Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Perasaan Sayang yang Jarang Ditunjukkan (1)



Perasaan Sayang yang Jarang Ditunjukkan (1)

0Tang Yu melihat-lihat belakang Shen Zhongshan. "Mengapa Bibi Shen tidak ikut datang kemari?"     
0

"Dia sudah tidur. Aku tidak mau membangunkannya! Omong-omong, kenapa kamu datang kemari?" Shen Zhongshan juga seolah bertanya dengan santai.     

Tang Yu mengusap-usap alisnya, lalu menundukkan kepalanya, tidak melihat ekpkresi Shen Zhongshan.     

Dia mengangkat pandangannya untuk kedua kalinya. Raut wajahnya terlihat begitu lelah. "Tang Xin demam."     

"Lantas, apa dia sudah baikan sekarang?" tanya Shen Zhongshan.     

Tang Yu mengangguk. "Demamnya sudah mereda, tapi masih perlu pemeriksaan lebih lanjut. Qingcheng sedang menjaganya di dalam."     

Shen Zhongshan menunjuk ke lantai bawah. "Aku harus mengambil obat. Kamu juga segeralah pulang."     

Setelah jeda sesaat, dia berujar lagi, "Qiqi pasti sedang menunggumu."     

"Hm," gumam Tang Yu, kemudian mengucapkan salam perpisahan sambil berjalan menuju lift.     

Setelah melihat kepergian Tang Yu, Shen Zhongshan berdiri di sana sebentar.      

Jari-jarinya mengepal erat, dan ekspresinya tampak begitu tertekan. Pada akhirnya, dia perlahan berjalan menuju lift.     

Sesampainya di pintu ruang inap Tang Xin, melalui kaca, dia melihat bocah bernama Meng Qingcheng itu duduk di samping tempat tidur…     

Kemudian membungkuk dan mencium Tang Xin.     

Alis Shen Zhongshan berkedut. Tangannya mengepal lagi tanpa bisa dikendalikan.     

Dasar bajingan Meng Qingcheng ini. Memangnya dia tak tahu berapa umur Tang Xin?     

Dia masih baru 17 tahun! Beraninya bajingan ini menciumnya seperti itu?     

Jika tidak ada siapa pun, dan Tang Xin tidak sakit, bukankah Meng Qingcheng akan langsung memakan gadis kecil itu dalam satu gigitan?     

Meskipun Shen Zhongshan adalah seorang ayah kandung yang tidak memenuhi kewajibannya, hatinya merasa sangat tidak nyaman melihat adegan ini sekarang.     

Shen Zhongshan berdeham pelan, sehingga Meng Qingcheng benar-benar terkejut di dalam sana. Di saat dia bergegas menegakkan tubuhnya, Shen Zhongshan berjalan masuk.     

"Paman Shen?" tanya Meng Qingcheng terheran-heran.     

Shen Zhongshan mengangguk. "Aku bertemu Tang Yu di luar barusan. Dia bilang Tang Xin sakit, jadi aku datang kemari untuk menjenguknya."     

Ada sesuatu yang sangat aneh di sorot mata Meng Qingcheng. Dia terdiam sebentar, lalu berujar, "Ya, mungkin karena hari ini terlalu di luar kendali." Atau dirinya yang menakuti gadis kecil ini.     

Pandangan Shen Zhongshan tertuju pada gadis kecil yang berbaring di ranjang rumah sakit itu, begitu kecil dan pucat. Tang Xin berbaring di sana tanpa menunjukkan emosi apa pun.     

Kata-kata Dr. Yuan terngiang-ngiang di telinga Shen Zhongshan…     

"Zhongshan, kamu bisa mendonorkan sumsum kepadanya, namun tubuhmu tidak mendukung!" Dr. Yuan dan Shen Zhongshan sudah berteman selama bertahun-tahun. Tanpa perlu bertanya lebih lanjut sekalipun, dia sudah bisa menebak berdasarkan data yang tersedia.     

Siapa yang sakit di Kota B sampai bisa menyebabkan seorang Shen Zhongshan peduli setengah mati?     

Setelah mendengarnya waktu itu, dia terdiam untuk waktu yang lama…     

Mungkin, mungkin anak Pei Qiqi itu bisa menyelamatkan Tang Xin.     

Melihat gadis kecil yang tampak rapuh dan pucat pasi ini, sulit membayangkan bahwa dia ternyata adalah putri kandungnya.     

Dia telah bertemu Tang Xin berkali-kali. Gadis kecil yang selalu memanggilnya Paman Shen dengan imut.     

Shen Zhongshan juga selalu menyukainya. Dia sendiri merasa kalau Tang Xin tidak seperti Zhao Ke. Tang Xin adalah anak yang baik.     

Namun, dia benar-benar tidak pernah menduga kalau Tang Xin ternyata adalah anaknya sendiri.     

Faktanya, ketika Tang Xin masih kecil, dia pernah diberi kesempatan untuk menggendong gadis itu sekali.     

Bagaimana jika saat itu… saat itu dia tahu kalau Tang Xin adalah putrinya?     

Meng Qingcheng memperhatikan ekspresi Shen Zhongshan. Entah kenapa, dia selalu merasa ekspresi Shen Zhongshan terlalu berlebihan…     

Kepedulian yang terlalu berlebihan!     

"Paman Shen, tidak apa-apa, dia hanya demam. Seharusnya akan baik-baik saja besok. Sekarang sudah malam, sebaiknya Paman pulanglah lebih awal!" ujar Meng Qingcheng dengan perhatian dari sebelah.     

Tapi hal yang paling tidak diinginkan Shen Zhongshan sekarang adalah perhatian dari Meng Qingcheng, bahkan juga… ada kecemburuan!     

Mengapa bocah tengik ini mencium putrinya?     

Putrinya baru berusia 17 tahun. Tang Xin memiliki kondisi fisik yang lemah dan kecil. Meng Qingcheng mencium seorang gadis kecil… benar-benar tidak beradab.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.