Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tuan Tang, Kamu Akan Memanjakanku (2)



Tuan Tang, Kamu Akan Memanjakanku (2)

0Tuan Tang memandang wanita hamil di cermin. Senyumannya merekah lebar sampai ke matanya. "Pei Qiqi, apa menurutmu kamu itu tidak manja?"     
0

Ya, Pei Qiqi mengakuinya!     

Nyonya Tang kecil malah menempel ke tubuh Tang Yu, kemudian meletakkan sikat gigi di tangan pria itu…     

Tang Yu tidak mampu berkata apa-apa. Benar-benar… sangat manja.     

Namun, dia tetap mengambil sikat gigi itu, lalu menyikatkan gigi Pei Qiqi dengan lembut dan hati-hati. Dia bertanya kepada Pei Qiqi dengan suara yang begitu lembut pula, "Sayang, setelah ini biarkan aku menggendongmu ke toilet dan menyekamu, ya?"     

Pei Qiqi memejamkan matanya. "Tang Yu, kamu mesum sekali!"     

Tang Yu meletakkan satu tangannya ke perut kecil Pei Qiqi, sementara tangan yang lain di pinggang gadis itu. Dari belakang, dia melihat penampilan mereka berdua yang tampak tumpang tindih di cermin, dan berkata perlahan, "Nyonya Tang, jika kamu tidak hamil, kamu akan tahu betapa mesumnya diriku!"     

Pei Qiqi membuka matanya, melihat mata hitam Tang Yu yang jernih di cermin. Setiap kali memasang ekspresi seperti ini, Tang Yu ingin melakukan sesuatu yang buruk...     

Dia buru-buru menutupi matanya lagi. Tang Yu pun tertawa dengan suaranya yang serak nan rendah di samping telinga Pei Qiqi. "Ganti pakaianmu. Aku akan menunggumu di bawah."     

Tang Yu melepaskannya. Pei Qiqi memperhatikannya dari cermin. Tang Yu tersenyum manis, kemudian berjalan keluar dan langsung turun ke lantai bawah.     

Mereka menikmati sarapan dengan sangat menyenangkan. Meski hasrat Tuan Tang tidak terpenuhi, dia masih melayani Nyonya Tang dengan penuh perhatian.     

Setelah naik ke mobil, Pei Qiqi langsung duduk di kursi belakang, karena Tang Yu tidak memperbolehkannya duduk di depan semenjak dia hamil.     

Tang Yu mengemudi sambil sesekali berbicara dengan Pei Qiqi di belakang.     

Pei Qiqi merasa bosan, jadi dia membaca koran di mobil. Dia sekarang sangat suka membaca berita hiburan.     

Setelah membolak-balik beberapa judul berita utama, dia melihat berita tentang Pei Huan.     

Ini sangat sulit baginya. Bahkan sekarang bukan berada di baris keempat atau kelima, melainkan menjadi berita utama.      

Tentu saja, posisinya itu juga tergantung pada hubungan tidak jelas yang dijalinnya dengan generasi kedua keluarga kaya. Pei Qiqi juga secara tidak langsung mengetahui bahwa karir Pei Huan lumayan baik akhir-akhir ini. Meskipun tidak dapat dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya, setidaknya dia berdiri di industri hiburan lagi.     

Berapa banyak yang telah dia lakukan di balik semua ini, dan berapa banyak pria yang tidur dengannya...     

Pei Qiqi tidak tahu, apakah ini kehidupan yang diinginkan Pei Huan?     

Dulu, dia selalu mengira bahwa Pei Huan mencintai Jin Rong dan akan berusaha menebus semua kesalahannya setelah Jin Rong bangun. Namun, ternyata tidak…     

Pei Huan masih sama...     

Atau mungkin, dia bahkan sudah menyerah untuk dirinya sendiri.     

"Apa yang kamu lihat? Kenapa diam saja dari tadi?" tanya Tang Yu dengan suara rendah, sambil memperhatikan gadis kecil kesayangannya dari kaca spion.     

Pei Qiqi menutup koran, lalu berkata lirih, "Berita tentang Pei Huan. Dia sepertinya menjalin hubungan dengan seorang anak konglomerat generasi kedua akhir-akhir ini."     

Tang Yu sepertinya tahu apa yang Pei Qiqi pikirkan. Kebetulan ada lampu merah di depan. Jari-jarinya mengusap dagu Pei Qiqi yang halus, dan dia berkata dengan ringan, "Jin Rong tidak mungkin bisa bersamanya. Sejak awal, dia tak punya perasaan apa pun pada Pei Huan, terlebih lagi sekarang mereka sudah tidak punya anak. Selain itu, Pei Huan sudah tidur bersama begitu banyak pria. Jin Rong juga bukanlah orang bodoh."     

"Aku tahu." Pei Qiqi menurunkan pandangannya.     

Tang Yu tidak berbicara lagi. Ketika mobil berhenti di depan gedung Perusahaan Pei, dia membukakan pintu untuk Pei Qiqi dan mengusap rambutnya. "Jangan terlalu banyak berpikir, anak kecil. Pei Huan bukan anak kecil. Dia harus bertanggung jawab atas jalan yang dipilihnya sendiri."     

Bukannya Pei Huan tidak pernah memiliki kesempatan. Dia sudah melangkahkan satu kakinya untuk masuk ke keluarga kaya, dan bahkan dalam keadaan hamil.     

Bahkan meskipun Jin Rong dalam keadaan koma pada waktu itu, asalkan dia bersedia melahirkan anak itu, Keluarga Lin tidak akan memperlakukannya dengan buruk.     

Lagi pula, itulah satu-satunya garis keturunan Keluarga Lin...     

Selain itu, setelah melahirkan anak, dia juga masih bisa menikah dengan orang lain. Zaman sekarang sudah berbeda dengan zaman dulu.     

Namun, Pei Huan malah memainkan kartu hidupnya dengan kacau dan mengerikan. Jadi, dia benar-benar tidak bisa menyalahkan orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.