Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Dia Terlambat Menstruasi (3)



Dia Terlambat Menstruasi (3)

0Tang Yu berusaha membujuk Pei Qiqi dan membawanya berbaring bersama. Dia menempatkan Pei Qiqi ke pelukannya dengan hati-hati. Suaranya pun terdengar serak, "Sayang, kamu mau?"     
0

Makhluk kecil itu bersenandung ringan. Tangan kecilnya meraih jubah mandi Tang Yu, dan menjelajahi bagian dalamnya dengan gelisah.     

Tang Yu juga membiarkannya, bahkan membiarkan gadis itu melakukan segala macam hal yang berlebihan pada dirinya.     

Ada kesenangan, tetapi ada lebih banyak rasa sakit yang harus ditahan dalam diam.     

Pei Qiqi menggigit leher Tang Yu, lalu mengeluarkan suara lirih, "Tang Yu?"     

Tang Yu masih tetap tidak bertindak. Pei Qiqi mengulurkan tangannya lebih dalam dengan ragu-ragu…     

Tang Yu tidak menghentikannya. Sampai Pei Qiqi tiba-tiba memekik terkejut dan segera menarik kembali jari-jari tangannya.     

Dasar pria mesum… Jelas-jelas… Jelas-jelas…     

Tang Yu tertawa dengan suara rendah dan dalam. Dia berguling dan menekan Pei Qiqi di bawah tubuhnya. Dia menggunakan lengannya sendiri untuk menopang berat badannya. "Sayang, panggil aku 'Kakak'."     

Pei Qiqi berbaring di bawah Tang Yu dengan fitur wajah yang cerah dan indah seperti lukisan, sungguh cantik tak terkira.     

Mereka memiliki hubungan yang baik akhir-akhir ini, terutama dalam hal seks. Pada umumnya, mereka bersedia untuk menyenangkan satu sama lain.     

Tangan kecil Pei Qiqi memeluk leher Tang Yu. Dia menatap wajah Tang Yu yang agak tegang dan pupil matanya yang begitu dalam...     

Tang Yu sudah dalam hasrat yang memuncak…     

"Kakak." Pei Qiqi memanggilnya sesuai permintaan pria itu, kemudian membenamkan wajah kecilnya ke dalam pelukan Tang Yu, seolah memohon kenikmatan seperti binatang kecil.     

Darah di sekujur tubuh Tang Yu seketika mendidih. Dia menghela napas dengan susah payah. "Dasar gadis kecil yang nakal."     

Tang Yu menunduk untuk mencium gadis itu, namun masih menopang dirinya sendiri dengan satu tangan.     

Tapi, kata-katanya ini justru membuat Pei Qiqi merasa tak berdaya, dan menempel lebih dekat lagi pada Tang Yu. Seluruh tubuh kecilnya menggantung di leher Tang Yu.     

Tang Yu terkekeh pelan. Dia menciuminya sambil membujuk, "Sayang, pelan-pelan saja…"     

Gadis kecilnya yang nakal ini tidak pernah mengambil inisiatif sampai seperti ini. Begitu penuh gairah hingga membuat Tang Yu… seolah ingin meremasnya mati-matian.     

Tapi, saat Tang Yu memikirkannya lagi, dia masih merasa was-was untuk melakukannya…     

Ciuman itu semakin intim. Telapak tangannya yang besar bergerak ke bawah…     

Itu berlangsung untuk waktu yang lama. Pei Qiqi menggigit bibirnya. Wajah mungilnya dihiasi semburat merah tua yang menggoda untuk dilihat. Di dalam pelukan Tang Yu, tubuhnya melunak seperti air.     

Sekujur tubuhnya dipenuhi lapisan keringat tipis. Di antara sedikit sensasi membakar itu, ada sentuhan kesejukan.     

Napas Pei Qiqi tidak beraturan. Dia meringkuk dalam kuasa Tang Yu seperti binatang kecil, sementara tubuhnya hanya ditutupi selembar selimut.     

"Sayang…" Tang Yu mencium bibir mungil Pei Qiqi. Telapak tangannya yang besar mencoba menenangkan gadis itu.     

Tangan ramping Pei Qiqi memeluk leher Tang Yu, dan perlahan mengencang...     

Meskipun tidak benar-benar 'keluar', tetapi Pei Qiqi merasa benar-benar lelah.     

Wajahnya menempel di dada Tang Yu. Dia bisa merasakan jantung Tang Yu yang berdetak sangat cepat…     

Beberapa saat kemudian, napasnya kembali tenang. Dia mengangkat pandangannya untuk menatap Tang Yu. Suaranya terdengar panas, "Tang Yu?"     

Tang Yu menciumnya, lalu berujar dengan suara serak, "Tidak apa-apa, Qiqi. Aku tidak masalah."     

Tapi Pei Qiqi bisa merasakan 'ketegangannya'. Dia sungguh tidak tahu mengapa Tang Yu barusan hanya... menggunakan jari-jarinya.     

Dia menggeser tubuh sendiri ke bawah. Wajah mungilnya berbaring pada pinggang Tang Yu…     

Tang Yu mengarahkan pandangannya ke bawah. "Qiqi?"     

"Hm," Pei Qiqi hanya bergumam samar untuk menanggapinya. "Tang Yu, apa kamu tidak menginginkannya?"     

Tentu saja, dia… menginginkannya.     

Setelahnya, yang terjadi adalah seperti ledakan kembang api...     

Pada saat terakhir, Tang Yu menarik Pei Qiqi kembali dan memeluknya erat-erat.     

Jantungnya berdetak sangat kencang, seolah-olah akan keluar dari dadanya.     

Pei Qiqi mendengar Tang Yu mengucapkan tiga kata… Momen ini terasa sunyi dan indah.      

Di tengah malam, Pei Qiqi berujar dengan jijik, "Tang Yu, bersihkan dirimu."     

Tang Yu memeluknya, dan terkekeh dengan suara rendah dan serak. Kemudian, dia mencium rambut Pei Qiqi yang sedikit berkeringat. Dia mendekatkan bibirnya yang tipis ke telinga gadis itu, lalu berbisik, "Sayangku ini telah membuat kemajuan."     

Pei Qiqi tentu saja tahu apa maksud dari ucapan Tang Yu. Wajahnya seketika memerah malu. Dia memukul pelan pundak Tang Yu.     

Sementara itu, Tang Yu memandangi wajah mungil Pei Qiqi yang malu-malu menggoda. Gairahnya tiba-tiba menggebu-gebu dalam sekejap…      

Tidak ada yang namanya puas hanya dengan melakukannya sekali…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.