Raja Terakhir ( Last King)

Gunung Agung



Gunung Agung

0Di sebuah pulau terpencil di tengah samudra, dengan hamparan lautan yang luas membentang tak berujung, tak ada yang bisa dilihat terkecuali lautan yang tanpa akhir     
0

Meski begitu tepat di bawah, ada sebuah pulau besar berukuran ratusan kilometer yang tampak purba dan juga sangat tua     

Hal ini bisa terlihat dari jenis tumbuhan dan hewan yang mendiaminya, karena mereka kebanyakan hewan dan tumbuhan yang sudah punah atau sudah tak ada lagi kebanyakan saat ini     

Sehingga bisa dibilang ini adalah tempat terakhir bagi mereka untuk hidup, di tengah semua dari keajaiban yang ada tampak sebuah gunung besar yang memiliki tinggi ribuan meter     

Tampak agung dan sangat perkasa, seperti pilar langit yang menahan langit agar tak runtuh, di sekitar dari gunung tersebut tampak hutan yang lebat     

Yang membuat orang tahu bahwa sumber hayati di pulau itu sangatlah kaya, Meski gunung itu bersetatus mati tapi tak ada satupun mahkluk hidup yang hidup di pulau itu meremehkannya     

Karena mereka sadar gunung misterius ini bukan hanya sekedar gunung, tetapi juga adalah sebuah penjaga yang menjaga daerah seluruh pulau dan sekitarnya     

Agar tetap keasrian dan ke misteriusan nya tetap terjaga, hal ini tak bisa dilepaskan dari adanya legenda yang menyebutkan bahwa gunung ini memiliki nama Gunung Agung, kenapa dinamakan demikian     

Ada legendanya dan juga ceritanya, yang telah diturunkan selama ribuan tahun silam, hingga suatu ketika cerita ini hilang bersama dengan gunung Agung yang perkasa     

Menjadikan bentuk kekuatan dahsyat yang seharusnya membela menjadi menghilang karena penghianatan dari warga sekitar yang mempercayainya     

#########     

Di sebuah daerah terpencil di benua manusia, ribuan tahun sebelumnya saat manusia masih dalam mencari bentuk senjati terhadap peradapan ya     

Di sebuah daerah yang disebut daerah Agung, ada sebuah gunung besar yang memiliki keajaiban dan kemisteriusannya, karena disana terdapat kekuatan yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata     

Ada warga yang tinggal di daerah sekitar gunung itu, mereka hidup dengan makmur dan berkecukupan, panen melimpah dan tak pernah ada kelaparan semenjak mereka bercocok tanam di sekitar area gunung     

Merasa bahwa itu semua berkat kekuatan magis dari gunung tersebut, para penduduk kemudian menamakannya gunung agung, yang berarti gunung yang dipertukarkan     

Dengan kata lain menjadi simbol dari para warga masyarakat di sekitar gunung dalam memuja sang dewa, ya di daerah sekitar gunung karena peradapan ya yang sederhana konsep Memuja adalah sesuatu yang sangat sederhana     

Meski begitu mereka juga sadar bahwa, bukan gunung yang mereka sembah tetapi keberadaan yang mereka yakini sebagai penguasa alam, dengan media gunung sebagai tempat pemujaannya     

Tahun berganti tahun, setiap waktu gunung tersebut menjadi simbol akan kemakmuran, hingga peradapan masyarakat yang sederhana berangsur-angsur berubah     

Menjadi desa dan perlahan namun pasti semakin besar menjadi peradapan yang lebih maju, desa yang semula hanya berpenghuni ratusan warga berubah menjadi ribuan     

Dan dari sana sebuah kota kecil akhirnya terbentuk setelah puluhan tahun berlalu, meski begitu warga kota kecil itu tetap patuh dalam melanjutkan aksi menyembah sang penguasa alam melewati gunung agung     

Hal ini dilakukan dengan cara mendirikan tempat pemujaan di dekat puncak gunung agung yang memiliki makna, semakin tinggi tempat ibadah semakin dekat doa yang dipanjatkan     

