Raja Terakhir ( Last King)

Menertibkan kota Jaya



Menertibkan kota Jaya

0Setelah memutuskan proyek besar dalam pembangunan kota Jaya kali ini masalah pengungsi jelas merupakan hal lain yang tak kalah penting untuk di urus     
0

Dan kali ini setelah bencana besar zombie dan juga hari-hari bertahan selama seminggu, di perkirakan bahwa penduduk di kota Jaya hanya menyisahkan 40% saja     

60% sisanya mati dengan berbagai alasan dengan hampir seluruhnya berhubungan dengan menjadi zombie, diserang zombie, atau mati karena zombie     

Yang jelas ini sangat merusak pondasi dari kota Jaya karena banyak personil yang dibutuhkan untuk menjalankan kembali fungsi dari kota Jaya     

Tetapi fakta membuktikan bahwa banyak dari personil ini telah mati atau berubah menjadi zombie, jadi posisi di berbagai departemen dalam Kota Jaya jelas memiliki banyak posisi kosong     

Dan untuk itu, militer bersama polisi di tugaskan dalam mendata dan merekrut bakat yang ada, demi mengisi kekosongan dari personil yang dibutuhkan     

Kali ini untuk segera mengatasi kelangkaan dari personil yang ada, sebuah stadium besar di siapkan dalam memilih dan menseleksi personil yang akan di tempatkan di posisi yang kosong     

Dengan imbalan gaji dan juga makanan yang berlimpah, serta unit rumah yang akan dibagikan secara gratis, jelas lowongan pekerjaan ini menjadi harapan besar bagi kota Jaya     

Seperti sebub hukum ekonomi saat permintaan meningkat maka harga akan naik, begitu juga dengan lowongan yang ada, meski banyak tidak mungkin untuk menerima semua orang di posisi yang sama     

Dalam hal ini tunjangan dan juga perlakuan yang baik, menjadi sebuah kelangkaan dalam banyaknya peminat yang ada     

Sehingga gesekan kecil pun, seiring berjalannya waktu akan menjadi semakin intens dan juga sering terjadi     

Dan hal ini yang membuat keributan yang awalnya hanya terbatas pada beberapa orang menjadi semakin meluas dan menjadi tak tertahankan     

Beruntung aksi cepat dari tim keamanan, dapat segera mengendalikan situasi dan dengan cepat meredakan keributan yang ada     

Tetapi jelas sang pencipta kerusuhan kini menjadi target dari tim keamanan dan sel dingin menjadi rumah baru bagi mereka     

Menangkap beberapa pelaku utama dari kerusuhan, dan tim keamanan dengan sigap memutus kerusuhan yang ada     

Tetapi di balik reaksi cepat dari tim keamanan, jelas ada celah yang tak bisa dipungkiri, dengan banyaknya masyarakat yang ikut serta dan keterbatasan personil yang ada     

Maka kemungkinan terjadinya kerusuhan selalu ada, dan hal ini menjadi perhatian kusus dari para pemimpin di atas     

Untuk membuat sistem keamanan yang lebih baik dengan personil yang kurang, menjadi solusi yang mendesak dan sangat di butuhkan     

Apalagi proses penyeleksian ini tidak hanya dilakukan sekali tetapi juga akan dilakukan berkali-kali, hingga kuota yang kosong terisi semua     

Dan tidak hanya satu tempat yang akan menyelenggarakan, tetapi jelas akan ada banyak tempat, karena luasnya kota Jaya     

Menjadikan perekrutan secara normal jelas tidak akan bisa, jadi dengan kata lain bahaya besar kerusuhan perlahan mengintai     

Dan tak lupa para pengacau yang kini mulai dengan terangan-terangan terjadi di kota Jaya, meski selamanya berada di luar dari zona pengaman     

Tapi jelas ini adalah masalah yang harus segera di selesaikan, karena saat kota akan memulihkan diri, dia tidak bisa digerogoti dari dalam     

Jika tidak kekacauan dan juga kehancuran yang akan melanda, jadi sekarang tim keamanan membentuk unit-unit kecil dengan beberapa personil di dalmnya untuk berkeliling lebih dalam ke area pemukiman warga     

