Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Siapa yang Melakukannya? (2)



Siapa yang Melakukannya? (2)

0Tang Yu mengusap rambut Pei Qiqi yang halus, kemudian menghela napas pelan. "Setelah hamil, Qiqi-ku ini jadi berhati lembut."     
0

"Bukan berhati lembut." Pei Qiqi mendongak dan memeluk pinggang Tang Yu. "Tang Yu, tidakkah kamu menyadari kalau Pei Huan telah berubah?"     

Sikapnya yang buruk memang masih tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, namun Pei Qiqi dan Pei Huan tumbuh bersama sejak kecil, jadi bagaimana mungkin dia tidak merasakan perubahan Pei Huan?     

Jawaban Tuan Tang adalah, "Aku tidak memperhatikannya."     

Pei Qiqi memelototinya.     

Tang Yu tersenyum. "Nyonya Tang, sudah waktunya tidur."     

Dia membawa Pei Qiqi ke dalam selimut dengan lembut, lalu mencium dahinya. "Bayi kecil kita juga ingin tidur."     

Pei Qiqi meraih lengan Tang Yu, menolak untuk menuruti perintahnya. "Kamu masih belum menyetujui pembahasan tentang tadi."     

Selain itu, Tang Yu sudah menciumnya…     

Tuan Tang segera bersikap seperti atasan yang terhomat, kemudian menatap Pei Qiqi. "Pei Qiqi, kapan aku bilang bahwa aku menyetujuinya?"     

Pei Qiqi pun sangat marah mendengarnya. Dia mencengkeram tangan Tang Yu dan menggigitnya. "Lantas, mengapa kamu menciumku!"     

Tang Yu membiarkan Pei Qiqi menggigitnya tanpa merasa marah sedikit pun. Setelah Pei Qiqi menggigit sampai meninggalkan bekas giginya, dia baru terkekeh dengan suara rendah dan dalam. "Nyonya Tang, ya sudah, aku akan membiarkanmu membalas ciuman itu, bagaimana?"     

"Dasar pengusaha yang tidak bermoral." Pei Qiqi melepaskan Tang Yu, kemudian berguling ke sisi lain sambil memeluk selimut.     

Dari belakang, dapat terlihat kalau dia sedang marah!     

Tapi penampilannya saat marah juga sangat menggemaskan... Tang Yu tersenyum, menutupi tubuh Pei Qiqi dengan selimut, berbalik ke sofa, dan menyalakan laptop.     

Selama beberapa hari ini, dia menangani urusan bisnisnya di rumah sakit. Saat Qiqi tidur, dia menghabiskan waktunya untuk membaca dokumen.     

Pei Qiqi bilang bahwa dia ingin menjalani perawatan di rumah saja. Bukannya Tang Yu tidak ingin Pei Qiqi tinggal di tempat yang lebih nyaman, hanya saja dia tidak berani mengambil risiko, karena takut membuat kesalahan.     

Meskipun dia merasa tertekan membujuk Pei Qiqi seperti ini, namun Tang Yu juga menikmati momen lucu saat Pei Qiqi marah, yang malah tampak menggemaskan.     

Beberapa saat kemudian, tubuh Pei Qiqi menjadi lebih kuat. Tang Yu mengajak Pei Qiqi berkeliling rumah sakit dari atas kursi rodanya. Tentu saja, saat ini, Tang Yu menyewa empat pengawal dengan keterampilan yang sangat baik. Mereka ditugaskan untuk mengikuti Pei Qiqi 24 jam setelah meninggalkan ruangan, terutama ketika Tang Yu sedang tidak ada di sana.     

Pei Qiqi merasa bahwa Tang Yu bertindak terlalu berlebihan. Namun, Tang Yu tidak ingin Pei Qiqi tahu betapa paniknya dirinya saat melihat rok Pei Qiqi yang berlumuran darah waktu itu.      

Dia takut kehilangan Pei Qiqi, juga takut kehilangan anak mereka.     

Dia tidak mampu menanggung ketakutan seperti itu lagi.     

Sore harinya, setelah Pei Qiqi tidur siang, Tang Yu mengajaknya jalan-jalan di halaman luar.     

Tang Yu kebetulan mendapatkan panggilan telepon. Dia menjawabnya sekitar sepuluh langkah jauhnya dari Pei Qiqi, yang sedang duduk di kursi santai sambil melihat danau buatan di seberang.     

Empat pengawal berdiri di sisinya, dan Pei Qiqi merasa tertekan setengah mati. Pemandangan seindah apa pun terasa membosankan sekali.     

Dari kejauhan, dia melihat dua perawat sedang mendorong Shen Zhongshan ke arahnya. Pei Qiqi memperhatikannya dengan tenang, sampai mereka tiba di depannya.     

"Apakah dia masih seperti itu? Belum ada perkembangan sedikit pun?" tanya Pei Qiqi dengan lembut.     

Perawat mengangguk. "Ya, masih sama."     

Perawat itu memperlakukan Shen Zhongshan dengan baik. Dia berjongkok dan membujuk pria itu untuk berbicara.      

Tatapan Shen Zhongshan tertuju pada Pei Qiqi lekat-lekat, lalu suaranya meledak keras. "Kakak."     

Hati Pei Qiqi kacau tak terkira dan dipenuhi perasaan tidak nyaman…     

"Nyonya Tang, Anda jangan tersinggung. Seperti inilah kondisi Tuan Shen sekarang." Perawat menghela napas pelan. "Sama seperti anak kecil."     

Pei Qiqi bergumam mengiyakan dengan santai, tetapi pandangan matanya tertuju pada leher Shen Zhongshan, di mana ada bekas memar yang samar-samar.     

Dia melihat pria itu seperti ini. Perawat pun mengikuti arah pandangnya, kemudian ekspresinya berubah aneh.     

"Ada apa?" Pei Qiqi memandang kedua perawat itu. Mereka tidak terlihat seperti orang yang kejam dan memperlakukan pasien tanpa perasaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.