Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tidak Cemburu? Tidak Marah? (5)



Tidak Cemburu? Tidak Marah? (5)

0Bibir mungil Tang Xin saling menekan menjadi garis lurus, lalu wajahnya langsung memerah…     
0

Apakah kakaknya… kakaknya… menebak apa yang dia pikirkan?     

Namun, sebagai kakaknya, Tang Yu masih memberinya sedikit wajah dan tidak bicara lebih lanjut lagi.     

Pei Qiqi hanya diam saja, tapi bukan berarti dia tidak mendengarnya.     

Dia masih terheran-heran. Tang Xin… terhadap Jin Rong?     

Tang Xin hanya bertemu Jin Rong sekali atau dua kali. Selain itu, Jin Rong masih duduk di kursi roda sekarang. Jadi, bagaimana mungkin…     

Terlebih lagi, Jin Rong adalah pria yang cukup dingin, sementara Meng Qingcheng selalu bersikap sangat baik terhadap Tang Xin. Pria itu selalu berusaha mencari cara untuk membuatnya senang.     

Namun, Tang Xin hanya menganggap Meng Qingcheng sebagai kakak laki-lakinya. Dia belum pernah melihat Tang Xin seperti ini.     

Pei Qiqi menekan bibirnya dan memandang Tang Yu melalui kaca spion.     

Setibanya mereka di Taman Mawar, Meng Qingcheng datang.     

Tang Xin tertidur di dalam mobil. Tang Yu awalnya hendak menggendongnya keluar dari mobil, tetapi Meng Qingcheng mengambil inisiatif untuk melangkah maju dan menggendong gadis kecil itu.     

Tang Yu tersenyum dan tidak menghalanginya. Dia mengambil buku yang dijatuhkan Tang Xin dari mobil dan meletakkannya di lengan Meng Qingcheng. "Ini milik Tang Xin."     

Seusai berkata demikian, dia mengambil barang-barang Qiqi di dalam mobil dan menentengnya ke lantai atas.     

Semua barang bawaan itu adalah pemberian dari para kerabat Keluarga Lin. Kebanyakan adalah barang-barang berharga yang disimpan untuk diberikan pada Pei Qiqi.     

Pei Qiqi memandangi punggung Meng Qingcheng, lalu menoleh dan berkata dengan khawatir, "Tang Yu, lihatlah Qingcheng, dia…"     

Tang Yu tersenyum. "Jangan khawatir. Qingcheng bukan anak kecil. Selain itu, Tang Xin masih sangat muda. Ada cukup waktu untuknya agar bisa mengerti."     

"Oh," gumam Pei Qiqi, tanpa berbicara lagi.     

Sesampainya di kamar, Tang Yu meletakkan barang-barang bawaannya. Saat dia baru saja menegakkan tubuhnya, sepasang tangan kecil memeluknya dari belakang.     

"Ada apa, Nyonya Tang?" Tang Yu menepuk tangan kecil Pei Qiqi. "Aku ingin menata barang-barang ini."     

Meskipun dibilang bahwa mereka hanya menginap di rumah besar Keluarga Lin selama dua hari, tetapi sebenarnya ada banyak hal untuk seorang calon wanita hamil.     

Pei Qiqi memeluk Tang Yu. Wajah mungilnya menempel di punggung pria itu, lalu dia berujar dengan suara yang lembut, "Menurutmu Tang Xin… apakah dia benar-benar memiliki perasaan terhadap Jin Rong?"     

"Anak kecil hanya berpikir secara asal yang bersifat sementara." Tang Yu tersenyum, kemudian menarik Pei Qiqi ke dalam pelukannya.     

Dia mengikat gadis itu dengan kedua tangan dan kakinya. Sorot matanya tampak begitu dalam. "Pei Qiqi, apa kamu merasa tidak nyaman, hmm? Apa kamu pikir…"     

Tang Yu mendekat ke sisi telinga Pei Qiqi dan terkekeh pelan. "Cinta pertamamu akan direbut oleh Tang Xin?"     

Pei Qiqi dipeluk olehnya seperti bayi kecil. Bibir mungilnya mengerucut kekanak-kanakan. "Bukan begitu."     

"Baguslah kalau begitu," ujar Tang Yu dengan serak, "Lebih baik katakan sesuatu yang enak didengar."     

Kemudian dia menggigit daun telinga Pei Qiqi dan mengajarkan hal-hal buruk. Semburat merah seketika menghiasi wajah cantik Pei Qiqi…     

Pei Qiqi menggigit bibir bawahnya sembari menatap Tang Yu…     

Beberapa saat kemudian, dia membenamkan wajahnya di pelukan Tang Yu dan mengatakan semuanya dari awal sampai akhir tanpa ada yang dilewatkan.     

Darah Tang Yu mendidih dalam sekejap begitu mendengarnya. Dia mencium Pei Qiqi. "Oke, ayo bermain."     

Pei Qiqi berlari ke arah pintu, lalu menoleh dan berdiri di sana sambil menjulurkan lidah pada Tang Yu.     

Tang Yu tersenyum dan kembali menata barang-barang Pei Qiqi, seperti seorang ibu tua.     

Dia lebih mementingkan privasi, jadi dia merapikan barang-barang ini sendiri. Dulu, Qiqi yang melakukan hal-hal ini. Berhubung gadis itu hamil, sekarang ganti dia yang melakukannya.     

Saat menata barang-barang, dia tak bisa menahan senyuman yang terus merekah di wajahnya…     

Sesekali, dia menengok Pei Qiqi dan melihat apa yang sedang dilakukan istrinya itu…     

Sebenarnya, hanya bersama seperti ini tanpa melakukan apa pun sudah lebih dari cukup.     

Setelah beberapa saat, Pei Qiqi datang untuk mengganggunya lagi. Dia menjerat Tang Yu dari belakang. Tangan kecilnya memeluk pinggang Tang Yu, lalu dia berujar dengan suara yang panas, "Tang Yu, apa masih belum selesai?"     

Tang Yu menoleh dan menatap gadis itu dengan ekspresi yang tampak kesulitan. Sesaat kemudian, dia berkata, "Yah, Pei Qiqi, aku sedang memikirkan di mana harus meletakkan barang yang diberikan oleh Jin Rong."     

Pei Qiqi menutupi wajahnya sendiri, lalu bergegas lari dengan kecepatan tinggi.     

Tang Yu memperhatikan sosoknya dari belakang, kemudian tertawa pelan…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.