Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Perasaan Sayang yang Jarang Ditunjukkan (2)



Perasaan Sayang yang Jarang Ditunjukkan (2)

0Sorot mata Shen Zhongshan menyimpan makna yang begitu dalam. Dia mengambil selembar resep obat dari sakunya dan memberikannya pada Meng Qingcheng. "Qingcheng, tolong ambilkan obat-obat ini."      
0

Meng Qingcheng membuka daftar obat itu. Seusai melihatnya, dia langsung pergi keluar, tanpa mengatakan apa-apa.     

Ketika tidak ada seorang pun di sana, Shen Zhongshan duduk di kepala tempat tidur, memandangi Tang Xin lekat-lekat.     

Anak ini sudah menanggung banyak penderitaan sejak kecil.     

Sementara Shen Zhongshan… tidak memenuhi kewajibannya sebagai ayah kandung.     

Shen Zhongshan mengulurkan tangan untuk menyelimuti Tang Xin. Jari-jarinya tidak langsung menyingkir, melainkan membelai gadis kecil yang begitu pucat itu.     

Ujung jarinya merasakan suhu yang panas. Jelas Tang Xin masih demam.     

Tang Xin terbangun dengan linglung. Dia menatap Shen Zhongshan dalam pencahayaan yang remang-remang.     

"Ayah." Tang Xin memanggilnya dalam keadaan setengah sadar. Dia mengira bahwa Shen Zhongshan adalah Tang Zhiyuan.     

Suara Tang Xin terdengar seperti rengekan anak kucing, membuat Shen Zhongshan hampir menangis.     

Tang Xin memanggilnya 'Ayah'. Meskipun Shen Zhongshan tahu kalau gadis ini salah mengenali orang, namun masih ada perasaan yang terlukiskan di dalam hatinya.     

Matanya terasa panas, dan bahkan lebih antusias tak terkira.     

Tang Xin membuka matanya, lalu menutupnya lagi. "Ayah, Tang Xin sakit."     

Tubuhnya terasa sakit semua setiap kali dirinya demam. Rasa sakit itu sangat melelahkan.     

Rasa sakit semacam itu membuatnya takut. Dia takut tidak akan pernah bangun lagi setelah tertidur.     

Hati Shen Zhongshan merasakan kesakitan yang begitu dalam. Dia tidak tahu harus berkata apa.      

Akibat dari dosa!     

Jika Shen Zhongshan merawat Zhao Ke dengan baik saat wanita itu hamil, bukankah anak ini tidak akan mengidap penyakit seperti ini?      

Tetapi kemudian, Shen Zhongshan baru mengetahui bahwa ini adalah penyakit genetik dari keturunan keluarga Zhao Ke. Tingkat kejadiannya sangat tinggi, tetapi jarang ada yang mengidapnya sejak lahir seperti Tang Xin.     

Shen Zhongshan menganggap Shen Lian sebagai putri tersayangnya, namun dia tidak pernah menjumpai gadis kecil serapuh ini.     

Tang Xin sangat lemah, seperti anak kucing yang tak berdaya.     

Shen Zhongshan mengulurkan tangannya untuk membelai kepala kecil Tang Xin yang tumbuh seperti bulu landak. Dia menenangkannya dengan lembut. "Semuanya akan baik-baik saja… Tang Xin kami pasti akan membaik."     

Suasana hati Tang Xin menjadi tenang, mungkin karena merasakan kehangatan semacam ini. Dia memejamkan matanya, tanpa mengatakan apa-apa lagi. Bulu matanya yang panjang menutupi bagian bawah kelopak matanya yang pucat, seperti malaikat kecil yang lemah nan imut jatuh ke dunia yang fana.      

Shen Zhongshan sangat ingin membungkuk untuk menciumnya, seperti yang dilakukan Meng Qingcheng tadi, tetapi dia tidak berani!     

Dia takut begitu Tang Xin terbangun, gadis kecil itu akan memandangnya selayaknya paman yang aneh.     

Pada akhirnya, Shen Zhongshan hanya membelai kepala kecilnya dengan ringan, dan merenungkan panggilan ayah yang terlontar dari mulut Tang Xin.     

Saat Meng Qingcheng kembali, Shen Zhongshan memandang gadis kecil yang terbaring di tempat tidur itu lagi, lalu berjalan pergi.     

Begitu sampai di luar rumah sakit, Shen Zhongshan mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya secara perlahan, kemudian dia membuka ponselnya dengan satu tangan dan menghubungi Dr. Yuan.     

Panggilan langsung terhubung. Shen Zhongshan berujar dengan suara yang dalam, "Dr. Yuan, apa kamu yakin tubuhku tidak bisa melakukannya?"     

Di seberang telepon, Dr. Yuan tidak tahu harus berkata apa. Shen Zhongshan terdiam, kemudian dia mendongak menatap langit kosong dan menghela napas panjang.     

Awalnya, dia berencana untuk mendonorkan sumsum tulang ke Tang Xin secara diam-diam, tetapi tidak bisa karena penyakit jantung yang dideritanya dan juga otot jantungnya yang tidak terlalu bagus.     

Shen Zhongshan menghela napas dalam-dalam. Dia tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Dia melihat ke langit, hanya untuk merasakan sepotong kegelapan yang hampir menekannya hingga membuatnya terengah-engah kehilangan udara.     

Ketika dia berjalan ke mobil, sopir membukakan pintu mobil untuknya dan berkata dengan hati-hati, "Tuan, Nyonya baru saja menelpon."     

Shen Zhongshan masuk ke mobil. Dia memejamkan matanya. "Ayo pergi!"     

Sopir mulai mengemudikan mobil dan melaju pergi. Shen Zhongshan melihat ponselnya dan mendapati rentetan riwayat panggilan tak terjawab dari istrinya, bahkan totalnya sampai 8 panggilan. Namun, dia membisukan ponselnya, sehingga tidak mendengar panggilan istrinya sama sekali.     

Mobil berhenti di depan halaman rumah Keluarga Shen dalam waktu kurang dari setengah jam. Pembantu rumah melangkah maju untuk mengambil jaket Shen Zhongshan. Shen Zhongshan bertanya dengan ringan, "Di mana istriku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.