Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pei Qiqi Hamil (3)



Pei Qiqi Hamil (3)

0Sesampainya di depan lampu merah, wajah tampan Tang Yu menoleh ke samping dan menatap lekat-lekat Pei Qiqi dengan penuh arti.     
0

Kemudian, dia bergerak cepat untuk meraih tangan kecil Pei Qiqi dan menarik gadis itu ke tubuhnya. Suaranya membuat orang lain bergidik ngeri mendengarnya, "Pei Qiqi, sekarang aku tidak tahu, apakah aku masih pria dingin yang tidak mudah tergoda dengan wanita telanjang yang duduk di pangkuanku…"     

Pei Qiqi memekik terkejut…     

Tang Yu benar-benar tak tahu malu!     

Mudah terangsang kapan saja dan di mana saja…     

Setelah membuat keributan selama beberapa saat, si kecil Pei Xiaoqi bersarang di sana sambil melihat Tang Yu, yang mulai mengemudi lagi dengan tatapan seperti itu.     

Tang Yu tersenyum tipis. "Pei Qiqi, bukan berarti aku memperlakukan siapa pun seperti ini."     

Karena menyukainya, Tang Yu memiliki ingin menyalurkan nafsunya terhadap Pei Qiqi… Oleh karena itu, meskipun Pei Huan tidak mengenakan pakaian di depannya, Tang Yu hanya menganggapnya sebagai wanita murahan, dan tidak akan muncul hasrat yang memang semestinya tidak ada.     

Dia tidak perlu banyak bicara. Hanya dengan melakukan tindakan kecil saja, Pei Qiqi sudah cukup mengerti.     

"Oh," gumam Pei Qiqi, tanpa mengatakan apa-apa lagi. Dia perlahan menyenderkan kepala kecilnya di bahu Tang Yu.     

"Direktur Pei, kamu akhir-akhir ini jadi semakin suka bersikap genit," ujar Tang Yu dengan lembut, namun juga penuh kasih sayang.     

Pei Qiqi cemberut. "Jika kamu tidak menyukainya, aku tidak akan seperti ini lagi."     

Tang Yu menghela napas pelan… bagaimana mungkin dia tidak menyukainya!     

Tang Yu menghentikan mobilnya di tempat parkir Rumah Sakit Shengyuan. Dia membuka sabuk pengaman, kemudian memberi tatapan isyarat pada Pei Qiqi untuk turun dari mobil.     

Pei Qiqi melihat plang bangunan yang berada di luar mobil. Bibirnya menekan menjadi garis lurus. "Mau apa ke rumah sakit?"     

Dasar si bodoh ini!     

Tang Yu mengulurkan tangannya untuk membelai kepala kecil Pei Qiqi dengan sangat lembut, lalu dia berujar lembut, "Qiqi, apa kamu tidak menyadari perubahan pada tubuhmu sendiri?"     

Tang Yu awalnya belum memutuskan untuk memberitahunya secepat ini, tetapi Pei Qiqi memesan kopi hari ini, jadi dia harus memberitahu si kecil kesayangannya ini tentang kondisi kesehatannya.     

Pei Qiqi seketika tertegun, lalu menatap Tang Yu, dengan jantung yang berdetak lebih cepat.     

Apa maksud Tang Yu… dia hamil?     

Dia melihat Tang Yu dengan tatapan tak percaya.     

Tang Yu tersenyum, menepuk punggung tangannya, dan memberikan tatapan penuh kasih sayang. "Qiqi, kamu mungkin akan menjadi ibu muda."     

Ha… Pei Qiqi masih belum bisa berpikir jernih.     

Tang Yu mengusap-usapnya lagi. Dia turun dari mobil duluan, lalu membukakan pintu mobil untuk Pei Qiqi. Dia menggendong gadis itu bersamanya.     

Pei Qiqi merasa agak malu, sampai wajahnya terasa panas tak terkira. "Turunkan aku, aku akan berjalan sendiri."     

Tapi, Tang Yu tetap menggendongnya. Dia membawa Pei Qiqi naik lift internal yang langsung menuju departemen kebidanan dan ginekologi.     

Pei Qiqi melingkarkan lengannya untuk memeluk Tang Yu, sementara tangannya yang lain memegang perutnya yang masih kurus. Dia masih tidak berani mempercayai kata-kata Tang Yu. "Tang Yu, apa ini sungguhan?"     

Tang Yu tersenyum dan menciumnya.     

Sesampainya di ruangan Dokter Mei, Pei Qiqi melakukan pemeriksaan. Benar saja, dia memang hamil.     

Hamil?     

Pei Qiqi duduk di sana dengan ekspresi kosong namun juga tampak imut. Dia memandang Tang Yu.     

Suaranya juga terdengar begitu menyedihkan, "Tang Yu…"     

Tang Yu tersenyum, lalu mengulurkan tangan dan membelainya. "Ucapkan terima kasih pada Dokter Mei."     

Pei Qiqi mengucapkan terima kasih dengan polosnya. Dokter Mei pun tertawa. "Yang benar, berterima kasihlah kepada Tang Yu."      

Wajah Pei Qiqi… seketika memerah.     

Tang Yu meraih tangan kecil Pei Qiqi saat duduk bersama di dalam mobil. Gadis itu masih tampak tertegun.     

Tang Yu menghela napas, lalu mencubit pipi Pei Qiqi. "Mari kita pulang dulu."     

Pei Qiqi meraih lengan bajunya. "Tang Yu, bagaimana kamu tahu?"     

Mata Tang Yu yang jernih memandang Pei Qiqi terus-menerus, kemudian dia tertawa. "Qiqi, tidakkah kamu menyadari bahwa menstruasimu sudah terlambat beberapa hari?"     

"Ah, iya…" sahut Pei Qiqi sambil menangkup wajah mungilnya…     

"Selain itu…" Suara Tang Yu menjadi lirih dan serak. Dia membisikkan beberapa kata tepat di telinga Pei Qiqi.     

Pei Qiqi menutupi matanya, tidak sanggup mendengarnya lebih lanjut.     

Setelah waktu yang lama, dia diam-diam menurunkan jari-jarinya dan menenggelamkan diri di pelukan Tang Yu, kemudian berujar lirih, "Jadi, kamu tidak perlu lagi… menggunakan jari-jari saja, bukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.