Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Dia Terlambat Menstruasi (2)



Dia Terlambat Menstruasi (2)

0"Sudah selesai rekamannya?" Tang Yu meraih tangan kecil Pei Qiqi dan menyeret tubuh mungil itu ke dalam pelukannya. Dia menunduk untuk mencium dahi Pei Qiqi sebentar.     
0

"Hm," ujar Pei Qiqi, lalu mendongak untuk memandang Tang Yu. "Sudah selesai."     

Tang Yu tersenyum. "Kita pergi untuk mencoba gaun pernikahan, ya. Pihak sana sudah menelepon beberapa kali."     

Pei Qiqi hanya menatapnya, tanpa bergerak untuk waktu yang lama. Beberapa saat kemudian, dia baru berujar dengan susah payah, "Bukankah kamu bilang acara pernikahannya baru akan diadakan lebih dari tiga bulan lagi?"     

Lagi pula, saat itu sudah musim gugur.     

Sorot mata Tang Yu terlihat begitu dalam. Telapak tangannya yang hangat, membelai rambut halus Pei Qiqi. Suaranya terdengar serak, "Tidak ada salahnya untuk mempersiapkan lebih awal."     

Karena Tang Yu takut tidak ada waktu untuk menghadapinya.     

Selain itu, si bodoh kecil ini sungguh tidak menyadari… kalau menstruasinya sudah tertunda selama beberapa hari.     

Pei Qiqi hanya mengiyakan dengan patuh. Tang Yu mencubit pipi gembil Pei Qiqi, lalu menariknya, "Ayo!"     

Tang Yu membantu Pei Qiqi masuk ke mobil dengan lebih berhati-hati dari biasanya, tetapi Pei Qiqi tidak menyadari perubahan sikap ini sama sekali.     

Pei Qiqi terlalu sibuk akhir-akhir ini. Selain itu, dia selalu menantikan kehadiran bayinya, namun dia tetap saja tidak kunjung hamil, jadi dia mengabaikannya.     

Tang Yu akan membawa Pei Qiqi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan beberapa hari lagi. Sebelum itu, dia tidak berencana untuk memberi tahu si bodoh kecil ini. Dia juga takut kalau ternyata Pei Qiqi tidak hamil, dan malah akan membuat gadis itu lebih stres memikirkannya.     

Setelah pergi ke butik pernikahan untuk mencoba gaun pengantin, Tang Yu membawa Pei Qiqi pulang.     

Tang Xin sudah kembali ke tempat tinggalnya di Yanhui, jadi keadaan rumah agak sepi.     

Pada malam hari, Tang Yu kembali ke kamar dari ruang kerja.     

Pei Xiaoqi-nya sedang duduk bersandar di kepala tempat tidur dengan mengenakan piyama. Rambut hitamnya yang panjang tergerai bebas. Dia seharusnya sudah mandi.     

Tang Yu berjalan masuk. Dia melepaskan ikatan dasinya sambil bertanya untuk basa-basi, "Apa yang sedang kamu baca?"     

Sebenarnya, dia sendiri melihat bahwa gadis kecil kesayangannya ini sedang memberikan pendidikan pralahir lagi.      

Dia tersenyum sembari berjalan masuk ke kamar mandi. Suara Pei Qiqi yang lembut terdengar dari luar. "Tang Yu, bisakah kamu menceritakan dongeng setelah ini?"     

Bercerita?     

Tang Yu tersenyum, lalu menanggalkan pakaiannya untuk mandi.     

Ketika dia sudah selesai mandi dan berjalan keluar, dia melihat gadis kecil kesayangannya masih bersandar di kepala tempat tidur. Dia menyeka rambutnya sambil bertanya, "Lampunya redup sekali. Bagaimana kalau sampai merusak penglihatan?"     

"Ini isinya cuma gambar saja, jadi tidak apa-apa." Pei Qiqi meletakkan buku di tangannya. Dia merangkak untuk duduk bersimpuh di samping Tang Yu. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil handuk dan menggunakannya untuk menyeka rambut Tang Yu.     

Tang Yu duduk bersandar di kepala tempat tidur, sementara Pei Qiqi melingkarkan satu tangannya ke leher Tang Yu, dan menyeka rambutnya dengan satu tangan yang lain.     

Tang Yu meraih tangan kecil Pei Qiqi,m dan menggosoknya dengan lembut. "Itu sama saja."     

Setelah berkata begitu, dia menarik gadis itu ke dalam pelukannya, menggendongnya seperti bayi kecil.     

Gerakan Tang Yu ekstra hati-hati, karena takut terlalu menekannya.     

Kedua lengan Pei Qiqi yang lembut tergantung di leher Tang Yu. Sorot matanya penuh kasih sayang. "Tang Yu, aku tidak bisa tidur."     

Sebenarnya, Tang Yu tahu apa yang harus dia lakukan, namun dia masih bertanya dengan tenang, "Kenapa tidak bisa tidur?"     

Tubuh kurus Pei Qiqi yang lembut tenggelam ke dalam pelukan Tang Yu. Piyama tipis itu sungguh tidak bisa menghalangi apa pun. Terlebih lagi, Pei Qiqi tidak mengenakan apa-apa di dalamnya.     

Tangan kecilnya melilit Tang Yu dengan erat. Wajahnya terkubur di dada pria itu, lalu menggigitnya dengan jahat.     

Suaranya juga terdengar lembut nan manja, "Agak panas. Aku tidak bisa tidur."     

Sebenarnya, Tang Yu juga merasa bahwa suhu tubuh Pei Qiqi sedikit lebih tinggi dari sebelumnya. Mungkin karena… alasan itu.     

Dia menepuk-nepuk Pei Qiqi. "Kalau begitu, aku akan membuatmu tidur."     

Tapi, gadis kecil di pelukannya menolak untuk melepaskan cengkeramannya. Pei Qiqi menggesek-gesekkan dirinya ke dalam pelukan Tang Yu seperti anak kucing…     

Tang Yu adalah pria normal. Bagaimana mungkin hasratnya dia tidak tergerak?     

Tapi kali ini, Tang Yu tidak berani menyentuhnya, karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.