Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Gerakan Janin Pertama (2)



Gerakan Janin Pertama (2)

0Pei Qiqi memeluk lengan Tang Yu sambil membelai perutnya dengan tangannya yang lain. "Lalu, di mana Nyonya Shen? Mengapa tidak ada seorang pun yang menjaganya?"     
0

Tang Yu menepuknya. "Kudengar dari Dr. Yuan bahwa Nyonya Shen tiba-tiba jatuh pingsan. Dia disuntik cairan infus selama beberapa hari ini di rumah. Bahkan, dia tidak sanggup untuk berjalan."     

Pei Qiqi menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah Tang Yu. Matanya tampak berkaca-kaca.     

"Qiqi, aku tidak akan seperti ini." Tang Yu menggenggam erat tangan Pei Qiqi, kemudian membawa gadis itu ke pelukannya. Suaranya terdengar begitu lembut. "Aku akan selalu baik-baik saja dan mengurus anak-anak kita nanti."     

Pei Qiqi membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Tang Yu, menghirup dalam-dalam napas Tang Yu yang hangat.     

Setelah beberapa saat, dia berujar dengan suara teredam, "Tang Yu, entah kenapa aku merasa sedih melihatnya begitu."     

Jelas-jelas dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan orang tersebut. Jelas-jelas orang itu adalah ayah Shen Lian, tetapi melihat wajahnya dan melihatnya berbicara dengan polos dan tidak sesuai dengan identitasnya, hati Pei Qiqi terasa seperti dicengkeram begitu kencang. Perasaan semacam ini sangat aneh. Dia sendiri juga tidak tahu bagaimana mengatakannya.     

Tang Yu mengulurkan tangan untuk menepuk-nepuknya, kemudian berbisik, "Mungkin karena kamu sedang hamil, perasaanmu jadi mudah sedih."     

Dia menyesal, menyesal membawa Pei Qiqi ke sana.     

Pei Qiqi berjalan ke lift, namun dia tak bisa menahan diri untuk tidak menoleh ke belakang…     

Ketika dia berbalik, kebetulan perawat Shen Zhongshan mendorong pria itu keluar untuk berjemur di bawah sinar matahari. Shen Zhongshan duduk di kursi roda dengan lap makan di dadanya, seperti seorang anak kecil.     

Mata Pei Qiqi seketika terasa agak panas melihat pemandangan itu…     

Ada pukulan keras yang mengenai hatinya lagi, dan juga kedutan hebat di perut bagian bawahnya...     

Jari-jarinya menutupi perut bagian bawahnya, dan ekspresinya menunjukkan bahwa dia baru saja merasakan sesuatu yang aneh.     

"Qiqi." Tang Yu memeluknya. "Ada apa?"     

Pei Qiqi mendongak untuk menatapnya, dan bibirnya bergerak-gerak. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, "Tang Yu, sepertinya bayi kita bergerak…"     

Dia menarik telapak tangan Tang Yu yang hangat dan meletakkannya di perut bagian bawahnya, membuat Tang Yu merasakan keajaiban itu.     

Tang Yu hanya merasakan sesuatu yang menggeliat lembut di antara telapak tangannya.     

Kekuatan yang selembut air…     

Matanya mulai berkaca-kaca, dan raut wajahnya juga tampak tergerak karena emosi di hatinya. Dia perlahan menarik Pei Qiqi ke dalam pelukannya. "Qiqi, terima kasih."     

Pei Qiqi menenggelamkan dirinya di pundak Tang Yu, melihat Shen Zhongshan melewati mereka…     

Ada senyum kekanak-kanakan di wajah Shen Zhongshan.     

Pei Qiqi bersandar di bahu Tang Yu, dengan air mata yang mengalir tanpa bisa dihindari. Suaranya menjadi terdengar parau, "Tang Yu, aku merasa dia sangat menyedihkan."     

Tang Yu menepuknya. "Jangan terlalu banyak berpikir, nanti kamu malah semakin sedih."     

Setelah Shen Zhongshan lewat, dia tiba-tiba menoleh dan tersenyum kepada Pei Qiqi. "Hai, Kak."     

Pei Qiqi terkejut… Sesaat kemudian, dia baru membalas senyumannya.     

Entah karena apa, Shen Zhongshan tak mau bergerak maju lagi. Dia memegang roda kursi roda dengan jari-jarinya untuk mencegahnya terdorong.     

Perawat berbalik dan tersenyum. "Tuan Shen sangat menyukai Nyonya Tang."     

Pei Qiqi melepaskan diri dari Tang Yu, kemudian berjalan santai ke hadapan Shen Zhongshan.     

Shen Zhongshan menatapnya dan menggelengkan kepalanya dengan lembut. Ekspresinya sama seperti anak berusia 4 atau 5 tahun.     

Pei Qiqi perlahan berjongkok, meraih tangan Shen Zhongshan, dan menyentuh jari kelingkingnya. "Dengarkan perkataan Kakak, ya."     

Shen Zhongshan tersenyum dan mengulangi ucapan Pei Qiqi sekali lagi.     

Dengan mata yang berkaca-kaca, Pei Qiqi tersenyum dan bertanya, "Bolehkan Kakak datang mengunjungimu lain kali?"     

Shen Zhongshan menatapnya, menatapnya lekat-lekat, seolah berusaha mengingat Pei Qiqi di dalam benaknya…     

Ketika dia pergi, Pei Qiqi memandang Tang Yu dan berbisik, "Aku benar-benar merasa sedih. Orang seperti itu bisa-bisanya berubah menjadi anak kecil."     

Tang Yu merangkulnya, lalu membantunya masuk ke mobil. Dia menghela napas pelan. "Mungkin akan terjadi keajaiban."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.