Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Semuanya Penuh Drama (3)



Semuanya Penuh Drama (3)

0Semakin melihat Pei Qiqi, Kakek Lin merasa semakin menyukainya. Tapi, Tuan Lin ini juga memiliki penyakit yang aneh. Semakin dia menyukai Pei Qiqi, semakin dia suka menyiksanya tanpa ampun.      
0

Tang Yu hanya tersenyum di samping. Dia juga tidak berniat membantu siapa pun.     

Untungnya, Pei Qiqi tahu betul preferensi Kakek Lin, jadi tidak ada masalah yang menyulitkannya.     

Hingga kemudian, Ibu Lin Jinrong datang dan memanggil Pei Qiqi. Dia bilang ingin membicarakan urusan wanita dengannya. Pei Qiqi akhirnya bisa merasa lega.     

Begitu kedua wanita itu pergi, Kakek Lin memelototi Tang Yu dengan amarah yang memuncak. "Apa rencanamu?"     

Tang Yu memegang secangkir teh dan tersenyum. "Rencana untuk apa?"     

Mata Kakek Lin langsung berkilat. "Kamu pasti sudah mendengar gosip yang beredar di luar sana. Tang Yu, kamu harus memikirkan nama baik Shengyuan dan Keluarga Lin."     

"Berhubung itu cuma gosip yang tidak berdasar, Kakek tidak perlu mendengarkannya." Tang Yu memandang Kakek Lin. "Jika Kakek memang peduli, tidak mungkin Kakek menyuruh Qiqi datang kemari untuk menemani Kakek menghilangkan kebosanan."     

Kakek Lin seketika tidak dapat berkata apa-apa. Namun kemudian, dia berbicara kasar dengan nada kesal, "Mana ada aku merasa bosan?"     

Tang Yu hanya tersenyum dan tidak membantah. "Jika Kakek suka, aku bisa sering-sering membawa Qiqi pulang kemari… untuk menghilangkan kebosanan Kakek. Kakek tidak perlu khawatir, gadis kecil ini berkulit tebal."     

Kakek Lin malah menegurnya dengan ringan, "Kali ini, berusahalah dengan serius untuk memberiku lebih banyak bayi."     

Seusai berkata demikian, sepasang mata tua Kakek Lin menyapu Tang Yu. Dia memandang cucunya ini, yang berada di usia muda paling matang, dengan curiga.     

Jelas-jelas Tang Yu terlihat sangat… mampu untuk melakukannya, tapi mengapa tidak kunjung ada pergerakan? Padahal ini sudah lama.     

Tang Yu adalah seorang pria. Ketika melihat tatapan Kakek Lin seperti ini, tentu saja dia langsung mengerti apa keraguan yang ada di dalam benak kakeknya itu. Dia tidak tahu harus tertawa atau menangis. "Qiqi masih sangat muda."     

"Tang Yu, lakukanlah pemeriksaan sesegera mungkin kalau ada waktu luang." Kakek Lin berdeham pelan. "Anak muda sepertimu menahan banyak tekanan pekerjaan, dan kemungkinan itu juga dapat menyebabkan beberapa kekurangan fungsional."     

Jika terus dilanjutkan, pembicaraan ini tidak akan enak untuk didengar. Tang Yu pun berujar dengan tidak nyaman, "Kakek, aku tidak memiliki kekurangan. Aku baik-baik saja."     

Kakek Lin terkekeh. "Seandainya ada pun tidak masalah, setidaknya masih bisa disembuhkan."     

Pei Qiqi kembali, dan kebetulan dia mendengar rencana Kakek Lin untuk membawa Tang Yu memeriksakan kesehatannya. Dia menundukkan kepalanya, tanpa mengatakan apa-apa.     

Tang Yu enggan membiarkan Pei Qiqi mendengar kata-kata tidak senonoh ini, jadi dia menarik gadis itu dan membawanya pulang duluan.     

Saat mereka sudah di dalam mobil, Pei Qiqi perlahan mengencangkan sabuk pengamannya. Jari ramping Tang Yu menggenggam kemudi, dan dia bertanya dengan lembut, "Apa yang Bibi bicarakan denganmu?"     

"Oh," gumam Pei Qiqi, lalu perlahan mengeluarkan sebuah benda dari dalam tasnya. Itu adalah benda yang langka.      

Tang Yu melihatnya untuk waktu yang lama, kemudian dia tersenyum. "Kamu simpan baik-baik."     

Pei Qiqi memandang Tang Yu. Dia merasa seperti melihat sesuatu, tetapi Tang Yu selalu berusaha menyembunyikannya. Bagaimana dia bisa melihatnya kalau begitu?      

Ketika Tang Yu menyalakan mobil, suasana hatinya agak rumit.     

Dia tidak memberi tahu Pei Qiqi bahwa benda seperti itu adalah barang kuno dari Keluarga Lin.     

Dia ingat bahwa neneknya memberikan benda tersebut kepada bibinya ketika baru menikah dulu.     

Sekarang, Bibi memberikan benda itu kepada Qiqi… Perasaan dingin memenuhi hati Tang Yu. Dia memanggil ahli spesialis dari dalam dan luar negeri untuk mengobati Jin Rong, tetapi semuanya tidak membuahkan hasil!      

Apa karena… Bibi juga menyerah pada Jin Rong?     

Namun, dia tidak akan memberi tahu Pei Qiqi tentang ini, karena takut akan membuat gadis itu terbebani pikiran.     

Tang Yu hanya fokus mengendarai mobil untuk membawa Pei Qiqi pulang.     

Malam ini, mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Keduanya berbaring sendiri-sendiri tanpa ada yang berbicara.     

Setelah sama-sama terdiam begitu lama, Tang Yu membawa Pei Qiqi ke dalam pelukannya. Telapak tangannya yang besar perlahan membelai rambut panjang Pei Qiqi.     

Suara Pei Qiqi terdengar lirih, "Tang Yu, kita akan bersama selamanya sampai kita tua, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.