Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Qiqi, Anak Kita Baik-Baik Saja (5)



Qiqi, Anak Kita Baik-Baik Saja (5)

0Tang Yu melangkah ke depan dan memeluk Pei Qiqi dengan hati-hati… Napasnya yang hangat seketika menyelimuti seluruh tubuh Pei Qiqi.     
0

"Qiqi, anak kita masih hidup." Suara dan tubuh Tang Yu agak bergetar. Dia memejamkan matanya. "Maafkan aku!"     

Dia meminta maaf karena dia tidak menjaga Pei Qiqi dengan baik, sampai hampir membuat gadis itu kehilangan anak mereka.     

Pei Qiqi tidak bergerak, merasakan kehati-hatian Tang Yu dalam memperlakukannya dan tubuh pria itu yang gemetar.     

Seorang Tang Yu ternyata juga bisa ketakutan begini!     

Tak satu pun dari mereka bersuara. Mereka hanya saling berpelukan seperti ini… Pada saat ini, mereka berdua hanya perlu merasakan suhu tubuh satu sama lain.     

Tang Yu mempertahan sikap seperti ini untuk waktu yang lama, kemudian berujar dengan suara serak, "Qiqi, apa kamu lapar?"     

Pei Qiqi bergumam mengiyakan. Pandangannya beredar ke sekeliling, hingga akhirnya tertuju ke wajah Tang Yu lagi. "Tang Yu, bukankah kamu juga belum makan siang?"     

Tang Yu hanya diam saja. Dia bangkit dan pergi mengambil semangkuk kecil bubur millet untuknya. Tempat tidur Pei Qiqi terguncang sedikit karena tekanan tubuh Tang Yu. Tang Yu menyuapinya dalam suapan kecil.     

Pei Qiqi masih lemah, jadi setelahnya Tang Yu memeluk kepala kecil gadis itu dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain menyuapinya.     

Pei Qiqi bersandar di bahu Tang Yu. Pandangannya dipenuhi dengan kemeja warna biru muda yang dikenakan Tang Yu. Melihat pemandangan ini saja sudah membuatnya merasa nyaman.     

Dia memakan bubur tersebut dengan patuh dan mendapatkan kembali kekuatannya.     

Tangan kurus Pei Qiqi membelai lembut perut bagian bawahnya. Anak ini benar-benar sangat kuat.     

Dia mengangkat pandangannya untuk menatap Tang Yu. "Kamu juga makanlah!"     

Tang Yu menghabiskan sisa makanan Pei Qiqi, kemudian bergegas membereskan peralatan makan, dan kembali menemani Pei Qiqi.     

Sampai sekarang, masih ada ketakutan yang tersisa di hatinya, namun dia tidak ingin memberi emosi negatif ini kepada Pei Qiqi, jadi dia tidak menunjukkan kekhawatirannya.     

Dia memang tidak menunjukkannya, namun Pei Qiqi malah berkata. "Apa kamu benar-benar berpikir bahwa kejadian tadi adalah ulah penggemar Pei Huan?"      

Tang Yu mengulurkan tangan untuk menyeka keringat di dahi Pei Qiqi. Suaranya terdengar serak, "Kamu tidak berpikir begitu?"     

"Apakah Pei Huan memiliki penggemar setia seperti itu?" Pei Qiqi memandang Tang Yu, "Dalam hatimu, bisakah kamu menebak siapa yang melakukannya?"     

Tang Yu menggenggam jari-jari Pei Qiqi. Ada rasa sakit yang tak terkatakan di dalam hatinya.     

Pei Qiqi menatapnya, tanpa mengatakan apa-apa lagi.     

Dia tahu betul perasaan Tang Yu. Selain itu, menangani masalah semacam ini membutuhkan bukti. Tidak bisa menghukum orang tanpa dasar dengan hanya menebak saja.     

Tubuh Pei Qiqi masih lemah. Setelah berbicara sebentar, dia tertidur lagi karena kelelahan.     

Tang Yu terus menjaganya. Meng Qingcheng datang menjenguk saat hari menjelang malam, namun dia hanya berdiri di depan pintu, tidak langsung masuk.     

Tang Yu menyelimuti tubuh Pei Qiqi, kemudian berjalan keluar dan menutup pintu dengan hati-hati.     

"Bagaimana dengan gadis itu?" tanya Tang Yu.     

Meng Qingcheng mengeluarkan sebatang rokok dan menyerahkannya ke Tang Yu, namun Tang Yu tidak menerimanya. Dia hanya menatap Meng Qingcheng lekat-lekat.     

Meng Qingcheng menggaruk rambutnya, lalu berdeham pelan, "Tang Yu, emm, kamu… jangan terkejut, ya!"     

Tang Yu mengernyitkan alisnya, mendengarkan Meng Qingcheng berbicara dengan sangat cepat, "Begitu keluar dari ruang operasi rumah sakit, gadis itu melompat keluar dari gedung, mungkin karena wajahnya menjadi cacat."     

Mata Tang Yu menatap lurus ke mata Meng Qingcheng…     

Meng Qingcheng tersenyum pahit.     

Kemudian, Tang Yu perlahan berkata, "Atau mungkin karena ada seseorang yang menginstruksikannya dari belakang!"     

Seusai Tang Yu berkata begini, Meng Qingcheng seketika terdiam. Beberapa saat kemudian, dia menghela napas pelan. "Benar-benar tidak terduga."     

Raut wajah Tang Yu menjadi tegang. Dia memasukkan tangannya ke dalam saku. "Qingcheng, apa kamu punya rokok?"     

Meng Qingcheng memelototinya. Katanya tadi tidak merokok!     

Meski begitu, dia tetap menyerahkan rokoknya pada Tang Yu. Tang Yu berjalan bersamanya ke area merokok, dan menghembuskan asap tebal yang panjang. "Qingcheng, tidak peduli seberapa baik aku terhadap Qiqi, kali ini, akulah yang menyakitinya."     

Mereka berdua tahu siapa yang melakukannya.     

"Periksalah lebih lanjut. Lakukan semaksimal mungkin sampai bisa menemukan bukti." ujar Tang Yu dengan suara dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.