Raja Terakhir ( Last King)

Putri Laksmi II



Putri Laksmi II

0Melanjutkan ceritanya, Riska berbicara banyak hal kepada Sang Putri, tapi ada satu hal yang aneh tentang semua yang ia ceritakan     
0

Yaitu, tema dari cerita yang ia ceritakan hanya berputar pada interaksi antar manusia, sedang kan mengenai barang-barang atau benda mati Tuan Putri tampaknya tidak begitu tertarik     

Entah karena dia kesepian atau memang karena psikologinya yang telah terkurung, sehingga sangat mendambakan interaksi dengan orang lain     

Khususnya bagi mereka yang belum pernah ia temui, jadi pertanyaan di luar lebih banyak tentang seputar pasar, taman bermain, gedung olah raga, hotel, Tempat ibadah dll     

Yang menunjukan ketertarikannya pada bersosialisasi, terlebih saat sang Putri mendengar cerita tentang anak-anak Yatim Piatu di panti asuhan     

Dirinya menjadi semakin bersemangat untuk keluar, seolah-olah membayangkan dirinya adalah bagian dari anak-anak di panti asuhan     

Dan ini membuat Riska sebagai pencerita menjadi terharu, karena Sang Putri mau atau peduli kepada anak Yatim Piatu, yang tanpa Sang Putri sadari     

Bahwa sang Pencerita juga adalah anak Yatim Piatu yang ditinggalkan oleh orang tuannya meninggal sejak kecil, dan diadopsi dan dibesarkan oleh bagian pelayan istanah sejak kecil demi melayani Sang Putri     

Tentu ini adalah kisah tersendiri yang tidak bisa di ceritakan oleh Riska, karena tanpa Ijin atau pertanyaan dari Sang Putri dia tidak bisa membicarakan masa lalunya     

Karena ada pengawasan ketat tentang itu, jadi dia hanya bisa tersenyum dan bersyukur sebagai ucapan terima kasih dari lubuk hatinya yang terdalam     

Mencoba mewakili apa yang dirasakan oleh para anak Panti Asuhan, dalam membayangkan kunjungan kepedulian seorang Putri Kerajaan Mereka     

" Tuan Putri, sekarang sudah masuk jam makan siang, sebaiknya kita lanjutkan besok lagi" saran Riska saat melihat waktu yang telah siang     

." Aaahhhhh cepat sekali, padahal aku masih ingin mendengar yang lain" jawab manja Sang Putri     

" Tenang Putri, masih ada hari esok, putri bisa mendengarkan lagi cerita selanjutnya" bujuk Riska     

" Baiklah, Riska aku terima saran kamu, dan karena hari ini aku dalam suasana yang bahagia, maka beri tahu ibuku makan siang kali ini biarkan kita makan di paviliun taman Kerajaan" kata Sang Putri meminta Riska memberi tahu sang Ratu     

." Baiklah Putri akan segera saya lakukan, kalo begitu saya mohon pamit" kemudia membungkuk dan melangkah kan kakiknya keluar kamar Sang Putri     

Kali ini Riska berjalan menuju ke arah bawah dari bagian istanah dimana letak Kamar Sang Ratu berada     

Berjalan menuruni tangga dan melewati koridor yang indah penuh dengan lukisan dan juga karya seni     

Tampak beberapa penjaga berada di setiap puluhan langka dari koridor, dan di ujung dari Koridor ada sebuah kamar besar dengan 4 penjaga berjirah Emas yang menjaga pintu kamar tersebut     

Ada juga seorang pelayan Perempuan paruh baya yang duduk dengan mantap di depan pintu, menunggu instruksi dari Sang Ratu     

Memberi salam kepada Pelayan Paruh baya Riska berbicara" Selamat Siang Bunda, saya diminta Tuan Putri untuk menyampaikan pesan, beliau ingin makan siang bersama dengan sang ratu di paviliun taman Kerajaan"     

" Begitu baik kamu tunggu disini sebentar" jawab Wanita yang disebut Bunda     

Mengetuk pintu beberapa kali dan meminta ijin, kemudian sang bunda memasuki kamar sang ratu     

Memasuki kamar Warna cerah tetapi lembut mendominasi kamar tersebut, berbalut dengan perabotan yang elegan dan terkesan unik     

Kamar Sang Ratu terlihat elegan dan Yaman, berjalan lebih ke arah dalam, disana terlihat sosok seorang wanita cantik di usia akhir 30 an yang tampak anggun dan cantik     

