Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Mesum Tiada Tanding (4)



Mesum Tiada Tanding (4)

2Tang Yu memandangnya, memandang Pei Qiqi yang bersedia berbicara dengannya untuk pertama kalinya. Pada saat ini, betapa dia berharap dapat menjelaskan pada gadis ini dan memberitahunya bahwa Xiao Xinxin adalah anaknya.      2

Tapi, sekarang masih belum saatnya.     

Demi nasib Shengyuan dan Perusahaan Lin, serta karena penyakit Pei Qiqi masih belum bisa dipastikan 100% aman, Tang Yu tidak berani mengambil risiko.     

Selain itu, kekhawatiran lainnya adalah keamanan Xiao Xinxin. Dengan tinggal di sisi Lin Yun dan menjadi anak Lin Yun dan Zhao Yi, Xiao Xinxin akan lebih aman. Ini adalah kekhawatiran Tang Yu sebagai seorang ayah.     

Karena Qiqi, Tang Yu mengambil langkah berbahaya dan membuat Xiaoxin lahir ke dunia ini lebih awal. Melihat Xiao Xinxin yang sekarang tumbuh sehat dan menggemaskan, tidak ada yang tahu betapa menderitanya anak itu ketika lahir.     

Saat itu, ibu Xiao Xinxin menjalani operasi transplantasi sumsum tulang, sementara Tang Yu sebagai ayahnya juga hampir tidak dapat menemaninya.      

Tang Yu berhutang pada Pei Qiqi, dan juga berhutang banyak pada Xiao Xinxin. Tak peduli seberapa banyak cinta yang dia berikan, itu tidak akan dapat menebus kurangnya cinta yang seharusnya diterima anak ini.      

Tang Yu memeluk Pei Qiqi dengan lembut, tidak melakukan hal-hal itu padanya lagi. Dia hanya memberikan pelukan tulus.     

Sebuah pelukan yang sangat hangat, pelukan yang menenangkan, dan pelukan penyesalan. Dia terus membisikkan permintaan maaf di sisi telinga gadis itu...     

Air mata Pei Qiqi mengalir semakin deras. Dia berada dalam posisi yang sulit. Pria yang dia cintai dan dia benci menangis dengan menyedihkan di pelukannya.     

Tangan kecilnya memukul-mukul punggung Tang Yu dengan keras, tanpa bisa mengatakan sepatah kata pun...     

Dia berada di pelukan Tang Yu sambil menangis, memanggil namanya, dan mengatakan betapa dia membencinya…     

Cahaya matahari di luar jendela bersinar miring menyelimuti mereka dan memberikan sentuhan kehangatan.     

Tang Yu menepuk-nepuk Pei Qiqi tanpa henti, membiarkan gadis itu memukul dan menggigit dirinya. Dia membiarkan Pei Qiqi melampiaskan semuanya. Dia hanya bisa melontarkan permintaan maaf, dan juga berkata bahwa dia tidak bisa melepaskannya... Dia berkata, "Qiqi, tunggu aku."     

Di tengah emosi yang tak karuan itu, Pei Qiqi sepertinya tertidur. Dia bersandar di pelukan Tang Yu karena kelelahan fisik dan mental…     

Sama seperti pada hari di mana Pei Qiqi mendengar bahwa anak di dalam kandungannya telah tiada.     

Entah berapa lama waktu berlalu, Pei Qiqi akhirnya terbangun…     

Dia berbaring di atas pangkuan Tang Yu. Telapak tangan besar milik pria itu berada di punggungnya dan menepuknya dengan lembut.     

Dia bangkit dan berlutut di samping Tang Yu, dengan air mata yang masih menggantung dari bulu matanya...     

Ekspresinya saat ini mirip seperti 'Xiao Qi' yang meminta pelukan.     

Faktanya, Xiao Qi bukanlah pengganti Qiqi. Tang Yu mengekspos Xiao Qi ke dunia luar untuk mengungkapkan perasaannya kepada gadis itu saja.     

"Aku bertanya padamu sekali lagi, mengapa kamu mengucapkan kebohongan seperti itu?" tanya Pei Qiqi dengan tenang.     

Pandangan Tang Yu diam-diam jatuh ke wajah mungil Pei Qiqi. Dia tersenyum ringan, lalu mengulurkan tangannya untuk membelai rambut hitam gadis itu.     

Membelai 'Xiao Qi' dan Pei Qiqi, tentu saja rasanya berbeda jauh…     

Bibir Pei Qiqi mengerucut erat. Dia menatap Tang Yu, masih dengan tubuh gemetar.     

"Apakah jawaban ini penting bagimu?" tanya Tang Yu dengan suara serak.     

"Ya!" Suara Pei Qiqi juga sedikit gemetar.     

Jari-jari Pei Qiqi masih membelai rambut panjangnya dengan lembut, sementara Pei Qiqi sendiri tidak menghindari belaian tangan pria itu.     

Pada akhirnya, Tang Yu berkata, "Qiqi, kamu peduli dengan jawaban ini karena kamu tidak bisa melepaskanku, kan?"     

Pei Qiqi ingin mengatakan tidak. Tetapi, saat dia baru menggerakkan bibirnya dua kali, jari Tang Yu menyentuh bibirnya, menghalanginya untuk berbicara.     

"Jika ingin tahu bagaimana kebenaranya, kamu sendiri yang harus mencari tahu jawabannya." Tang Yu tersenyum, seolah rasa sakit itu sudah jauh dari mereka.     

"Qiqi, aku di sini!" Dia akhirnya berkata demikian…     

Bibir Pei Qiqi masih bergetar. Pada akhirnya, dia melarikan diri.     

Dia takut, sangat takut...     

Mata Tang Yu sepertinya menyembunyikan rahasia yang tak terhitung jumlahnya     

Pria itu berkata, 'Qiqi, aku di sini. Kamu sendiri yang harus mencari tahu kebenarannya.'     

Kebenaran... kebenaran...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.