Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Sifat Dingin Tang Yu Tanpa Tergoda Wanita Mana Pun (2)



Sifat Dingin Tang Yu Tanpa Tergoda Wanita Mana Pun (2)

0Sopir tentu menyadari bahwa artis cantik itu jelas-jelas telah berubah menjadi gadis penuh nafsu dan sengaja merayu Tuan Tang. Untungnya, Tuan Tang adalah pria dingin yang tidak mudah tergoda dengan wanita mana pun meskipun digoda menggunakan berbagai cara.     
0

Oleh karena itu, dia mengangguk. "Baik, sepertinya dia juga terlalu mabuk. Saya akan mengantarnya kembali ke hotel. Tuan Tang tidak perlu khawatir."     

Tang Yu berbalik…     

Pintu mobil tiba-tiba terbuka, dan cahaya malam masuk ke dalam mobil…     

Pei Huan bersandar miring di kursi belakang. Pakaiannya berantakan, dan rambut hitamnya setengah basah serta menempel di lehernya yang mulus nan menggoda. Dia menggigit jarinya sambil terkekeh pelan. "Tang Yu, pengecut."     

Tang Yu berdiri diam di sana. Dia mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya, lalu menyalakannya. Dia menghisap dalam-dalam…     

(Satu-satunya keuntungan meninggalkan Kota B adalah dapat menghisap dua batang rokok.)     

Mata hitamnya diam-diam menatap Pei Huan. Suaranya terdengar begitu dingin, "Aku berani jamin, jika kamu mengucapkan sepatah kata lagi, aku akan langsung melemparmu ke jalan. Jika kamu tidak ingin tertulis berita yang luar biasa mengesankan di koran besok, tutup pintunya dan setidaknya hargai dirimu sendiri."     

Pei Huan masih tertawa. Karena tidak tahan melihatnya, si sopir pun segera menutup pintu keras-keras.     

Benar-benar, bagaimana mungkin wanita seperti ini bisa menarik perhatian Tuan Tang?     

Tang Yu memperhatikan mobil itu melaju pergi, kemudian dia berjalan ke depan. Dia merokok dengan satu tangan, sementara tangan yang lain mengambil ponselnya.     

Jari-jarinya menggeser layar beberapa kali, hingga akhirnya menemukan nomor telepon Pei Qiqi. Dia menghubungi gadis itu…     

Pei Qiqi sudah tidur. Ketika menjawab telepon, dia masih dalam keadaan setengah sadar. "Halo?"     

"Sudah tidur?" Suara Tang Yu terdengar begitu serak.     

Saat Pei Qiqi mendengar suaranya, suasana hatinya seketika menjadi jauh lebih baik, seolah kesuraman itu tidak ada lagi.     

Pei Qiqi bergumam pelan untuk menanggapinya, kemudian dia bertanya dengan lembut. "Bagaimana denganmu? Apa sudah kembali ke hotel?"     

"Aku sedang…" Tang Yu melihat sekeliling dan tersenyum. "Aku sedang berjalan sendirian di luar, agak kesepian."     

Tang Yu mengatakan sesuatu dengan suara lirih. Semburat merah seketika menghiasi wajah Pei Qiqi di sana. Dia bergumam pelan untuk menanggapinya.     

Setelah mengobrol sebentar, Tang Yu dapat mendengar kalau Pei Qiqi sudah mengantuk. Akhirnya Tang Yu melepaskannya dan mematikan panggilan.     

Dia berjalan menuju hotel dengan suasana hati yang lembut.     

Untungnya, jaraknya tidak jauh, hanya perlu waktu setengah jam dengan berjalan kaki.     

Sosoknya yang begitu sempurna berdiri di depan suite direktur dan menggesekkan kartu kunci. Pintu langsung terbuka, dan lampu menyala.     

Dia perlahan menutup pintu, melepas jaketnya, perlahan melepas dasinya, dan melemparkannya ke sofa. Setelahnya, dia mandi dan pergi tidur.     

Saat berjalan sampai ke kamar tidur, Tang Yu mengerutkan keningnya…     

Karena tempat tidurnya dipenuhi dengan pakaian wanita, dari rok hingga pakaian dalam berceceran di sana…     

Dia tidak jadi masuk ke dalam. Dia sudah bisa membayangkan keadaan di kamar mandi.     

Dia segera melangkah mundur, mengambil ponselnya sambil berjalan ke luar suite. Dia menghubungi bagian resepsionis hotel bintang lima. Suaranya terdengar begitu dalam, "Kamar 2608, tolong ke sini sekarang."     

Resepsionis tahu bahwa Tang Yu lah yang menginap di kamar tersebut. Setelah menerima panggilan, dia pun terkejut. Dia tidak berani mengabaikannya, lalu segera mengirim dua personel keamanan ke sana.     

Tang Yu memandang orang yang datang dan berkata dengan tenang, "Di mana manajer kalian?"     

Manajer hotel pun datang bersama bawahannya dan bergegas melangkah ke depan. "Apakah Tuan Tang kehilangan barang berharga?"     

Tang Yu berkata dengan santai, "Tidak. Aku hanya ingin tahu mengapa ada wanita asing di kamarku, dan bagaimana dia bisa mendapatkan kartu kamarku?"     

Manajer terkejut. Dia segera membawa petugas keamanan untuk masuk ke dalam...     

Namun, Tang Yu tidak ikut masuk. Dia tidak tertarik melihat tubuh Pei Huan.     

Dia sudah banyak bersabar untuk menghadapinya, tapi tanpa diduga, ternyata wanita itu masih nekat masuk ke kamarnya…     

Pei Huan tertidur di bak mandi, kurang dari satu inci.     

Meskipun efek obat itu membuat bergairah, namun tidak sampai fatal…     

Dia mendengar suara pergerakan, dan mengira bahwa itu adalah Tang Yu yang telah kembali. Namun begitu dia membuka matanya, dia melihat tiga pria berdiri di pintu kamar mandi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.