Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu, Dia Berada di Tempat Tidurku (4)



Tang Yu, Dia Berada di Tempat Tidurku (4)

0Qin Anlan berkata dengan malas, "Kamu dan dia sudah berpisah. Bahkan seandainya terjadi sesuatu antara aku dan dia, itu tidak bisa dianggap sebagai pelanggaran moral, bukan?"     
0

Rahang Tang Yu mengencang dengan kuat. Dia perlahan berdiri. "Apa yang kamu lakukan padanya?"     

"Apakah itu penting?" Qin Anlan mencibir, "Tang Yu, bukankah kamu seharusnya lebih peduli pada tunanganmu daripada mantan istrimu?"     

Setelah dia berkata begitu, Tang Yu mengepalkan tangannya dan mengayunkan tinju ke arah Qin Anlan…     

Qin Anlan menangkapnya dengan mudah dan menatap Tang Yu. "Dia demam, dan seluruh tubuhnya basah kuyup. Aku hanya membantunya berganti pakaian. Begini saja kamu sudah kehilangan kesabaran. Tang Yu, jika kamu sangat mencintai Pei Qiqi, mengapa kamu melepaskannya? Mengapa kamu setuju untuk bertunangan dengan Shen Lian? Apa ada kesepakatan di antara kalian?"     

Tang Yu menyipitkan matanya, dan Qin Anlan melepaskan tangannya. "Berhubung kamu akan bertunangan dengan Shen Lian, maka… jangan terlibat dengan Pei Qiqi lagi, karena..."     

Qin Anlan menatap mata Tang Yu, kemudian mengucapkan kata demi kata dengan penuh penekanan, "Karena itu akan menyakitinya."     

Tanpa ekspresi apa pun di wajahnya, Tang Yu hanya menatap Qin Anlan seperti itu.     

Qin Anlan tiba-tiba tersenyum pahit. "Tang Yu, apa kamu tahu? Kamu harus berterima kasih padanya karena sangat mencintaimu. Jika tidak, aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja."     

Wajah tampan Tang Yu menegang. Beberapa saat kemudian, dia pergi dengan tangan mengepal erat.     

Ponselnya berdering saat dia berjalan keluar. Itu adalah telepon dari Xiao Ran.     

Terdengar suara Xiao Ran yang sedikit cemas, "Direktur, Qiqi baru saja melakukan penarikan uang sebanyak dua kali. Pertama, dia menarik 10.000 yuan di area gerbang masuk apartemen Direktur Qin. Kedua, dia menarik 200.000 yuan dari ATM bank di Jalan Fuli.      

200.000 yuan.     

Tang Yu sudah turun ke lantai bawah. Salah satu tangannya masih menggenggam ponsel, sementara tangan lain membuka pintu mobil. "Beritahu aku lokasi spesifiknya."     

Setelah Xiao Ran mengatakannya, Tang Yu langsung mengemudi ke sana. Tapi, sosok Pei Qiqi sudah tidak ada di sana sejak beberapa saat yang lalu.      

Tang Yu mengelilingi Kota B, namun dia tidak kunjung menemukan Pei Qiqi. Wanita itu seolah telah menghilang.     

Pei Qiqi hanya membawa kartu identitasnya, tanpa membawa yang lainnya. Bahkan kartu ATM itu tidak pernah digunakannya lagi.     

Tang Yu yakin bahwa Pei Qiqi pasti sudah membuangnya.     

Tapi, dia tidak menyuruh siapa pun untuk melaporkan kehilangan barang. Dia membawa sedikit keberuntungan di hatinya. Jika suatu hari Pei Qiqi kehabisan uang, kartu ATM-nya akan tetap ada pada gadis itu.     

Namun pada akhirnya, kartu ATM itu kembali ke tangan Tang Yu.     

Kartu berwarna emas hitam dikembalikan oleh Xiao Ran kepadanya. Xiao Ran perlahan meletakkannya di atas meja, lalu berujar lirih, "Direktur, pihak bank menemukannya di tempat sampah di pintu utama. Kamera CCTV pada hari itu menunjukkan bahwa Qiqi membuang kartu itu setelah keluar dari konter bank."     

Tang Yu duduk di sana, mata hitamnya terkulai lemah, dan memandangi kartu itu tanpa suara.     

Dia kehilangan banyak berat badan hanya dalam beberapa hari ini, dan bahkan wajahnya tampak sedikit lebih pucat.      

Xiao Ran merasa sedih sekali di dalam hatinya… Kepergian Pei Qiqi merupakan pukulan besar bagi Direktur.     

Dia berdiri di sana, ingin mengatakan sesuatu, tapi merasa ragu-ragu. Sebelum dia sempat berbicara, pintu kantor didorong hingga terbuka.     

Shen Lian berjalan masuk dengan sepatu hak setinggi tujuh inci. Dia memandang Xiao Ran sebentar, lalu berjalan ke sisi Tang Yu.     

Xiao Ran mengerti isyarat dari tatapan Shen Lian. Dia mengangguk dan pamit undur diri.     

Tang Yu melirik Shen Lian dengan ekspresi acuh. Dia mengambil kartu itu dengan jari-jari rampingnya dan memasukkannya ke dalam laci.     

Shen Lian melihat kartu itu sekilas, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Tang Yu. Suaranya pun terdengar begitu lembut, "Setelah ini, ayo mencoba gaun pengantin bersama."     

"Apa kamu belum mencobanya?" ujar Tang Yu sambil tersenyum ringan, namun Shen Lian tahu bahwa senyuman Tang Yu itu terlalu dipaksakan, tidak peduli bagaimanapun pria itu berusaha menunjukkannya.     

Tapi Shen Lian masih menahannya. Yang penting, dia benar-benar mencintai pria ini. Dia berkata dengan riang, "Tapi kamu belum mencobanya. Sayang, ayo kita coba bersama siang ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.