Raja Terakhir ( Last King)

Serangan Kerajaan Muria IV



Serangan Kerajaan Muria IV

0Tak lama setelah armada kerajaan Damar tiba, berselang beberapa jam kemudian armada kerajaan Cempaka pun tiba, dan saat waktu menunjukan waktu makan malam     
0

Ke tiga armada sudah rapih bersandar di titik poin yang mereka setujui, adapun titik poin itu adalah sebuah pulau tak berpenghuni yang memiliki luas puluhan hektar     

Dengan vegetasi alam yang cukup subur dan terdapat air tawar di dalmnya, menggunakan kapal kecil ke tiga pemimpin armada bersama dengan para jenderal mereka dan juga perwira kapal     

Turun menuju ke arah pulau, dimana telah disediakan makan malam bersama dari staf Kerajaan Muria, karena mereka armada pertama yang tiba jadi mereka melakukan persiapan terlebih dahulu daripada armada yang lain     

Setelah tiba di tempat yang di tentukan sebagai tempat makan bersama, para laksamana dari tiga armada ini saling tertawa dan berbicara dalam bahasa yang harmonis     

Adapun tempat makan mereka adalah sebuah tenda yang Kudus digunakan sebagai tempat untuk personil militer makan, bedanya tenda besar yang dapat menampung puluhan orang ini di tata dengan baik, dan ada meja bundar besar di tengah tenda     

Yang menjadi tempat bagi para laksamana untuk makan bersama para jenderal mereka, di meja makan bundar yang dapat menampung 15 orang     

Duduk Laksama Diki dari armada kerajaan Muria, di susul oleh ke tiga jenderal dari tiga Matra, kemudian ada Laksamana Hazard dari kerajaan Damar bersama para jenderalnya juga     

Kemudian di susul oleh Laksamana Alex dari kerajaan Cempaka yang juga duduk bersama para jenderalnya, kali ini pembicaraan di tunda saat menu utama disajikan     

Mereka hanya berbicara dan mengobrol masalah sepele, mengesampingkan obrolan penting yang seharusnya di bahas     

Setelah selesai dengan hidangan utama dan makan hidangan penutup, barulah obrolan mereka mulai mengarah kepada operasi yang akan mereka lakukan     

Sampai makanan penutup selesai dan di ganti dengan minum kopi serta teh, pembicaraan mengenai Misi mereka menjadi lebih serius     

Tak sampai waktu malam menunjukan pukul 9 ke 3 Laksamana bersama dengan para jenderalnya yang sudah menyepakati kelanjutan dari rencana misi ini berpamitan satu sama lain dan segera kembali menuju ke atas kapal mereka     

Malam ini menjadi malam terakhir bagi ke tiga armada untuk beristirahat dengan Yaman, karena mulai besok pagi saat ke tiga armada ini berlayar     

Mereka akan memulai misi mereka dalam menyusup dan melakukan beberapa sabotase serta serangan langsung terhadap fasilitas dan juga ibu kota dari keluarga besar     

Serangan mereka di fokuskan kepada 3 ibukota dengan tujuan memberi tahu para keluarga besar bahwa mereka juga mampu menyerang ibu kota mereka meski dalam kondisi saat ini wabah virus zombie merebak     

Pagi menjelang dan dengan peliut panjang dari 3 armada yang ada, mereka mulai berbaris dengan rapih dengan formasi sejajar menuju ke arah Ibu kota dari keluarga besar     

Di dalam Ruang Juru kemudia kapal induk Kerajaan Cempaka, Laksamana Alex sedang melihat lautan luas di depannya sambil berbicara dengan ajudan dan juga para jenderal yang lain     

" Serangan balasan ini adalah niat Ratu kita untuk memberi tahu mereka para keluarga besar, bahwa meski kita cinta damai tetapi jika mereka berani mengusik maka kita akan dengan senang hati membalas berkali-kali lipat" Suara Laksamana terdengar di telinga para anak buahnya     

" Benar Laksamana, jika mereka tidak menggunakan trik kotor dalam Pegunungan Bruno, mana mungkin kita harus memindahkan mereka para masyarakat menjauh dari rumah mereka" kata seorang jenderal angkatan darat     

