Raja Terakhir ( Last King)

Mimpi yang Berlanjut 2



Mimpi yang Berlanjut 2

0Melihat ke dalam Jay tampak kaget dengan apa yang di lihat di dalam kotak, di dalam kotak hanya ada beberapa bunga melati dan satu gulungan yang tampak tua dengan warna emas yang memancar dari gulungan tersebut. Jay yang melihat bunga melati itu terkagum dengan harumnya dan warna yang sangat putih seolah bunga melati itu tidak ternoda oleh apapun.     
0

tiba tiba bunga melati yang ia keluarkan dari kotak itu terbang sendiri perlahan menuju pintu masuk hutan adi dan denok yang melihat itu kaget dan heran hanya bisa memperhatikan bunga yang terbang dengan takjub.     

Saat kedua bunga itu terbang menuju pintu dan seperti mesin penyedot bunga kembang sepatu yang besar menghisap dua bunga melati yang terbang ke arah pintu. Sesaat dua melati itu terserap ke dalam bunga kembang sepatu, terlihat warna dari bunga itu menjadi semakin cerah dan bersinar seperti layaknya safir merah yang berkilau di tengah kegelapan.     

Sesudah cahaya dari bunga itu meredup perlahan tumbuhan yang seperti anggur itu menyusut tiba-tiba dan membuka jalan pintu masuk menuju hutan ujung kulon. Membuka seperti tidak ada tumbuhan yang merayap dan membentuk penghalang di depan pintu, seperti gerbang yang membuka cahaya pintu masuk ujung kulon kini terbuka dan jalan selebar 3M membentang di depannya dengan aspal hitam sebagai alasnya membedakan jalan dengan hutan nyang alami dikedua sisinya.     

jay yang melihat itu semua tercengang dan gembira karena pintu masuk menuju hutan ujung kulon kini bisa mereka masuki     

"" wah pintunya terbuka, cepat kembali ke kereta dan aku akan masuk takut pintu itu akan tertutup lagi""     

Mengencangkan ikat pengemudi jay memacu kuda untuk masuk ke dalam hutan.     

Saat ketika bunga melati itu tertelan oleh bunga kembang sepatu cahaya merah terang yang bersinar tanpa adi dan denok sadari menembus ke dalam hutan ujung kulon dan memasuki ke sebuah candi yang ada di sebuah desa di seberang hutan ujung kulon.     

Memasuki sebuah patung berbentuk putri yang mengenakan baju kebesaran kerajaan lengkap dengan selendang dan mahkota cantik dikepalanya. Dan saat sinar merah itu memasuki patung tersebut, seolah hidup patung itu memiliki sinar di matanya dan senyum lembut yang tiba-tiba terbentuk dimulutnya.     

Seketika fenomena itu tidak lepas dari seorang sesepuh desa yang terlihat sepuh dengan jenggot putih yang panjang dan baju serba putih yang terlihat seperti Resi jaman kerajaan. Mengeluarkan aura suci dan menenagkan dari dalam tubuhnya dan terlihat matanya menjadi tajanm dan tak lama terdengar suara yang tua dengan kewibawaan di dalam seruannya saat memanggil seseorang di luar candi.     

"" Sukun cepat masuk ke dalam""     

"" baik Resi"" terlihat seorang pemuda biasa dengan perawakan tipis dan kurus tapi tidak menghalangi aura ketekunan dan kepintaran yang menyelimuti dirinya.     

""mohon ijin Resi, ada yang diminta Resi untuk sukun lakukan?"" membungkuk dengan sopan dan bertanya dengan lembut     

""bilang Bejo bahwa sebentar lagi akan ada tamu terpilih yang akan mampir melewati desa kita dari dalam hutan""     

Saat sukun mendengar apa yang dikatakan oleh sang resi dia tertegun sejenak sampai dia kemudian pulih dan menganggug ringan dan mudur sambil memberi hormat.     

Jay yang telah memasuki hutan tidak tahu itu semua bahwa kedatanganya ke dalam hutan ujung kulon telah diketahui dan dinanti oleh warga desa di seberang dari pintu keluar hutan ujung kulon.     

