Raja Terakhir ( Last King)

Putri Laksmi III



Putri Laksmi III

0Setelah di persilakan untuk makan, kemudian Sang Putri dan Sang Ratu pun memulai makan siang mereka     
0

Keduanya sambil memakan makanan tak lupa berbicara seputar keluarga mereka, " Ibu, apakah Ayah masih sibuk dengan urusannya?" tanya Sang Putri saat selesai menelan makanannya     

" Ya Ayah mu masih sibuk, dan banyak urusan yang perlu ditangani, mungkin saat makan malam baru akan kembali " jawab Sang Ratu     

" Lantas bagaimana dengan adik, ku? kenapa dia tidak ikut makan bersama?" tanya Sang Putri lagi     

" Adik mu diajak oleh Ayah mu untuk ikut serta dalam menangani urusan kerajaan, karena usianya yang sudah 16 tahun, dirasa tepat untuk mulai belajar" jawab kembali Sang Ratu     

" Pantas dia sekarang jarang terlihat, biasanya dia akan mampir ke kamar ku saat siang hari" keluh Sang Putri     

" Dia harus mengemban tugas yang berat jadi wajar jika tidak bisa menemani kamu main, hanya kamu disitanah ini yang berkeliaran tanpa beban" kritik Sang Ratu     

" Ahhh...Ibu bagaimana bisa kamu bicara seperti itu, jelas-jelas aku berkontribusi kepada istanah" segera membatah pernyataan sang Ratu     

" Kontribusi apa?" tanya Ratu heran     

" Menanam bunga, membuat suasana Yaman dan banyak lagi" jawab sang putri sambil tertawa     

" Itu hanya olok-olok mu, sebagai Putri kerajaan kerja mu hanya bermain saja" balas sang Ratu     

" Ya habis mau bagaimana lagi Bu, aku lelah di Istanah ini, sudah setiap sudut aku jelajahi" balas sang Putri     

" Ahhh.....kasian Putri kerajaan kita terkurung di dalam sangkar, seperti burung kenari" tertawa meledek     

" Huft....ibu hanya bisa membuli"     

" Ya putriku yang cantik, Ibu tahu kesusahan kamu, tapi ini semua demi kamu sendiri dan demi kerajaan jadi kamu harus bersabar, toh sebentar lagi kamu bisa keluar kan" kata sang ratu membalas     

" Aku paham ibu soal itu, dan aku sudah menerima semuanya dengan ikhlas, satu hal ya aku tak sabar melihat dunia luar" berkata dengan wajah penuh harap di wajahnya     

Melihat wajah putrinya yang penuh dengan harapan, Sang Ratu tanpa terasa merasa bersalah karena harus mengurung putrinya sendiri di dalam wilayah istanah, tanpa bisa melihat dunia luar     

Dia awalnya merasa ini adalah keputusan yang kejam, tapi lambat laun dia harus mengalah karena tahu, ini peraturan yang tak bisa dirubahnya     

Jadi sebisa mungkin dia menghibur putrinya dengan mengerahkan cinta dan kasih sayang yang tulus kepadannya     

Dia sangat menyadari perasaan terkurung dan juga terkekang, meski secara fisik dia tidak di penjara tapi penjara kebebasan adalah sesuatu yang lebih berat     

Bagaimana rasanya saat kebebasan direnggut, hanya bisa melihat dari balik tembok dan tidak bisa merasakan meski dia bisa melihatnya     

Apalagi diusia putrinya yang masih terbilang muda, itu adalah cobaan yang sangat berat bagi seorang ibu melihat anaknya menderita dan tak bisa berbuat apa-apa     

Beruntung keluarga kerajaan mereka hanya terdiri dari empat orang tidak ada selir dan anggota kerajaan yang lain     

Jadi tidak perlu intrik di dalam tubuh anggota kerajaan, sehingga suasana harmonis dan penuh kasih sayang tersaji di dalmnya     

Dan sebagai Putri kesayangan, Laksmi mendapatkan porsi kasih sayang yang besar, meski dia memiliki adik lelaki     

Tetapi adik lelakinya memiliki kepribadian yang jauh lebih dewasa dari padanya, sehingga orang yang menghibur kebanyakan adalah sang adik daripada kakaknya     

Dan Laksmi menyadari hal itu, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak karena rasa kerinduan akan dunia luar terlalu besar mempengaruhi hati dan pikirannya     