Dan jalan - jalan juga menjadi fokus dari pengamanan, hal ini dilakukan demi meredam dan mengurangi kejahatan serta tindakan yang mulai tak terkendali seiring terjadinya bencana virus zombie     

#####     

Di sebuah daerah pemukiman warga biasa, tampak 4 personil keamanan polisi lengkap dengan senjatanya     

Berkeliling mengecek keamanan warga yang ada, saat keempatnya sedang berpatroli " Kapten daerah ini jelas salah satu zona kuning yang ada di peta" seorang anak buah memberikan pengingat kepada kapten     

" Ya saya tahu, makanya kita ditugaskan berpatroli disini, demi merubah warna di peta dari kuning ke hijau" balas sang kapten     

" Ya Dul, kita semua tahu ini daerah kuning, hanya kamu yang tidak tahu karena asik tidur saat briefing" suara temannya mengejek dari samping     

" Huh...Supri apa kau pikir aku tidak tahu kau sama dengan ku, kalau bukan karena Deni yang mengingatkan mu mana mungkin kamu ingat" balas Dul kepada Supri     

" Heyy...sudah fokus ke pengamanan kalian terlaku berisik" bentak suara temannya yang lain bernama Deni     

Sekejap keduanya menjadi diam dan dengan jujur berpatroli di seputar perumahan warga, tak lama suara minta tolong terdengar " Tolong....tolong...." suara seorang anak remaja terdengar di sudut Jalan perumahan warga     

" Dengar ada panggilan minta tolong, cepat kesana" perintah sang kapten dan mulai berlari menuju sumber suara     

Tak lama ke empatnya segera berlari menuju sumber suara, dan saat mereka sampai disana, mereka melihat seorang remaja lekai usia belasan tahun sedang dipukuli oleh dua lelaki dewasa     

" Berhenti jangan bergerak" teriak sang kapten     

Sesat gerakan memukul dua lelaki dewasa itu berhenti, dan memalingkan wajahnya terlihat raut muka ganas dengan pakaian yang berantakan     

Jelas Keduannya seorang gengster, mendekati ke duannya sang kapten kembali berbicara " cepat tangkap mereka, Deni Supri" perintah sang kapten     

." Baik kapten" segera Keduannya bergegas menuju ke arah dua lekai dewasa, kedua geng itu tak berkutik karena ada moncong pistol yang mengarah mereka dari sang kapten     

" Duk ngapain kamu diem, cepat periksa anak itu" perintah sang kapten melihat Dul yang masih terdiam     

." Ahhhh...iya kapten segera" tak lama Dul menghampiri dan melihat luka pada anak tersebut, jelas nampak luka tidak mengenai bagian vital dan hanya luka memar     

." Kamu gapapa?" tanya Dul     

" Ahh terima kasih paman polisi, telah membantu saya" kata anak itu berdiri dengan bantuan Dul     

" Ok kamu sekarang ikut kami ke pos untuk membuat laporan dan perawatan akan luka kamu"     

" Baik paman polisi" mengangguk setuju dan mengambil bungkusan hitam di dekatnya     

" Bungkusan apa itu?" tanya Dul     

." ini makanan, berisi roti, tepung dan sosis," jawab sang anak remaja     

"Oh kamu mendapat paket bantuan ?" tanya lagi Dul     

" ya saya mengambilnya di balai kota" jawab sang remaja     

" Lantas jangan bilang, kamu dipukuli karena makanan ini?" tanya Dul lagi     

." ya mereka mencoba merebut jatah makanan saya, mereka tidak mendapat bantuan karena catatan kriminal mereka" jawab sang anak tampaknya mengenal dua pria dewasa tersebut     

" Jadi kamu kenap mereka?"     

" Ya, orang disekitar sini tahu siapa mereka" jawab sang anak lagi     

." Ok sekarang sebaiknya kita menyusul yang lain, dan berikan tas mu, biar saya yang bawa"     

Menyerahkan dengan ragu kepada Dul, anak lekai itu tampak penuh pertimbangan     

." Hayyy...kawan jangan berpikir terlalu jauh,saya tidak akan mengambil jatah mu" balas Dul.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.