Saat Jay masuk ke dalam hutan ujung kulon,dia disajikan dengan pemandangan yang indah, wajar jika orang luar tidak dapat melihat vegetasi di dalam hutan ujung kulon, karena harus ada kunci untuk bisa masuk, serta lebat dan rapatnya pohon palem yang menutupi bagian luar hutan sehingga kerahasiaan dan keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang ada tetap terjaga dan secara umum menjadi misterius karena sangat jarang bagi seseorang untuk bisa masuk ke dalamnya.     

Saat kereta membawa mereka masuk mereka disuguhkan oleh hamparan pohon beringin, yang tumbuh lebat di sekitar jalan dan memayungi jalan bagi pengunjung yang ada dari terik panas dan hujan. Jay sangat kagum dengan jumlah dan usia dari pohon beringin di dalam hutan, yang memiliki tinggi puluhan meter dan diameter yang besar-besar butuh 3-4 orang untuk keliling dari pohon-pohon beringin ini.     

Memasuki lebih dalam kini adi dan denok disambut oleh hamparan bunga dengan tiga warna yaitu merah, putih, dan ungu yang sangat kontras namun enak dipandang. Hamparan bunga ini terasa seperti karpet permadani, yang disusun dengan rapi dan tampak membentuk pola yang cantik dengan merah, putih, dan ungu berjejer rapi membentuk harmonisasi.     

Semakin dekat dengan hamparan bunga adi dan denok baru sadar, bahwa warna yang ada pada bunga berasal dari jenis bunga yang berbeda yang tumbuh di dalamnya, merah mewakili mawar, putih mewakili melati dan ungu mewakili anggrek. Yang ketiganya tampak istimewa dan mempunyai ciri khas yang berbeda dengan bunga-bunga yang sama jenisnya di luar hutan.     

Mawar cantik merah di dalam hutan ujung kulon ini tidak memiliki duri di tangkainya dan tampak kelopaknya lebih besar dari pada yang ada di luar.     

Sedangkan untuk bunga melati di dalam hutan memiliki, ukuran yang lebih besar dan tampak berbunga berkelompok tidak terpisah seperti yang ada di luar.     

Sedangkan untuk anggrek di dalam hutan memiliki tangkai yang tebal dengan kelopak yang lebih kecil namun memiliki harum yang lebih banyak ketimbang bunga anggrek yang ada di luar hutan.     

Saat melewati taman bunga adi dan denok sekali lagi harus takjub, dengan apa yang mereka liat, mereka melihat sebuah sungai kecil yang membatasi antara taman bunga dengan jalan yang menuju lebih dalam ke hutan. Takjubnya mereka dengan sungai kecil itu adalah karena warnanya yang tidak jernih tetapi berwarna ungu kebening-beningan dengan aroma yang sangat harum yang terpancar dari airnya.     

Layaknya seperti anggur minuman yang memabukan dan beraroma, adi tidak bisa menahan untuk berhenti dan mencoba mencicipi rasa dari air yang ada di depannya. Dengan langkah yang bergegas memarkirkan kereta di sisi jalan dan dengan semangat bergegas turun untuk segera mencicipinya.     

Jay yang telah turun dari kereta kemudian bergegas ketepi sungai, menangkupkan kedua tangannya dan mencoba mengambil airnya, mencium aroma yang sangat enak adi menenguk air yang tertampung di tangannya.     

Saat air itu masuk ke dalam mulut Jay , dia bisa merasakan rasa manis dan segar dengan sedikit rasa asam yang ada didalamnya. Mengkombinasikan semua rasa yang ada di dalamya, adi tidak dapat menahan perasaan melayang akan rasa yang sangat tak terlukiskan yang ia rasakan dari meminum air sungai.     

Terlebih saat air mencapai perut, perutnya terasa hangat dan seakan pori-pori yang ada dalam tubuhnya terbuka dengan semnagat, untuk menyerap aura yang ada di sekitarnya, adi yang berlatih kanuragan dan tahu bahwa air ini memiliki fungsi yang lebih dari sekedar minuman yang enak dan menyegarkan.     

Karena ia sadar air sungai ini mampu mempercepat latihan dan ada efek menguatkan tubuh, yang secara bersamaan yang ia rasakan saat ia mencoba menjalankan latihanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.