Sehingga untuk mengalihkan kesedihannya, dia berusaha menjadi pribadi yang ceria dengan sifat usil tetapi baik hati     

Menjadikan istanah yang tampak bermartabat memiliki sisi hangat dan tawanya sendiri, seiring adanya Laksmi     

Ya banyak penjaga dan pelayan yang menyayangi sang putri, itu terjadi karena sifat hangat dan tak berjarak yang di tampilkan Laksmi kepada mereka     

Dan mereka tahu dibalik kepolosan dan juga kejenakaan dari Putri Laksmi tersimpan tekat serta hati yang teguh jika memutuskan sesuatu     

Hal ini sudah sering terbukti dari keputusan keras kepala Putri Laksmi tentang suatu pendapat dan keputusan yang telah ia buat     

Bahkan Rajapun tak bisa membujuknya hanya sang Ratu yang bisa sedikit melunakkan ya meski begitu dia tidak bisa merubah keputusannya     

Dan sang adik, ketika tahu kakaknya memutuskan sesuatu hanya akan bisa tersenyum masam karena dia tidak akan bisa membantu ataupun merubahnya, yang ada jika ia ikut membujuk dia akan menjadi sasaran kakaknya     

Tentu hal itu membuat sang adik menjadi kapok untuk ikut membujuk sang putri, jadilah kemauan sang Putri seperti dekrit kerajaan sekali dikeluarkan tidak ada yang bisa menentangnya     

Kembali ke makan siang sang Putri dan Sang Ratu yang kali ini telah menyelesaikan makannya, mereka tampak puas dengan hidangan dan suasana yang ada     

Jadi setelah acara makan siang mereka membuat keputusan untuk beristirahat sejenak di paviliun ini     

Menyesap jus yang telah di buat sang putri berbicara " Ibu apakah kamu punya tempat favorit di ibu Kota?" tanya sang putri tiba-tiba     

." Kenapa kamu bertanya? " balas sang Ratu     

." Aku hanya penasaran, tempat seperti apa yang menjadi favorit ibu" balas sang putri     

" Ya jika kamu benar-benar ingin tahu, nanti ibu akan ajak kamu saat ijin keluarmu tiba" jawab sang Ratu     

" Tidak bisakah ibu memberitahuku sekarang" balas sang putri memohon     

"Tidak jika ibu ceritakan kamu akan kepikiran dan terus bertanya" jawab sang Ratu     

" Itu tidak bisa menyalahkan aku karena ingin tahu, siapa yang menyuruh untuk mengurungku di Istanah" balas sang putri     

" baiklah-baiklah ibu akan beri kamu klue, tapi bukan jawabannya ok" balas sang Ratu     

." yey....ibu memang terbaik" balas sang Putri ceria     

" Nah tempat favorit ibu, adalah tempat dimana banyak anak-anak, tempat dimana mereka berkumpul dari berbagai latar belakang dan asal" jawab sang ratu     

" Tempat apa itu? apakah sekolah?" balas sang putri     

" Bukan jawaban kamu salah, ayo tebak" ledek Sang ratu     

" Taman bermain" Balasnya lagi     

" Bukan kamu masih salah" jawab kembali ratu     

" Lantas apa? bukanya dua tempat itu paling besar kemungkinannya, ok apakah tempat umum?" tanya sang Putri     

" Ya termasuk, ayo tebak terus"     

" Baiklah tempat umum, banyak anak-anak dan dari berbagai latar belakang, jelas ini tempat yang umum orang tahu" gumam sang Putri     

Melihat Putrinya merenung sang Ratu hanya tersenyum, dan menunggu dengan sabar, sampai beberapa saat kemudian dia berteriak     

." Aku tahu, apakah pantai? apakah kolam renang? apakah taman biasa? " bertanya dengan mata penuh harapa jawabannya benar     

" Tidak semuanya salah sayang" balas sang ratu     

" Lantas apa? rasanya semua tempat sudah aku sebutkan Bu, tidak bisakah kamu memberikan klue yang lain" memohon kepada Sang Ratu     

." Baiklah karena kamu sudah berusaha keras ibu kasih jawaban lagi, tempat itu juga menjadi rumah bagi mereka" kata Sang ratu     

." Rumah mereka, dan banyak anak-anak.....aaaaa aku tahu Bu, tempat yang ibu maksud adalah panti asuhan" balas sang putri     

" Yup kamu benar sayang" tersenyum mengiyakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.