Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pertemuan Ayah dan Anak, Berubah Pikiran (4)



Pertemuan Ayah dan Anak, Berubah Pikiran (4)

0Shen Lian tiba-tiba menoleh dan melihat Shen Zhongshan dengan tatapan tak percaya.     
0

Wajahnya masih terasa panas dan perih. Tamparan itu terasa sama seperti tamparan yang pernah Pei Qiqi layangkan di wajahnya.     

Dia tidak pernah mendapatkan penghinaan sampai seperti ini.     

Sorot mata tajam Shen Zhongshan menyapunya dengan kuat. Bibirnya bergerak-gerak sesaat, ingin mengatakan sesuatu, namun dia menelannya kembali.     

"Ayah, kamu menamparku!" Shen Lian menutupi wajahnya, lalu berkata dengan pelan, "Aku akan memberitahu Ibu apa saja yang telah kau lakukan selama bertahun-tahun ini! Aku juga akan memberitahu Ibu bahwa kamu telah menghamili Zhao Ke sampai melahirkan dua anak."     

Ada tekad perjuangan hidup dan mati di mata Shen Lian.     

Shen Zhongshan memikirkannya berkali-kali. Dia tidak pernah menduga kalau dirinya telah membesarkan seorang putri yang tidak bisa membedakan mana hal penting dan mana yang tidak.     

Shen Lian terus mengatakan kalau semua ini untuk ibunya, tetapi Shen Zhongshan paham betul bahwa Shen Lian sebenarnya melakukan untuk dirinya sendiri.     

Untuk perusahaan Keluarga Shen, serta untuk Tang Yu.     

Amarah Shen Zhongshan hampir meledak, tetapi wajahnya tiba-tiba membiru dan kemudian tiba-tiba memucat.     

Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi dadanya sangat nyeri sekali. Seketika, dia tidak bisa mengatakan apa-apa.     

Dia mengeluarkan sebotol pil pertolongan pertama untuk sakit jantung dari dalam sakunya dengan tangan gemetar. Setelah berjuang lama, dia tetap tidak bisa membukanya…     

Tubuhnya membengkok dan perlahan merosot ke bawah, sementara botol obat itu jatuh berguling ke samping.     

Shen Zhongshan memiliki riwayat penyakit infark miokard (serangan jantung akut). Jika dia tidak minum obat sekarang juga, kemungkinan besar dia bisa mati.     

Shen Lian mengetahui hal tersebut. Dia berdiri di sana dengan sekujur tubuh yang gemetar…     

Tapi dia… hanya diam saja.     

Dia melihat ayahnya merangkak di lantai sambil mati-matian berusaha meraih botol obat itu.     

Bukankah ayahnya akan mati kalau tidak minum obat?     

Lantas yang terjadi selanjutnya, tidak akan ada yang menghentikan Shen Lian. Dia akan menjadi satu-satunya pewaris Keluarga Shen.     

Ibunya tidak akan menyalahkan dirinya, karena Shen Zhongshan memang mengkhianatinya...     

Shen Lian tertawa, tertawa sambil bercucuran air mata.     

Tidak salah… Ya, dirinya tidak salah…     

Dia tidak ingin membunuh Shen Zhongshan. Dia hanya tidak memberinya obat, tidak lebih dari itu…     

Shen Zhongshan merangkak di lantai dengan putus asa. Dia berusaha mati-matian untuk meraih botol obat itu, tetapi tetap saja tidak bisa…     

Tubuhnya merosot tak berdaya dan terbaring di lantai. Napasnya terengah-engah, dan semakin lama semakin lemah.     

Nyonya Shen berdiri di pintu masuk tangga. Dia berteriak terkejut dan buru-buru berlari ke sisi Shen Zhongshan.     

Dia berjongkok dan menopang Shen Zhongshan dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain membuka tutup botol obat dengan gemetar, kemudian memasukkan obat tersebut ke dalam mulutnya.     

Setelah beberapa saat, obatnya mulai bekerja. Shen Zhongshan perlahan pulih kembali.     

"Zhongshan, Zhongshan, bagaimana keadaanmu?" Nyonya Shen menepuk-nepuk wajah suaminya dengan perasaan lega.     

Shen Zhongshan membuka matanya, dan tatapan matanya bertemu Shen Lian.     

Shen Lian merasa bersalah dan menyusut dalam sekejap. Bibirnya yang indah terkatup rapat.     

Setelah waktu yang lama, Shen Zhongshan perlahan berkata, "Aku baik-baik saja!"     

Nyonya Shen membantunya duduk di sofa. Kemudian, alisnya mengerut dalam, menatap Shen Lian yang masih berdiri di seberang, "Ada apa denganmu… Ayahmu tidak bisa mendapatkan obatnya, mengapa kamu tidak mengambilkannya? Penyakit ini dapat membunuh ayahmu."     

Raut wajah Shen Lian memucat tak terkira, bahkan warna bibirnya hampir sama dengan warna wajahnya.     

Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk waktu yang lama.     

Namun, Shen Zhongshan melambaikan tangannya, lalu berujar dengan suara serak, "Jangan salahkan anak ini. Dia juga ketakutan."     

Nyonya Shen masih merasa tidak puas, dan memarahi Shen Lian beberapa kali.     

Shen Zhongshan memberi isyarat padanya untuk berhenti mengomel. Shen Lian meminta maaf dan mengatakan kalau dirinya memang ketakutan.     

Ketika dia pergi, Shen Zhongshan menatap punggungnya dengan tatapan penuh arti.     

Anak ini barusan bersiap untuk melihatnya mati... Bukankah seharusnya Shen Zhongshan membuat rencana lain?     

Bukannya pergi berbaring dan beristirahat menuruti perkataan Nyonya Shen, Shen Zhongshan justru pergi ke ruang kerja.     

Dia merokok di ruang kerja di tengah malam ini. Setelah berpikir dan berpikir, menjelang fajar, akhirnya dia menelepon seseorang. "Buatkan aku janji dengan Dr. Yuan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.