Dan generasi masyarakat kota kecil semakin berkembang, hingga puluhan ribu penduduk akhirnya hidup, meski begitu panen di sekitar kota akan selalu melimpah dan tidak ada tanda-tanda bahwa akan mengalami gagal panen     

Hal ini berlangsung selama ratusan tahun, kota yang semula berjumlah puluhan ribu, kini sudah menjadi ratusan ribu, bersama hal tersebut muncul kota lain disekitar gunung agung     

Tetapi kembali lagi, meski begitu tak ada tanda bahwa makanan yang ditanam di sekitar gunung agung akan gagal panen, semuannya tetap subur dan melimpah     

Waktu terus berlanjut hingga sampai pada suatu ketika daerah yang dulu terkenal terpencil ,tetapi karena semakin majunya kota -kota di sekitar gunung, mulai mendatangkan pelncong dari luar     

Perlahan namun pasti kota semakin makmur dan kehidupan warga semakin baik, tapi disinilah mulai terjadi perubahan, setiap kali warga kota sekitar gunung akan beribadah dinpuncak gunung     

Mereka akan di ejek oleh para pendatang, dan akan ditertawakan bahwa mereka menyembah batu atau gunung agung, awalnya warga menjelaskan bahwa bukan gunung yang mereka sembah     

Tetapi adalah sebuah penguasa yang mereka yakini menguasai seluruh alam semesta ini, cuma mereka tidak tahu bersama hal tersebut gunung agung sebutan mereka menyembur gunung tersebut     

Dijadikan sebagai tempat memuja bagi para warga penduduk kota sekitar, sebagai media dalam mengungkapkan doanya kepada sang Pencipta     

Meski pada awalnya penduduk gunung tak menggubris tetapi lama kelamaan semakin majunya jaman, mereka mulai sadar bahwa semula tak ada hubungannya doa mereka dengan gunung     

Jadi mereka menyadari bahwa apa yang mereka dapatkan dan rasakan adalah atas upaya mereka semua tak ada hubungannya dengan gunung agung     

Dan para pendatang ini meski mereka pintar dan berwawasan nyatanya mereka tak berTuhan, dengan kata lain mereka tak menyakini Adanya Tuhan, mereka hanya menganggap bahwa apa yang mereka dapatkan adalah atas usaha mereka sendiri tak ada sangkut pautnya dengan keberadaan Sang Pencipta     

Hingga lama kelamaan sang penduduk kota mulai mengikuti kepercayaan mereka, dan mulai menjadi pengikut mereka, perlahan namun pasti kepercayaan mereka akan konsep Sang Pencita dihilangkan     

Dan disanalah mulai terjadi peristiwa yang kelam, dimana karena mereka menyakini bahwa tak ada Sang Pencipta maka segala sesuatu tak harus berdasarkan moral     

Jadi mereka mulai melakukan hal-hal keji dan semakin lama kota-kota disekitar gunung agung terkenal akan kemampuannya dan ke gelamorannya     

Bukan dalam tanda yang baik, tetapi dengan tanda yang sangat buruk, dimana kemaksiatan memuncak dan kemerosotan moral menjadi lumrah adanya     

Menyaksikan hal tersebut Gunung Agung yang hanya sebuah benda mati, menampakan kemarahnnya, dengan memuntahkan lahar yang panas dan membinasakan semua kota yang ada     

Hal ini terjadi begitu tiba-tiba tanpa adanya peringatan, dan dari sana mereka yang selamat bermimpi, bahwa jangan sekali-kali melakukan kerusakan moral dan maksiat di dekat gunung Agung kalau tidak bencana akan datang     

Dan kemakmuran yang semula menyelimuti area sekitar gunung, kini hanya tinggal kenangan bersama matinya ratusan ribu orang yang telah lupa akan akarnya     

Entah kenapa hal ini terjadi, dan mereka yang selamat hanya tahu bahwa di dalam mimpi mereka, mereka mendapatkan peringatan akan hal tersebut, jadi generasi selanjutnya setelah bencana     

Selalu diingatkan untuk tidak melakukan hal yang berhubungan dengan maksiat dan sesuatu yang merusak moral, karena jika tida bencana Gunung Agung akan datang kepada mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.