." Ya Jenderal kamu benar, mereka terlaku tak berperasaan tidak hanya melepas virus zombie ini tapi mereka juga ingin mengusir kita dari rumah dan tanah tempat tinggal mereka" balas Sang Laksamana     

" Karena itu Laksamana kita tidak bisa membiarkan mereka pergi mudah kali ini, bersama dengan kerajaan Muria dan Cempaka kita akan memberi mereka pukulan yang hebat" imbuh jenderal angkatan udara     

" Ya kerja sama ini adalah awal nyata dari perang terbuka kita dengan para keluarga besar" kata Laksamana kembali     

" Laksamana saya dengan kerajan Muria sudah memulihkan ibu kotanya? lantas bagaimana dengan kerajaan Damar?" tanya jenderal angkatan Laut     

" Dari obrolan dengan Laksamana Diki, berita itu benar adanya dan baru beberapa hari mereka mampu menguasai kembali ibu kota mereka, sedangkan ibu kota kerajaan Damar, mereka juga telah berhasil dikuasai kembali saat keberangkatan misi kita" balas sang Laksamana     

#####     

Di Kapal induk kerajaan Damar Laksamana Hazard beserta staf dan jenderalnya sedang mengadakan rapat     

" Laksamana menurut berita yang telah kita dapatkan dari anggota intelegent yang berada di ibukota target kita, bahwa ibu kota mereka sudah dalam kendali penuh dan sejak sehari setelah virus dengan cepat dapat di ambil alih     

Personil intelegent disana, memberikan informasi yang sangat berguna, jadi para manusia yang telah menjadi zombie, mereka tidak mengamuk di dalam kota, tetapi dengan cepat keluar dari kota     

Seolah-olah ada yang membimbing mereka untuk keluar dari kota dan tidak menimbulkan kerusakan terhadap ibu kota mereka, dan pemandangan aneh ini disaksikan oleh seluruh warga masyarakat di ibukota mereka     

Tidak ada niat penyembunyian apapun, seolah-olah mereka sudah siap dengan semua spekulasi yang ada"     

Seorang staf menyampaikan laporannya     

" Ya mereka dengan mudah memindahkan para zombie ini, jelas mereka memiliki cara dan saya curiga apakah obat penawar juga ada di tangan mereka" kata Sang Laksamana membalas     

" Kemungkinan besar seperti itu Laksamana" balas seorang jenderal angkatan laut     

" Nah untuk itu, selain menyerang kita juga perlu mengecek laboratorium rahasia mereka yang telah di temukan oleh personil kita, dan siapkan tim kusus untuk melakukan sabotase disana dan melihat apakah ada obat penawar" perintah Laksamana     

" Siap laksanakan " jawab para jenderal dan staf yang ada     

" Ok kita sudahi dulu rapat ini, sekarang cek lagi persiapan personil dan alutsista yang kita bawa, jangan mengecewakan Raja dan masyarakat kita" balas Laksamana     

Kemudian tak lama mereka bubar dan mulai melakukan tugas yang telah mereka terima, sedangkan unit kusus yang akan dipersiapkan dalam sabotase laboratorium keluarga besar     

Sang laksama bersama ajudannya akan melihat sendiri, Guna memastikan kemampuan dan juga kesiapan baik itu personil ataupun peralatan yang akan mereka gunakan     

Terlebih mereka juga harus memastikan rute serta sarana saat nanti mereka melakukan misi demi keberhasilan misi, kesalah sedikit pun tidak di ijinkan dalam operasi kusus ini.     

Jadi konsentrasi Laksamana Hazard menjadi lebih maksimal, karena jika benar adanya penawar dalam laboratorium ini, bencana zombie ini akan cepat mereda dan mereka bisa kembali hidup dalam keadaan mereka sebelumnya     

Sehingga misi ini bukan hanya sebuah tugas tapi juga harapan dari banyak umat manusia di planet Gaya, yang berharap semuanya akan kembali seperti semula.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.