Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Malam Pernikahan (1)



Malam Pernikahan (1)

0Pei Qiqi kembali ke suite hotel duluan. Sekitar 2 jam kemudian, Tang Yu baru masuk dengan dibantu orang lain.     
0

Seisi kamar dipenuhi warna merah, seolah ada lilin mewah yang menyala di kamar pengantin zaman dulu.     

Di dalam kamar bernuansa merah itu, Xiao Qiqi melepas gaun pengantin bergaya Cina, dan berbaring di tempat tidur besar, hanya mengenakan pakaian dalam yang tipis.     

Rambut hitamnya yang halus menyapu wajahnya. Setiap fitur wajahnya benar-benar secantik lukisan.     

Dia tertidur.     

Tang Yu, yang sudah terkena pengaruh alkohol, kini tubuhnya terasa panas, bahkan darahnya menjadi lebih mendidih.     

Dia mengangkat tangan untuk menarik kerah kemejanya, lalu melepas mantelnya. Kemudian dia membungkuk dan berbisik di sisi telinga Pei Qiqi, "Qiqi."     

Pei Qiqi berguling, dan wajah mungilnya menghadap ke Tang Yu…     

Wajah mungilnya itu memiliki rona merah yang begitu memikat, dan bulu matanya yang panjang sedikit berkedip di bawah cahaya lampu kuning. Kecantikannya ini sungguh menyilaukan untuk dilihat.     

Tang Yu mengulurkan tangan untuk menutupi mata Pei Qiqi, karena keindahannya terlalu berlebihan.     

Suara Tang Yu bertambah serak, "Qiqi."     

Pei Qiqi melingkarkan tangan kecilnya ke leher Tang Yu tanpa mengatakan apa-apa...     

Tang Yu menundukkan kepalanya dan mencium sudut bibir Pei Qiqi dengan ringan, mencium sedikit demi sedikit.     

Gerakannya begitu lembut sampai membuat Pei Qiqi rasanya ingin menangis. Tubuhnya menjerat Tang Yu, menunjukkan permohonan dalam diam.     

Napas panas Tang Yu setelah mabuk juga membuat Pei Qiqi bergairah. Pei Qiqi memanggil namanya berulang kali, "Tang Yu… Tang Yu…"     

"Panggil 'suamiku'." Tang Yu menggigit daun telinga Pei Qiqi. Suaranya yang elegan sangat enak di dengar, bahkan juga membawa sentuhan menggoda di malam yang gelap seperti ini.     

Genangan air menyelimuti mata Pei Qiqi. Dia memandang Tang Yu dengan lembut.     

Kemudian, dia mulai menjilat untuk mendapatkan yang ia inginkan, dan memanggil Tang Yu dengan suara seperti anak kucing...     

Sorot mata Tang Yu sangat dalam.     

Lapisan kain tipis yang menutupi lekuk tubuh indah Pei Qiqi tidak bisa menahan kerusakan Tang Yu. Semuanya menggantung miring, memperlihatkan kulitnya yang bersinar terang seperti salju. Sungguh pemandangan yang menggoda tak terkira.     

Tang Yu menopang tubuhnya dengan satu tangan, dan menghembuskan napas dengan susah payah. Dia memandang gadis kecil yang menggoda di bawah tubuhnya.     

"Qiqi, bagaimana ini?" Jari-jari Tang Yu perlahan membelai bibir Pei Qiqi yang kemerahan. Suaranya pun begitu serak.     

Pei Qiqi menatap Tang Yu dengan tatapan tak berdosa, serta membiarkan Tang Yu melakukan apa pun yang pria itu inginkan…     

Tang Yu tidak tahan untuk menciumnya. Sepuluh jarinya menahan Pei Qiqi dengan kejam, mencegahnya berontak melepaskan diri.     

Rambut hitam Pei Qiqi tergerai bebas tanpa harapan, seperti binatang kecil yang putus asa...     

Semakin dia seperti ini, darah Tang Yu semakin mendidih. Tang Yu menciumnya dan membelai seluruh tubuhnya.     

Telapak tangan yang besar itu tiba-tiba meraih tangan kurus Pei Qiqi dan meletakkannya di ikat pinggang miliknya.     

Pei Qiqi menyusutkan tangannya, tetapi Tang Yu membujuknya sambil menciumnya tanpa henti. Dia bahkan juga mengarahkan tangan Pei Qiqi dengan gesit untuk melakukan hal-hal yang memalukan…      

Dengan kecantikan Pei Qiqi yang tiada tara dalam kegelapan malam seperti jiwa abadi, tidak ada yang bisa menghentikan Tang Yu menikmati kelembutan malam pernikahan.     

Setelah berlangsung untuk waktu yang lama, Pei Qiqi berbaring di atas kain besar berwarna merah cerahnya, terengah-engah seperti binatang kecil.     

Tubuhnya segera ditarik ke dalam pelukan yang hangat. Tang Yu menempatkan dagunya tepat di atas kepala Pei Qiqi, lalu berujar dengan suara serak, "Qiqi, apa kamu baik-baik saja?"     

Tangan kecil Pei Qiqi melayangkan pukulan padanya dengan keras.     

Dasar bajingan!     

Tang Yu mendekatkan bibirnya ke sisi telinga Pei Qiqi, dan suara seraknya berbisik, "Ayo mandi." Meskipun bisa dibilang hanya kesenangan sesaat, namun Tang Yu tidak pernah berani begitu memanjakan diri dengan tidak terkendali.     

Dia mengulurkan tangan untuk menggendong gadis kecilnya dan berjalan menuju kamar mandi. Pei Qiqi berteriak ketakutan, lalu tangan kecilnya segera memeluk leher Tang Yu. "Tang Yu!"     

Tang Yu dalam keadaan mabuk, jadi Pei Qiqi takut jatuh.     

"Aku tidak mungkin menjatuhkanmu, dasar bodoh," ujar Tang Yu dengan suara serak. Dia menunduk untuk mencium bibir mungil Pei Qiqi.     

Di malam pernikahan, bukankah mandi bersama dan berinteraksi intim juga merupakan hal yang wajib bagi pengantin baru?     

Pagi-pagi keesokan harinya, Pei Qiqi tiba-tiba terbangun dari tidurnya.     

Ketika dia membuka matanya, dia melihat wajah tampan Tang Yu tepat di hadapannya, sedang menciumnya dengan intim.     

Dia menangkup kepala Tang Yu dan mendorongnya menjauh dengan kesal. "Menjengkelkan kalau terus berciuman."     

Tang Yu menghentikan tindakannya, lalu berbalik dan membawa Pei Qiqi ke dalam pelukannya. Jari-jarinya membelai bibir merah Pei Qiqi. Dia berujar dengan suara yang begitu pelan, seolah merasa tidak menduga, "Semalam… entah siapa yang tanpa henti memanggil 'suamiku' dan memintaku untuk menciumnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.