Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tidak Cemburu? Tidak Marah? (2)



Tidak Cemburu? Tidak Marah? (2)

0Pei Qiqi dapat menangkap kilatan keinginan yang kuat dari tatapan Ibu Lin. Dia berujar pada Tang Yu dengan terbata-bata, "Kalau begitu, ayo pergi."     
0

Dia mengambil inisiatif untuk menarik Tang Yu pergi. Tang Yu pun tersenyum.     

Setelah berjalan sejauh beberapa meter, dia mengusap kepala kecil Pei Qiqi. "Dasar bodoh." Gadis muda yang akan segera menjadi ibu ini selalu malu-malu kucing.     

Tang Yu menyerahkan barang bawaannya ke Pei Qiqi, lalu mengulurkan tangannya dan menggendong sang putri.     

Pei Qiqi memeluk lehernya. "Orang-orang akan menertawakan kita kalau sampai ada yang melihat ini."     

"Tidak ada yang akan tertawa. Qiqi-ku ini akan menjadi ibu muda. Tidak masalah kalau aku begitu memanjakanmu dalam hal apa pun." Tang Yu menundukkan kepalanya, hingga ujung hidungnya menyentuh gadis itu, lalu dia berbisik dengan mesra.     

Pei Qiqi menggigit bibirnya, kemudian mencondongkan tubuhnya lebih dekat dan menggigit Tang Yu.     

Suara Tang Yu terdengar begitu serak. "Nyonya Tang, kamu sedang menggoda atau… merasa bersalah?"     

Pei Qiqi memeluknya erat-erat.     

Bisakah dia tidak memilih satu pun dari keduanya? Karena keduanya tidak akan berakhir dengan baik!     

Dia memeluk Tang Yu dengan nakal, namun suaranya sangat lembut, "Kita pergi mencari Tang Xin, ya?"     

"Tidak mau." Tuan Tang langsung mematahkan isi pikiran gadis itu. Pei Qiqi merengek manja dan memeluknya lebih erat…     

Lin Yun dan Zhao Yi berdiri berdampingan, memandangi sepasang suami istri muda itu dari kejauhan.     

Zhao Yi tersenyum. "Kamu bisa tenang sekarang."     

Lin Yun tersenyum tetapi tidak mengatakan apa-apa.     

Zhao Yi tiba-tiba memeluk pinggangnya. Pada saat ini, Lin Yun tiba-tiba merasakan momen ketegangan.     

Zhao Yi berujar dengan suara yang lembut, "Yun Yun, bukankah seharusnya kita juga mempertimbangkan urusan kita sendiri?"     

"Urusan kita?" ujar Lin Yun dengan suara rendah.     

Zhao Yi hanya berani merangkulnya seperti ini dan tersenyum pahit. "Yun Yun, kamu tidak akan membiarkanku menjadi biksu seumur hidup, kan?"     

Mereka berdua seumuran, yaitu hampir 50 tahun. Zhao Yi memang pernah melakukan hal yang melampaui batas sekali atau dua kali di masa mudanya, namun setelah bertemu Lin Yun, dia selalu menjaga kesucian dirinya dari wanita mana pun sampai detik ini.      

Mereka berdua merupakan sahabat baik, dan tidak pernah saling ada konflik. Tapi, apa Lin Yun benar-benar mengira bahwa Zhao Yi tidak menyimpan perasaan apa pun terhadapnya?     

Lin Yun tidak tahu sama sekali bahwa dia masih sangat menarik perhatian orang lain, meskipun usianya sudah hampir 50 tahun.     

Bagaimana mungkin perasaan Zhao Yi tidak tergerak oleh wanita yang memiliki gestur tubuh yang sama seperti gadis muda?     

Di sisi lain, pada saat ini wajah Lin Yun memerah malu. Dia paham maksud Zhao Yi.     

Namun, dia masih tidak berani mengambil langkah lebih jauh, mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi.     

Jika yang mengatakan itu adalah Tang Zhiyuan, Lin Yun bisa memahami, karena Tang Zhiyuan tidak bisa mengendalikan tubuh bagian bawahnya semejak dia memiliki Zhao Ke.     

Sementara Zhao Yi…     

Lin Yun mendongak, dan Zhao Yi menariknya mendekat untuk bersandar di pundaknya. "Yun Yun, aku tidak bisa menahannya."     

Namun, tidak perlu terburu-buru...     

Jelas, Zhao Yi sudah menahannya untuk waktu yang lama. Tapi tentu saja, dia tidak berani bertindak gegabah di tempat seperti ini, rumah besar Keluarga Lin.     

"Di mana kamar tidurmu dulu?" tanya Zhao Yi pada Lin Yun dengan suara rendah.     

Tubuh Lin Yun seketika melembut. Setelah beberapa saat, dia baru bergumam lirih, "Zhao Yi, kita harus menunggu lagi."     

Zhao Yi bahkan tidak sanggup menunggu sebentar saja.     

Di kamar tidurnya yang elegan, Lin Yun melihat betapa menakutkannya seorang pria yang telah menekan hasrat bertahun-tahun lamanya.     

Sedangkan Lin Yun sendiri juga sudah tidak berhubungan seks selama bertahun-tahun. Begitu tubuh mereka berguling-guling di atas tempat tidur, yang tersisa hanyalah bisikan yang memabukkan…     

 ...     

Di tempat lain, Pei Qiqi menggantungkan tangannya di leher Tang Yu. Dia perlahan mendekat ke sisi telinga pria itu. "Sepertinya Ibu dan Paman Zhao di sana."     

Selain itu, sepertinya Paman Zhao merangkul Ibu Tang Yu.     

Sungguh berani… bayangan yang tidak bermoral terlintas di benak Pei Qiqi. Seandainya Kakek Lin keluar saat ini dan membereskan tradisi keluarga secara turun temurun, maka akan jauh lebih baik.     

Tidak boleh melihat dia dan Tang Yu berduaan saja!     

Tang Yu menepuk-nepuk pelan pantat kecil Pei Qiqi. Suaranya terdengar serak, "Lebih baik pedulikan dirimu sendiri saja, Nyonya Tang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.