Dalam balutan gaun mewah dan juga elegan, Sang Ratu nampak sedang menyisir rambut hitamnya yang terawat baik, tanpa menoleh ia berbicara " Bunda ada apa?" suara lembut terdengar dari sang Ratu     

" Maaf Ratu mengganggu, Ada pesan dari Tuan Putri, beliau minta makan siang bersama Sang Ratu di paviliun taman Kerajaan" jawab sang bunda     

" Oh makan di taman, tampaknya dia dalam suasana hati yang baik" tersenyum sambil berkata     

" Baiklah, saya setuju" jawab Ratu singkat     

." Kalo begitu saya Pamit Ratu" membungkuk dan bergegas keluar kamar     

Mengangguk sebagai persetujuan, sang ratu tidak melihat kepergian Bunda     

Keluar dari kamar, Bunda kemudian menyampaikan pesan yang disampaikan Ratu kepada Riska     

Setelah Riska menerima balasan, dia segera bergegas ke dapur untuk memberi tahu koki kerajaan dan pelayan dapur agar mempersiapkan tempat dan makan siang di dalam pavilion taman kerajaan     

Setelah menyelesaikan pengaturan ia kembali lagi menuju ke arah kamar sang Putri untuk memberikan kabar     

Berjalan sebentar, dan tak lama ia tiba di kamar sang Putri, saat dirinya masuk ke kamar Sang Putri tampak sudah siap untuk keluar     

Datang mendekat dan melihat pakaian serta riasan yang dipakai sang putri, setelah melihat bahwa tidak ada hal yang salah dan memalukan     

Kemudian ia menganggukkan kepala kepada sang Putri, melihat ini Sang Putri tersenyum dan berjalan keluar kamar sambil diikuti oleh Riska berjalan di belakangnya     

Berjalan ke luar kamar dan melewati tangga, sepanjang jalan setiap pelayan dan penjaga yang melihat membungkuk memberi hormat dengan tersenyum     

Dan dibalas oleh Sang Putri dengan Senyum yang manis, tak lama mereka keluar dari Istanah dan tiba di halaman belakang, berjalan beberapa saat mereka sampai di taman kerajaan     

Melihat taman yang indah dengan berbagai bunga bermekaran, tampak membuat suasana sang putri bertambah senang     

Berjalan di jalan kusus yang ada di tengah taman, tak lama sebuah paviliun indah terlihat di kejauhan     

Dibangun di pinggir danau buatan di dalam taman kerajaan, tampak suasan asri tidak hilang     

Memasuki ke dalam paviliun yang berukuran besar, yang dapat menampung belasan orang tampak meja makan beserta alat makan telah tersedia     

Ada dua pelayan yang menunggu, saat melihat kedatangan sang Putri segera bergegas memberi hormat dan mempersilakan duduk     

" Tolong buatkan saya minuman dingin" Pinta sang putri     

." Baik Tuan Putri" jawab pelayan kemudian segera membuat minuman dingin untuk sang putri     

Menyajikan di depan sang putri, segera dia menyesapnya dan ada raut kepuasan di wajahnya saat menyesap minuman dingin     

Tak lama langkah kaki terdengar dan dari arah Pintu paviliun, sang Ratu datang dengan 4 datangnya     

Memasuki Paviliun segera pelayan yang ada memberi hormat, dan mempersilakan sang ratu duduk di sebelah sang putri     

." Ibu akhirnya kamu datang juga, Putrimu sudah lapar menunggu terlalu lama" kata sang putri manja kepada sang Ratu     

" Baiklah kamu menunggu hanya 5 menit dan itu dibilang lama" balas sang Ratu     

." Ya 5 menit lama saat kamu lapar ibu" balasnya lagi     

Saat mereka bercanda koki dan pelayan lain masuk, dan mulai membuat pengaturan hidangan, tak lama hidangan yang ada siap di makan     

." Ratu dan Putri silakan makan" kata sang koki     

" Baiklah terima kasih atas kerja kerasmu" jawab Sang Ratu     

." Ok kita makan" balas sang Putri     

." Plak" sebuah tepukan halus mengenai tangan sang putri     

" Perhatikan etikettt sayanggg" sang ratu melihat ke arah sang putri     

Tahu tingkahnya salah ia menunduk dan meminta maaf " Maaf Ibu"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.