Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Qiqi, Anak Kita Baik-Baik Saja (4)



Qiqi, Anak Kita Baik-Baik Saja (4)

0Zhao Yi bangkit dan menepuk-nepuk Tang Yu lagi. "Jaga ibumu juga."     
0

Tang Yu mengerti apa yang dia maksud, dan mengangguk. Berhubung sudah tahu bahwa semuanya baik-baik saja untuk saat ini, Kakek Lin juga pulang duluan.     

Setelah Zhao Yi pergi, Tang Zhiyuan berjalan perlahan dan duduk di sebelah Lin Yun.     

Dia terdiam selama beberapa saat, kemudian menatap mantan istrinya, yang memiliki pesona keanggunan yang luar biasa. Dia mengusap-usap hidungnya, lalu bertanya dengan perasaan yang sangat tidak nyaman, "Sudah hamil?"     

Lin Yun sedikit terkejut. Dia tidak menduga kalau Tang Zhiyuan akan menyadari hal tersebut.     

"Yunyun, ketika kamu hamil Tang Yu dulu, kamu juga seperti ini… Bagaimana mungkin aku tidak tahu?" Tang Zhiyuan tersenyum dan ingin merokok, tetapi dia meletakkannya lagi karena khawatir dengan kandungan Lin Yun.     

Lin Yun terdiam... Jika demikian, bagaimana mungkin Tang Zhiyuan tidak tahu saat dirinya mengandung anaknya yang akhirnya keguguran itu?     

Suasana hati Lin Yun bergejolak, namun hanya sedikit saja. Bagaimanapun juga, semua itu sudah berlalu bertahun-tahun lamanya.     

Tang Zhiyuan merasa mempermalukan diri sendiri. Dia memandang Lin Yun dalam-dalam, tanpa mengatakan apa-apa lagi.     

Setelah beberapa saat, Zhao Yi kembali dengan membawa satu kantong besar berisi kebutuhan sehari-hari.     

Pei Qiqi didorong ke kamar inap VIP dalam keadaan belum sadar. Lin Yun berdiri di pintu dan menjelaskan beberapa hal kepada Tang Yu sebelum akhirnya pergi dari sana.     

Tang Zhiyuan melihat pasangan itu pergi. Dia berdiri untuk waktu yang sangat lama dalam kekecewaan. Kemudian, dia menepuk bahu Tang Yu. "Jagalah baik-baik."     

Tang Yu mengangguk. "Jangan beritahu Tang Xin dulu."     

Selain takut membuat Tang Xin khawatir, dia juga takut kalau Tang Xin datang kemari dan mengganggu istirahat Pei Qiqi.     

Tang Zhiyuan pun pergi, sementara Tang Yu menutup pintu dan duduk di depan ranjang rumah sakit.     

Pei Qiqi memejamkan matanya erat-erat. Bulu matanya yang panjang dan tebal berkibar di wajahnya seperti dua kipas kecil, membuat wajahnya semakin tampak pucat.     

Tang Yu duduk di kepala tempat tidur, lalu mengulurkan tangannya untuk merapikan anak-anak rambut di dahi Pei Qiqi. Dia berujar dengan suara yang serak sekali, "Qiqi."     

Bulu mata Pei Qiqi bergetar, namun dia masih belum bangun.. Tangan kecilnya digenggam Tang Yu dengan sangat kuat.     

Tang Yu merasa tertekan dan kasihan, melihat Pei Qiqi saat ini seperti seorang anak kecil yang lemah tak berdaya.     

Dia membungkuk dan memeluk Pei Qiqi… dan juga anaknya, dengan sangat hati-hati.     

Dokter Mei sudah berganti pakaian bedah. Dia berdiri di depan pintu bersama dua perawat di belakangnya.     

Raut wajah Dokter Mei melembut…     

Dia melihat sendiri pertumbuhan Tang Yu sejak masih kecil sampai dewasa. Tapi, sejak kapan anak itu menjadi sangat rentan seperti sekarang ini?     

Perawat memandang Dokter Mei dan bertanya dengan suara lirih, "Sudah waktunya untuk memasang jarum infus."     

"Hm," gumam Dokter Mei, kemudian barulah dia berjalan masuk untuk memasangkan jarum infus Pei Qiqi dengan tangannya sendiri.     

"Kita harus terus memasang infus dari hari ini hingga besok… Keadaannya akan jauh lebih baik setelah besok sore." Dokter Mei terdiam sebentar, kemudian berbicara lagi, "Jangan khawatir, ini tidak akan mempengaruhi anak dalam kandungannya."     

Dia memberi isyarat mata kepada perawat di samping untuk keluar dulu. Saat ini, dia berdeham pelan. "Jangan berhubungan seks dalam waktu 3 bulan ini."     

Tang Yu terkejut dan menatap Dokter Mei.     

Dokter Mei memasukkan tangannya ke dalam saku depan jas putihnya dan berdeham lagi. "Itu saja. Aku akan pergi makan siang dulu. Qiqi mungkin akan bangun sekitar dua jam lagi. Saat itu, dia dapat diberi makan cairan yang sesuai."     

Tang Yu melihat Dokter Mei berjalan keluar, kemudian dia duduk lagi. Beberapa saat kemudian, dia memeras handuk panas, lalu menggunakannya untuk menyeka tangan dan wajah Pei Qiqi.     

Sampai akhirnya jam 2 siang, Pei Qiqi baru siuman.     

Dia perlahan membuka matanya, melihat wajah Tang Yu yang sedikit kuyu. Pria itu duduk di tepi tempat tidur dan mencondongkan tubuhnya ke depan. Tatapannya tertuju lurus pada Pei Qiqi.     

Pei Qiqi berusaha membuka matanya, dan menatap Tang Yu dengan tenang.     

Dia menggerakkan jari-jarinya dengan lembut, kemudian perlahan meraih salah satu jari telunjuk Tang Yu...     

Dia menggenggamnya, dan wajah mungilnya masih tampak pucat. "Tang Yu, anak kita…"     

Mata bulatnya yang seperti anggur hitam memandang Tang Yu lekat-lekat, takut kehilangan jejak ekspresi sedikit pun pada pria itu.     

Tang Yu hanya merasa kasihan. Dia menggenggam tangan kurus Pei Qiqi. "Qiqi, anak kita baik-baik saja."     

Mata Pei Qiqi tampak kembali bercahaya, dan dia menatap Tang Yu seperti itu. Ujung bibirnya sedikit tertarik ke atas. "Kamu tidak membohongiku, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.