Mira, Diana, Rani, Eyang Darmo, indah, sari dan beberapa anggota keraton yang siap menyambutnya
Menghentikan kendaraan tepat di pinggir pendopo, Jay keluar dengan senang hati sambil merentangkan tangannya ke arah Mira
Memberikan pelukan penuh kasih sayang kepada Mira, Jay mencium aroma wangi tubuh Mira yang telah lama ia rindukan
" Aku kembali Mira" kata Jay dengan lembut di telinganya
" Ya selamat datang kembali Jay" jawab Mira dengan hangat
Melihat senyum Mira yang menawan Jay menjadi tidak tahan dan memberikan ciuman yang dalam kepadanya
Setelah ciuman dalam yang singkat Jay mengalihkan pandangannya kepada Diana yang telah menatapnya lama dengan wajah yang penuh rindu
Melepaskan pelukan dari Mira Jay menghampiri Diana dan memeluknya dengan erat sambil mencium bibir harumnya, dan melepaskannya tak lama
" Aku kembali Diana " kata Jay kepada Diana
" Selamat kembali Jay, kami merindukan kamu" jawab Diana dengan wajah memerah dan malu
" Haahah....sekarang Rani apakah kamu juga merindukan paman?" tanya Jay kepada Rani
" Ya Rani kangen paman" kemudian memeluk Jay dengan erat
Dilanjutkan memeluk eyang Darmo, indah, dan Sari, Jay merasa keraton benar-benar menjadi rumahnya
Kemudian tak lupa Jay mengalihkan pandangannya kepada Amel yang telah lama menanti perkenalan dari Jay
." Ahhh..hampir lupa perkenalkan ini Amel, saudari baru kalian dan cinta masa kecil ku" jawab Jay dengan wajah penuh senyum memperkenalkan Amel kepada yang lain
Melihat Jay memperkenalkan dirinya, Amel segera menyusul dan memberikan perkenalan " Perkenalkan nama saya Ameliana, kalian bisa memanggil saya Amel"
Kemudian dimulailah obrolan seru dari para wanita menyisihkan Jay yang kini hanya menjadi penonton
" Ok baiklah sekarang waktunya kita makan siang bersama para wanita pengungsi yang lain" sela Jay saat melihat Amel dan yang lain cepat beradaptasi
" Oh ya kami lupa ayo...ayo...segera kita menyusul mereka ke dalam pendopo" jawab Mira memimpin
Kali ini untuk menyambut kembalinya Jay, jamuan makan yang kaya disajikan, dengan berbagai daging sapi, dan ayam serta tumis serta sayur mayur yang berlimpah dengan buah-buahan segar sebagai pencuci mulut
Merasakan rasa masakan yang enak, banyak seruan yang terdengar dari para mulut wanita pengungsian yang membuat hati mereka menjadi Yaman
Karena merasa sambutan yang hangat dari Kelompok Jay, tak lama makan siang pun berakhir dengan bahagia
Dan mereka di bimbing menuju ke arah belakang dari keraton dimana gedung tempat tinggal pelayan berada, sebagai tempat tinggal sementara mereka sebelum rumah baru yang disiapkan untuk mereka selesai dipersiapkan
Ya rumah bagi para pengungsi ini tengah dikerjakan oleh para anggota pelayan di dalam Keraton, dengan membuat sebuah aula besar dengan sekat yang memisahkan setiap kamar yang dibuat
Disisi lain Jay meninggalkan Amel dan wanitanya
yang lain, untuk kembali ke kamarnya dan beristirahat serta membersihkan dirinya
Setelah kepergian Jay, Mira terlihat lebih mendominasi dalam memimpin percakapan dengan Diana sesekali berbicara dan Amel sebagai junior lebih banyak mendengarkan
Tetapi tidak ada rasa permusuahan diantara mereka, yang ada rasa kasih sayang antar saudari yang coba mereka bangun, karena mereka menyadari identitas Jay dan beban yang dibawanya
Serta karena perubahan dunia menjadikan mereka lebih rela dan juga dengan tidak berat menerima kehadiran satu sama lain
Terlebih dengan status jay sebagai calon Raja yang membuat mereka lebih sadar bahwa demi kelangsungan keturunannya, Jay tidak mungkin menikah dengan hanya satu atau dua wanita
Dia perlu menikah dengan banyak wanita, demi menjaga garis keturunan untuk tetap berlanjut sebab yang mereka tahu dari obrolan yang mereka bicarakan
Mira memberitahu mereka bahwa hanya tersisa Jay sebagai pewaris terakhir dari kerajaannya sehingga butuh usaha ektra lebih demi mewujudkan kelahiran baru dari keturunan Jay
Dan hal ini yang sekarang dibahas oleh mereka dan dengan pengertian yang mereka bangun, pada akhirnya semuannya menerima dengan hati yang ikhlas dan rela
Dan tanpa banyak perdebatan posisi Mira sebagai ratu sudah dikonfirmasi dan tidak ada yang bisa merubah, karena Mira wanita pertama Jay dan wanita yang paling dicintai Jay
Meski terkesan tidak adil tapi itulah fakta yang ada, dan Amel serta Diana menerima dengan ikhlas bahwa mereka adalah selir jay
Dan setelah mengkonfirmasi beberapa masalah penting dan dasar, maka obrolan para wanita ini kembali berubah menjadi obrolan biasa
Dimana mereka saling memberi tahu masa lalu mereka dan kenapa mereka menjadi jatuh cinta dengan Jay
Melihat mereka asik saling bercerita kisah mereka, tanpa sadar keakraban ketiganya menular dan membuat suasana menjadi lebih harmonis
Saat sosok lucu Rani ikut bergabung bersama mereka, sambil menikmati cemilan dan meminum teh ke empatnya kali ini bercanda dengan riang
Tak sampai Mira melihat wajah Amel yang lelah, dia meminta indah untuk menunjukan kamar bagi amel untuk beristirahat
Dan Amel pun menyambut dengan senang hati, karena dia juga merasa lelah dengan perjalanan yang ia lalui selama ini, jadi mengucapkan salam Amel dengan bimbingan indah berjalan menuju kembarnya.