Raja Terakhir ( Last King)

Mencapai puncak Pegunungan



Mencapai puncak Pegunungan

0Meski ia sendiri tak tahu alasan pasti kenapa ia merasa bahagia, terlebih saat ini menatap air terjun indah ini suasana hatinya yang terburu-buru kini berubah menjadi lebih tenang dan kalem     
0

Seolah ada rem yang menghentikan nya untuk segera bergegas ke arah puncak pegunungan tersebut, entahlah ia hanya tahu satu hal ini jelas dibawa oleh air terjun yang telah ia minum     

Meski ia memiliki banyak tebakan di dalam dirinya tapi ia tak mau memikirkan terlaku jauh, dan setelah beristirahat sebentar Jay yang mengamati Medan di sekitar air terjun tampak senang     

Karena ia melihat jalan setapak yang tampak terawat yang mengarah ke puncak dari pegunungan ini, meski ia tak tahu siapa yang membangun dan untuk apa ia membangunnya     

Yang Jay tahu ia hanya akan menggunakannya dan dengan senang hati melewatinya, karena jelas ini lebih baik daripada harus membuat jalur sendiri     

Dan dengan jalan setepak yang terawat di depan matanya ia akan sampai ke atas dengan lebih cepat, jadi dia tentu dalam suasana hati yang bahagia     

Dan karena merasa saat ini suasana hatinya sangat Yaman, lantas kenapa tak melanjutkan perjalanannya yang sudah tertunda untuk beberapa saat     

Jadi kemudian tanpa banyak menunda waktu lagi, Jay melanjutkan perjalanannya menuju puncak pegunungan dengan mengikuti arah dari jalan setapak yang berada di dekat dari air terjun     

Melewati jalan setapak Jay bisa melihat bahwa jalan setapak yang terawat ini jelas, di buat dengan hati-hati karena jalan setapak yang menanjak ini, terbuat dari batu yang dilapisi di atas jalan setapak asli yang terbuat dari tanah     

Bersama hal tersebut, dibuat perekat dan di tambah pengeras di jalan ini, sehingga orang yang melewatinya tidak akan merasa sakit kakinya dan kesusahan melangkah karena jalan yang licin     

Lebih lagi Jay merasa ini jelas adalah sebuah niat, karena memandang ke arah pegunungan yang tinggi menjulang dengan ketinggian mencapai beberapa ribu meter     

Siapa yang akan melakukan perbuatan seperti ini? Jay selalu bertanya kepada dirinya tapi kemudian ia sadar, bukankah ini ada sejak awal     

Karena jelas tak ada manusia lain selain dirinya di dalam ruang ujian ini, jadi kenapa dia harus berpikir ada orang lain, pikir Jay yang saat ini masih tak berdaya akan kenyataan yang ada     

Dia yang terjebak dalam fantasi dan juga ujian ini, mau tak mau mungkin berpikir bahwa karena ia merasa terlalu lelah sehingga ia sadar     

Bahwa saat ini dirinya nampak berharap bertemu dengan orang lain saat ini, meski itu jelas tak mungkin tapi sebagai mahluk sosial dirinya akan merasa jauh lebih Yaman saat dia bisa bertemu     

Jadi dalam hal ini dia yang saat ini berjalan menuju puncak tak mengalami hambatan terkecuali perasaan sepi dan sunyi yang ia rasakan selama perjalanan saat ia menaiki jalan setapak ini     

Meski jelas itu hanya timbul sesaat, entah kenapa selama ia berjalan lebih jauh ke depan ia merasakan perasaan kesepian yang menjadi, seolah-olah kesepian itu berkata bahwa ia membutuhkan teman     

Dan dimana teman yang ia harus cari, saat menjalankan ujian ini, menyisihkan hal yang ia anggap tak relevan Jay melanjutkan perjalananya dengan banyak keraguan untuk mencapai puncak pegunungan     

Bersama hal tersebut disepanjang jalan, bisa dikatakan monoton selain hutan dan beberapa hewan yang ia temui, sisanya hanya kesunyian yang ia rasakan     

