Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bisakah Kamu Menyogokku dengan Sebuah Ciuman? (1)



Bisakah Kamu Menyogokku dengan Sebuah Ciuman? (1)

0Meng Qingcheng mengangguk, kemudian tiba-tiba bertanya, "Tang Yu, jika ternyata memang dia yang melakukannya, apa yang akan kamu lakukan? Menjebloskannya ke penjara?"     
0

Tang Yu menatapnya dengan tenang. Meskipun dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, namun Meng Qingcheng mengerti maksudnya. Dia kembali berujar, "Sekarang keadaan Shen Zhongshan sudah seperti itu. Sebagai anak tunggal, hanya Shen Lian yang bisa menopang Jin Taihe!"     

Mata hitam Tang Yu tampak suram. "Apa ini ada hubungannya denganku?"     

Jika memang dia yang melakukannya, maka Shen Lian harus membayar kejahatan yang dilakukannya.     

Meng Qingcheng mengangguk. "Baik, jika perlu, aku akan mencari 'Raja' untuk melihat apakah ada petunjuk yang relevan."     

Namun, ternyata apa yang mereka pikirkan juga telah terpikirkan oleh dalang di balik masalah ini. Semua petunjuknya sangat jelas. Nomor yang menghubungi ponsel gadis yang melompat dari gedung itu tidak dapat ditemukan.     

Direktur kepolisian di Kota B bahkan datang dan meminta maaf kepada Tang Yu dengan rendah hati, karena dirinya tidak kompeten.     

Tang Yu bertemu dengannya di luar. Seusai mendengar semuanya, dia diam-diam menghisap rokok di tangannya, dan berkata dengan ringan, "Masalah ini akhiri saja sampai sini."     

Meski mereka sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut, dia tidak dapat menemukan apa pun. Akan tetapi, Tang Yu memiliki cara sendiri untuk menemukan buktinya.     

Direktur kepolisian Kota B menyeka keringat dinginnya, kemudian pamit undur diri.     

Tang Yu kembali ke kamar inap. Pei Qiqi sedang bersandar di sisi tempat tidur sambil membaca buku dengan malas.     

Melihat Tang Yu berjalan masuk, dia mengangkat pandangannya. "Siapa yang datang?"     

Tang Yu perlahan menutup pintu, lalu berujar, "Seorang eksekutif tingkat tinggi dari perusahaan."     

"Oh," kata Pei Qiqi, lalu dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Pandangannya masih tertuju pada pada buku dongeng di tangannya.     

Wajahnya tampak tenang dan cantik. Dia memiliki kulit yang sehat, dan pipinya tampak sedikit lebih bulat dan tidak pucat pasi seperti seminggu yang lalu.     

Tang Yu berjalan mendekat dan duduk. Dia mengulurkan tangannya untuk membelai wajah mungil Pei Qiqi, lalu tersenyum. "Apakah anak kita baik-baik saja?"     

Pei Qiqi meletakkan buku di tangannya, menatap perutnya, dan tersenyum. "Baik-baik saja."     

Setelah berkata demikian, dia langsung duduk dan memeluk lengan Tang Yu dengan tangan kecilnya. "Tang Yu, kapan kita pulang!"     

Rasanya dia akan menjamur setelah seminggu berada di sini.     

Tang Yu menoleh dan melihat wajah mungil Pei Qiqi yang cerah. Dia tersenyum ringan dan bertanya dengan sangat santai, "Apa tidak nyaman tinggal di sini?"     

Pei Qiqi mengerutkan keningnya. "Ya! Semuanya bau desinfektan. Aku tidak suka. Bayi kecilku juga tidak suka."     

Dia menyandarkan kepala kecilnya di bahu Tang Yu. Mata hitamnya berkedip-kedip dan melihat Tang Yu dengan tatapan polos.     

Dilihatnya seperti ini saja sudah membuat hati Tang Yu meleleh.     

Tang Yu mengangkat tangan untuk mengusap-usap dagunya sendiri, kemudian menatap Pei Qiqi. "Namun, Bibi Mei bilang kalau setidaknya kamu harus tinggal di sini selama satu bulan untuk melindungi janin agar dapat berkembang dengan sehat dan terhindar dari keguguran."     

"Tang Yu, bisakah kamu memberitahu Bibi Mei bahwa aku akan pulang dan menjaga diri baik-baik? Aku berjanji akan bersikap patuh dengan tidak berlarian sembarangan, dan tetap beristirahat di tempat tidur." Matanya bersinar cerah dan sangat energik.     

Tang Yu memandangnya dengan seksama, tanpa teralihkan sedikit pun, kemudian berkata dengan perlahan, "Mengapa aku harus memberitahu Bibi Mei?"      

Pei Qiqi memasang raut wajah terkejut. "Apa kamu tidak menyayangiku? Bukankah kamu bilang akan mengabulkan semua permintaanku?"     

"Kamu juga tahu kalau aku menyayangimu?" Tang Yu malah balik bertanya. Dia mengulurkan tangannya dan mengetuk kepala kecil Pei Qiqi. "Maka permintaan seperti itu tidak seharusnya disebutkan."     

Pei Qiqi menatap Tang Yu, tanpa rasa takut kepadanya. "Tuan Tang, sebuah ciuman!"     

Tang Yu menatapnya. "Nyonya Tang, apa kamu ingin menyogokku dengan sebuah ciuman?"     

Kemudian, dia mengulurkan tangan dan membawa Pei Qiqi ke dalam pelukannya… Jarak di antara mereka sangat dekat, sampai Pei Qiqi juga bisa merasakan antusiasmenya.     

"Dasar tak tahu malu!" Wajah mungilnya bersandar di pundak Tang Yu dengan malu-malu. Tangan kecilnya juga mengelus lembut bahu samping pria itu.     

Tang Yu mencium Pei Qiqi. Dia tidak melepaskannya, namun juga tidak melangkah lebih jauh.     

Jangankan tiga bulan seperti yang dikatakan Dokter Mei, Tang Yu mungkin tidak akan berani menyentuh Pei Qiqi seenaknya sebelum gadis itu melahirkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.