Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Sifat Dingin Tang Yu Tanpa Tergoda Wanita Mana Pun (4)



Sifat Dingin Tang Yu Tanpa Tergoda Wanita Mana Pun (4)

0Keesokan paginya, ketika bangun dari tidurnya dan membuka mata, Pei Qiqi benar-benar terkejut.     
0

Dia melihat wajah tampan yang amat dekat, tepat di depannya. Bibirnya menekan erat. "Kapan kamu pulang?"     

Jari-jari Tang Yu membelai wajah mungilnya dengan lembut. Suara terdengar serak khas bangun tidur, "Sekitar jam 01.00 dini hari."     

Pei Qiqi tertegun, kemudian berujar dengan tidak puas, "Kan kamu bisa pulang hari ini saja. Jangan terlalu memaksakan diri."     

Mata hitam Tang Yu terus menatapnya, lalu dia perlahan berkata, "Ada sesuatu yang terjadi di sana. Kamu seharusnya bisa melihatnya di koran sebentar lagi."     

Koran?     

Pei Qiqi ingin bertanya, tapi Tang Yu sudah berdiri.     

Dia memandang Tang Yu dengan banyak pertanyaan di dalam benaknya. Pada akhirnya, dia membaca koran ketika sedang sarapan.      

Karier Pei Huan… sudah berakhir.     

Pei Qiqi menatap Tang Yu. "Ada apa?"     

Tang Yu menyeka bibirnya dan berkata ringan, "Seperti yang kamu lihat. Dia menerobos masuk kamarku dan ingin merayuku."     

Pei Qiqi membalik lembaran koran itu untuk membacanya berulang-ulang. Beberapa saat kemudian, dia melempar koran tersebut. "Mengapa dia begitu bodoh!"     

Jika dibilang Pei Huan berhasil merayu Tang Yu, paling-paling Tang Yu malah akan marah-marah padanya. Apa lagi selain itu?     

Dia pernah menikah dengan Jin Rong. Apa dia masih terpikirkan untuk menikahi Tang Yu?     

Tang Yu memandangnya, lalu perlahan berujar, "Pei Qiqi, kamu sepertinya tidak khawatir dengan kebenaranku sama sekali?"     

Dia bertanya-tanya.     

Pei Qiqi menatapnya. "Lantas, apa kamu akan tergoda padanya?"     

"Tentu saja tidak." Tang Yu bangkit dan mencium kening Pei Qiqi. "Syukurlah kamu tidak menyalahkanku."     

Dia sudah berbaik hati kepada Pei Huan dalam hal ini. Jika bukan karena Pei Qiqi, dia akan langsung mempersulit Pei Huan hingga tidak memiliki jalan untuk bertahan hidup.     

Pei Qiqi masih duduk di sana, mengawasi Tang Yu berjalan keluar.     

Entah kenapa, dia dapat merasakan kalau Tang Yu marah.     

Apa karena dia tidak mengkhawatirkan kesetiaan pria itu?     

Tapi, ini bukan poin utamanya, kan? Dia percaya bahwa Tang Yu tidak akan pernah mengkhianatinya…     

Namun, ketidakpuasan Tang Yu terhadapnya juga sangat menggemaskan.     

Pei Qiqi berlari keluar. Pria yang terlalu menjunjung tinggi harga dirinya itu sedang duduk di dalam mobil, dan melihat Pei Qiqi berlari ke arahnya. Dia mengerutkan kening, lalu turun dari mobil. "Qiqi, pelan-pelan."     

"Ya," jawab Pei Qiqi dengan singkat. Dia berjalan perlahan menghampiri Tang Yu. Suaranya terdengar seperti domba kecil, "Apa kamu akan berangkat kerja?"     

"Hm," gumam Tang Yu.     

"Aku juga akan pergi setelah ini. Maukah kamu sekalian mengantarku?" Pei Qiqi menarik lengan baju Tang Yu dan bertingkah seperti gadis kecil yang manja dan centil.     

Tang Yu menunduk untuk menatapnya, lalu tersenyum. "Cepat naik dan ganti baju."     

"Oke," sahut Pei Qiqi. Dia segera pergi untuk berganti pakaian.     

Saat duduk di dalam mobil, Pei Qiqi memandangi Tang Yu dari waktu ke waktu…     

"Pei Qiqi, jika kamu berani menatapku lagi, aku berani jamin kamu tidak akan tidur malam ini." Tang Yu berbisik ke telinga Pei Qiqi dan mengucapkan dua kata dengan nada yang membuat orang yang mendengarnya bergidik ngeri, "Inspeksi jari."     

Memikirkan proses Tang Yu dalam membuatnya resah, Pei Qiqi pun tidak berani menatapnya lagi.     

Tang Yu benar-benar tak tahu malu.     

Setibanya di perusahaan, seluruh orang di kantor juga sudah tahu mengenai masalah yang menimpa Pei Huan. Mau bagaimana lagi? Semua orang suka menonton berita industri hiburan.     

Tentu saja, Tang Yu tidak disebutkan sama sekali, karena Meng Qingcheng sudah mengatasi para awak media yang bersangkutan dalam mempublikasi berita.     

Begitu Pei Qiqi berjalan memasuki kantor, Xiao Wen segera membicarakan hal ini dengan terbata-bata.     

"Aku tahu," ujar Pei Qiqi dengan tenang.     

Xiao Wen merasa ragu-ragu sejenak. "Marvel telah memutuskan hubungan kerja sama dengan Pei Huan."     

Pei Qiqi mengangkat pandangannya dengan ekspresi terkejut.     

"Di kontrak, tertulis bahwa brand ambassador harus menjaga citranya. Jika tidak, perusahaan produk berhak membatalkan kerja sama tanpa syarat." Xiao Wen menekankan pernyataannya. "Selain itu, saat dia sudah berada di ambang kehancuran, semua orang malah semakin mendorongnya sampai jatuh ke dasar. Beberapa endorsement dan film yang akan dibintangi Pei Huan, semuanya dibatalkan. Kurasa sulit baginya untuk berbalik lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.