Ya kesunyian yang menusuk ini membuat Jay merasa sangat sepi, sepi yang perlahan namun pasti mencoba mengakar ke dalam dirinya dan berusaha untuk mengambil alih mood ya yang baik di awal perjalanan     

Saat Jay yang masih terus berjalan ke atas puncak pegunungan, berjalan dengan sedikit kekesalan yang terus menghinggapi dirinya, tanpa sadar Jay merasa bahwa kesepian ini harus menemukan obatnya     

Di awal tujuannya jelas adalah untuk mencapai puncak dengan segera, kini telah berubah menjadi semakin bimbang saat dirinya sudah berada di tengah posisi dari perjalanannya     

Kini dia dihadapkan dengan dua pilihan yang mulai saling mempengaruhi dirinya, pilihan pertama menginginkan dirinya segera menyelesaikan hingga ke puncak     

Pilihan lain berpikir bahwa penting baginya untuk segera menemukan teman dalam perjalanan, dan kemudian setelah berhasil ia akan bisa melanjutkan perjalanan dengan lebih Yaman ke atas puncak pegunungan     

Tapi jelas dari segi pikiran normal orang yang melihat hal ini, bahwa ini adalah upaya untuk membingungkan Jay, untuk tidak dapat mencapai puncak pegunungan yang menjadi tujuan awalanya     

Jadi dalam keadaan bingung ini Jay mengalami perasaan terombang ambing, mungkin ini adalah salah satu ujian untuk menentukan keteguhan hatinya     

Atau apa, Jay tak tahu yang jelas perasaan kesepian ini begitu menyiksa, hingga rasanya seperti tak ada artinya melakukan semua yang telah ia lakukan     

Seperti percuma dan tak berarti, lebih baik mencari kenyamanan hati dan segera mengobati rasa kesepian ini, tapi jelas Jay yang dalam pikiran kacau ini memiliki mental yang lebih baik     

Dai berpikir awlanya kenapa ia datang kesini dan tujuan apa yang dimilikinya bersama hal tersebut, dia mulai membantah semua suara yang menurutnya sangat menyiksanya     

Di dalam dirinya, mereka seolah berbicara bahwa ini salah dan dia harus kembali, jika hanya ucapan mungkin ia masih bisa bertahan lebih     

Tapi saat ucapan itu diperdengarkan, gambaran dari bayangan wajah-wajah istrinya dan orang yang ia sayang muncul, hal ini lah yang membuat ia ragu     

Tapi keraguan tetaplah keraguan, karena jelas ini tak bisa dibiarkan terus menyelimuti dirinya, dengan tekat kuat Jay melanjutkan perjalanan ke atas     

Tapi seolah memberi tantangan kepada Jay, perasaan sepi itu semakin kuat, bersama kakinya juga merasa lebih berat seolah - olah ada beban yang ditanamkan di kakinya     

Meski begitu ia merasa ini belum cukup untuk menyingkirkannya, jadi dalam keadaan yang seperti ini Jay hanya tahu satu hal pasti, dia harus melangkah terus ke depan     

Apapun alasannya, meski sepi atau keraguan terus menyelimutinya, hatinya berkata untuk menjadi mental baja, dan tentu meski ini tak membantu sepenuhnya ia menjadi jauh lebih baik     

Hingga ia merasakan perasaan yang semakin berat yang mengantung ditubuhnya, dan perasan itu benar-benar ada tidak seperti fantasi atau hipnotis     

Karena setiap langkah kaki yang ia ambil, jalan yang ia lalui terlihat mendem ke dalam, seolah menahan beban yang begitu berat hingga jalan terasa ambles beberapa centi     

Meski begitu ia bersikeras karena ini sudah tahap akhir ia tak boleh menyerah, jadi dalam perjuangan yang berat ini, Jay hanya bisa berkata untuk menyemangati diri ya terus menerus     

Tanpa berpikir untuk berhenti, karena jelas garis finis sudah di depan matanya, dan ia tak bisa kembali atau jatuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.