Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Apa Kau Gila? (3)



Apa Kau Gila? (3)

0Bibir Shen Lian bergetar, tidak dapat mengatakan apa pun. Dia hanya meremas botol obat di tangannya.     
0

Dengan dipenuhi air mata, Nyonya Shen memandang putrinya lekat-lekat. "Shen Lian, apa yang kamu pegang di tanganmu?"     

Shen Lian melangkah mundur, hingga mencapai dinding di belakangnya. Dia tidak dapat mundur lagi, dan berkata dengan suara yang gemetar, "Bu, bukan apa-apa… Mengapa, mengapa kamu pulang?"     

"Ya, jika aku tidak pulang, aku tidak akan pernah tahu bahwa aku dan ayahmu telah membesarkan seorang anak yang tidak tahu terima kasih." Nyonya Shen saat ini seperti binatang betina yang ganas, dengan cakar di sekujur tubuhnya.     

Otot-otot wajah Shen Lian bergetar. Dia tiba-tiba berteriak. "Bu, apa yang kamu bicarakan?"     

Nyonya Shen berjalan selangkah ke depan. Jari-jarinya mencengkeram tangan Shen Lian seperti tang dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi…     

Memperlihatkan botol obat itu tinggi-tinggi.     

"Apa kamu masih berani bilang kalau tidak ada apa-apa di dalam sini?" Nyonya Shen menyeretnya ke samping ranjang Shen Zhongshan dan mengambil botol obat itu. "Shen Lian, jika bukan kamu yang melakukannya, lantas siapa, ha?"     

Suara terakhirnya terdengar seperti raungan induk binatang yang kehilangan kekasihnya.     

Shen Lian tertegun, menatap dua botol obat yang berguling-guling lagi…     

Air matanya jatuh seperti tetesan hujan, dan suaranya tersendat, "Ya, memang aku yang melakukannya…"     

Sebelum Shen Lian sempat selesai bicara, sebuah tamparan keras mengenai wajahnya lagi dan lagi…     

Biasanya, Nyonya Shen adalah orang yang lemah lembut. Namun saat ini, telapak tangannya seperti pelat besi. Tamparan demi tamparan mengenai wajah Shen Lian tanpa henti.     

Shen Lian tidak melawan. Dia membiarkan Nyonya Shen memukulinya sampai wajahnya bengkak parah…     

Nyonya Shen menampar sambil berteriak sampai suaranya serak, "Pikiranmu terobsesi oleh apa? Dia adalah ayahmu... Kau, bisa-bisanya kau menyakitinya seperti ini. Tindakan kejammu ini tidak akan dapat ditolerir oleh surga ... Apa kau tidak takut Tuhan akan mengambil semua yang kau miliki?"     

Shen Lian membiarkan ibunya menampar dirinya habis-habisan, hingga Nyonya Shen hampir runtuh tak berdaya.     

Anaknya telah mencelakai suaminya. Sesuatu yang buruk akan terjadi, dan hidupnya hampir berakhir.     

Dia menampar sambil meraung-raung, dengan air mata yang mengalir memenuhi wajahnya…     

Shen Lian akhirnya mengangkat pandangannya, menatap ibunya yang hampir gila. "Bu, apa kamu akan memaafkan pengkhianat seperti dia?"     

Nyonya Shen tertegun, dan gerakan tangannya pun berhenti. Dia menatap putrinya dengan tatapan kosong dan berkata tanpa emosi, "Jadi, kamu tega menyakitinya hanya karena hal ini?"     

"Bu, sadarlah." Seluruh wajah Shen Lian dipenuhi ekspresi yang sulit. Dia memandang ibunya dan melanjutkan, "Ibu pikir dia hanya sebatas tidur dengan Zhao Ke? Hanya sesederhana itu?"     

Nyonya Shen menamparnya sekali lagi. "Apa kau tahu apa yang sedang kau bicarakan?"     

Wajah Shen Lian terbuang ke samping karena tamparan itu. Dia menutupi wajahnya, lalu tertawa lirih. Dia mengangkat pandangannya dan melihat Nyonya Shen dengan tatapan menyedihkan. "Bu, apa kamu benar-benar bersedia menjalani kehidupan pernikahan yang seperti ini? Apa kamu tahu berapa banyak hal yang dia sembunyikan darimu?"     

Bibir Nyonya Shen bergetar, tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

Shen Lian mencibir, "Kamu mungkin tidak tahu ya, bahwa Pei Qiqi dan Tang Xin adalah anak haram dari Zhao Ke dan dia."     

Nyonya Shen tercengang.     

"Pei Minghe dan Tang Zhiyuan, keduanya menikmati peran mereka sebagai ayah. Mereka membesarkan putri Shen Zhongshan dengan bodohnya. Bu, sekarang pria itu ingin mengakui dua anak haramnya itu, mungkin juga akan memberikan perusahaan kepada Pei Qiqi." Shen Lian tersenyum dengan air mata mengalir deras. "Bu, coba kamu pikirkan, ke mana kita akan pergi jika Pei Qiqi mewarisi perusahaan? Di mana seorang Nyonya Shen harus berdiri?"     

Mata Nyonya Shen menunjukkan bahwa dia sangat kesulitan untuk mempercayainya.     

Shen Lian mendekat dan menatap dengan ketegasan di matanya. "Jadi Bu, pria seperti itu tidak bisa diinginkan. Hanya jika aku mewarisi perusahaan, kita dapat hidup dengan baik... Adapun Ayah, dia masih hidup. Ibu bisa merawatnya baik-baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.